All England
Akun Instagram All England Hilang, Netizen Protes ke Akun Twitter All England, Akankah Dihapus Juga?
Akun resmi All England di Instagram hilang, netizen lapor dan protes ke akun resmi All England di twitter.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Akun resmi All England di Instagram hilang, netizen lapor ke akun resmi All England di twitter.
Hilangnya akun instagram @allenglandofficial diduga dengan serbuan netizen Indonesia terkait perlakuan tak adil terhadap tim All England Merah Putih.
Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England hanya karena satu pesawat ada penumpang yang diduga positif corona.
Baca juga: Tim All England Indonesia Dizalimi, Anthony Ginting Mengaku Shock, Bandingkan dengan Liga inggris
Baca juga: Buntut Pengusiran Indonesia di All England 2021, Menpora Minta PBSI dan NOC Reformasi Pengurus BWF
"Your Instagram account has been lost, is it true?," tulis @ardyayp di postingan terbaru @YonexAllEngland
Dalam setiap postingan akun All England memang berisi protes netizen yang diduga dari Indonesia.
Baca juga: Bertemu Mahfud MD Bahas UU ITE, Hotman Paris Malah Singgung Pentingnya Pengaturan Contempt Of Court
Berikut respon sebagian kecil netizen di akun @YonexAllEngland
@MarkSpeedF1L Do you think this tournament have the true spirit of sportsmanship????? What do you think about True Champion????? are you really ENJOY, PROUD and DELIGHT BECOME A CHAMPION??? produce from unfair/discriminative tournament?
@KNding2L Jangan pake raket yonek lgi kalau main badminton. Tidak bermutu dan tidak punya empati & fair play
@MarkSpeedF1: sincerity of sympathy, apologies and sense of responsibility from BWF was only one, BWF must stop and postpone All England 2021 otherwise BWF only insults and betrayed the Bendera Indonesia team
@samdx_trg: what happened to all passengers? are they quarantined too, like Indonesian players???
@Tidak09814242: The most prestigious tournament my ass!!!
Baca juga: Ini 5 Alasan MUI Bolehkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Meski Mengandung Babi
@azirizky: No it even worse PayahPayah
@bassistboy: they showed the world how corrupt they are, Discrimination on Indonesian is real. Shame on you!
@Abiagii_: Good morning :) and i just wanna say this competition is a bullsh*t
sihobinanya
@tanyadoank13: How could it be better with indonesians playing?
@Nununutnut: Worst tournament. All england is bad and bwf too.
@Randeyang: Amateur Tournament
Baca juga: Krisdayanti Tak Terlihat di Siraman Aurel Hermansyah dan Diwakili Yuni Shara, Kemana Diva Pop Itu?
Akun Instagram All England
Akun resmi All England yakni @allenglandofficial resmi hilang sejak Sabtu (20/3/2021) hari ini.
Memang selanjutnya muncul sejumlah akun serupa ada yang pura-pura private ada pula yang mengklaim back up.
Namun dilihat dari jumlah followernya aku tersebut diduga bukan akun resmi.
Meski demikian akun tersebut tetap saja diserbu netizen dengan kemarahannya.
Simak seperti akun Allengland yang diduga abal-abal ini.
Pada Kamis (18/3/2021) dini hari WIB, All England menyatakan tim Indonesia harus mundur dari kejuaraan.
Padahal ketika itu, ada enam wakil Indonesia yang bertanding.
Awalnya, Jonathan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bisa bertanding.
Baca juga: Jadi Ikon Baru di Kabupaten Bekasi, Bupati Bekasi Ajak Warga Naik KRL Kunjungi Museum Gedung Juang
Lalu tiga wakil lainnya yakni Fajar Alfian/Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva, dan Antony Ginting diminta mundur.
Penyebabnya adalah, tim Indonesia disebut terbang dari Istanbul ke Birmingham, para pemain Indonesia berada satu pesawat dengan orang yang positif COVID-19.
Sesuai regulasi di Inggris, maka pemain Indonesia harus diisolasi 10 hari.
Pernyataan Ketum PBSI
Ketua Umum PP PBSI, Agung Sampurna Firman, sempat menegaskan bahwa kejadian dikeluarkannya tim bulu tangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 bukan kesalahan BWF.
Ia menilai bahwa ini murni aturan dari pemerintah Inggris melalui National Health Service (NHS).
Tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England 2021, karena mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari karena satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19.
Pendapat Agung, diluruskan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Raja Sapta Oktohari.
