Berita Jakarta

Ahli Jiwa RSPAD Gatot Subroto Sebut Serda Aprilia Manganang Dalam