Pria yang akrab dipanggil Okto itu mengatakan bahwa setelah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, yakni Kemenpora, PP PBSI, dan Dubes Indonesia untuk Inggris Desra Percaya.
Baca juga: Ketum KOI Raja Sapta Oktohari Bakal Panggil PP PBVSI Terkait Status Terbaru Aprilia Manganang
Mereka sepakat yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini adalah federasi badminton dunia atau BWF dan panitia penyelenggara.
"Sejak tadi pagi, kami dan PBSI intensif bersepakat bahwa apa yang terjadi sepenuhnya adalah tanggung jawab BWF. Kemarin karena informasi masih sepotong-sepotong, jadi kami masih beranggapan bahwa ini terjadi karena regulasi Inggris,” kata Okto dalam konferensi pers di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/3/2021).
"Tadi malam, setelah jam 6 sore waktu Indonesia, kami zoom dengan Pak Dubes (Desra Percaya). Di situ disampaikan bahwa apa yang terjadi cukup jelas. Sepenuhnya tanggung jawab BWF dan panitia,” ujar Okto.
Okto menilai bahwa BWF tidak profesional, karena tidak dapat menyesuaikan dengan baik dalam menghelat turnamen dengan aturan pemerintah Inggris khususnya penerapan protokol kesehatan.
Ia pun tak ingin kejadian seperti ini terjadi kembali pada ajang Olimpiade 2021 Tokyo, Jepang.
Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan, agar BWF ke depan tidak semena-mena dan menuntut BWF segera meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan mengakui bahwa kejadian ini karena keteledoran kinerja mereka.
Baca juga: Pep Guardiola Tidak Menyesali Kepergian Jadon Sancho ke Dortmund, Jika Dia Bahagia Saya Juga Bahagia
"Kalau mereka jeli beradaptasi dengan regulasi di Inggris, tentunya hal ini bisa diantisipasi dan tidak terjadi. Apalagi, terjadinya kepada salah satu fan base badminton terbesar di dunia,” terang Okto.
"Kami akan upayakan terus, agar BWF segera minta maaf dan kita tidak mau preseden ini terjadi lagi apalagi sampai ke Olimpiade,” pungkasnya.
BWF Jangan Buang Badan
Okto menambahkan bahwa BWF jangan buang badan dengan kasus mundur paksa tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021.
"Kami memberi pernyataan tegas kepada BWF, agar tidak buang badan ke pemerintah Inggris. Melayangkan surat ke BWF dan NOC Inggris. BWF protes sifatnya, NOC Inggris untuk meminta dukungan agar tidak menerima kepentingan BWF,” kata Okto.
“Sampai hari ini BWF belum minta maaf, padahal telah melukai masyarakat Indonesia. Seharusnya, BWF meminta maaf, tetapi hanya mengakui kelalaian dan merasa tidak nyaman atas kejadian ini,” ujar Okto.
Untuk itu, Okto yang telah berkirim surat protes kepada BWF meminta BWF sesegera mungkin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Pihaknya juga tengah menyiapkan opsi lainnya jika BWF tak kunjung meminta maaf dengan melanjutkan permasalahan ini ke pengadilan arbitrase untuk olahraga (CAS).
Baca juga: Hari Ini Museum Gedung Juang Tambun Dibuka Umum, Harga Tiket Masih Gratis, Isinya Seperti Ini
"Kami minta BWF segera meminta maaf. Haru diperjelas bukan seolah-olah hanya bilang maaf atas ketidaknyamanan saja. ini harus diperjelas. BWF tidak profesional,” ucap Okto.
"Kami tunggu sampai BWF mengakui bahwa semua keteledoran disebabkan mereka. Lalu, mereka wajib meminta maaf kepada Indonesia dan butuh keadilan transparansi terhadap apa yang telah terjadi kepada atlet kita,” pungkas Okto.
Presiden Joko Widodo Memantau
Presiden Joko Widodo memantau peristiwa pengunduran paksa tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menpora Zainudin Amali saat mengadakan konferensi pers terkait kelanjutan nasib tim Indonesia usai tak melanjutkan berlaga di All England 2021.
"Kami sangat berkepentingan dan konsentrasi membela ini. Sebagai warga negara, kami merasa terlukai. Upaya Bu Menlu (Retno Marsudi) luar biasa. Masalah ini juga dimonitor langsung Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Zainudin, Jumat (19/3/2021).
Zainudin berujar bahwa Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada dirinya dan Kemenlu untuk menyelesaikan permasalahan ini biar terlihat jelas.
Pasalnya, terlihat banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi sebelum akhirnya tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.
Bahkan, hingga tim Indonesia sudah tidak mengikuti turnamen All England 2021, para pemain bulu tangkis Merah Putih juga mendapatkan perlakuan yang diskriminatif, yaitu tidak disediakan bus dari venue ke hotel dan harus naik tangga sesampainya di penginapan.
Baca juga: Indonesia Diusir dari All England 2021, Menpora Zainudin Amali Tidak Mau Merah Putih Dianggap Lemah
“(Presiden) Meminta kami (Kemenpora) dan Kemenlu melakukan langkah cepat dan terbaik, terutama menyelamatkan anak-anak kita di sana," ujar Zainudin.
“Di sisi lain tentu, meminta supaya perlakuan yang tidak baik kepada atlet kita jangan didiamkan harus tetap dipermasalahkan. Ada jalurnya. Jalur komunikasi melalui NOC dan federasi. Kami back-up apa yang diperlukan NOC dan PBSI, kami mendorong itu,” jelas Zainudin.
Usai dipastikan tak boleh melanjutkan turnamen All England 2021, Hendra Setiawan dan kawan-kawan, masih harus menjalani karantina di Inggris selama 10 hari terhitung sejak tiba pada Sabtu (13/3/2021).
Sementara itu, pemerintah Indonesia terus berupaya mencari keadilan atas peristiwa yang mencoreng harga diri bangsa Indonesia ini.
Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, telah mengirim surat protes keras kepada federasi badminton dunia, BWF.
Tak hanya itu, pihaknya juga melaporkan ini kepada Sarah Cooke, Direktur Asia Tenggara Kemenlu Inggris.
Hal serupa dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Ketum KOI Raja Sapta Oktohari juga berkirim surat protes ke BWF dan mengadukan permasalahan ini kepada NOC Inggris.
Kritik Pedas BWF
Zainudin menilai bahwa kasus dipulangkan secara paksa tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021, karena BWF sebagai federasi badminton dunia tidak mampu bertanggung jawab penuh atas kejadian itu.
"Saya sudah komunikasi dengan Menlu (Retno Marsudi) sejak kemarin siang. Sikap kami sama. Kami minta klarifikasi dan penjelasan transparan. Serta perlakuan yang fair atau adil atas apa yang dialami tim Indonesia,” kata Zainudin.
Zainudin marah, karena Hendra Setiawan dan kawan-kawan tidak mendapatkan perlakukan yang baik.
"Setelah mendengar itu, saya menilai bahwa BWF tidak profesional, BWF tidak transparan dan diskriminatif. Saya berani mengatakan ini, karena cukup bukti. Kami sangat kecewa. BWF tidak boleh buang badan berlindung aturan di inggris,” jelasnya.
Hal lain yang membuat Zainudin berkata seperti itu, lantaran ada peserta dari tiga negara begitu swab test positif kemudian tes kembali dan beberapa jam kemudian sudah negatif hasilnya.
Sementara, Indonesia tidak ada yang positif dibiarkan menjalankan karantina,.
“Ini unsur kesengajaan. Saya mendorong NOC dengan segala jaringannya dan PBSI untuk dapat mereformasi BWF, mengganti Presiden atau apalah. Kami sangat dirugikan,” ujar Zainudin.
“Dalam grand desain bulu tangkis ada di nomor 1 dari 14 cabor unggulan. Sebagai warga negara kami terlukai. Upaya Bu Menlu (Retno) luar biasa, di monitor langsung Bapak Presiden juga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, BWF sebelumnya memberikan pernyataan bahwa tim Indonesia tak bisa melanjutkan turnamen All England karena telah mendapatkan pesan dari National Health Service (NHS) Inggris untuk melakukan isolasi selama 10 hari.
Hal itu dikarenakan saat penerbangan ke Inggris pada Sabtu (13/3/2021), ada orang yang dinyatakan positif Covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia.
“Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Bulu Tangkis Inggris dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari tim Indonesia telah dihubungi oleh layanan Tes dan Penelusuran National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris dan diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera,” terang BWF, Kamis (18/3/2021).
“Sesuai dengan persyaratan Pemerintah Inggris, seluruh tim akan mengisolasi diri selama 10 hari sejak tanggal penerbangan masuk setelah seseorang yang melakukan perjalanan dalam pesawat dinyatakan positif Covid-19,” lanjutnya.
Dengan begitu, BWF menyatakan seluruh pemain Indonesia tak bisa mengikuti All England 2021.
Begitu juga dengan wakil Indonesia yang sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan pada babak pertama tak bisa melanjutkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/yonexallengland-twitter.jpg)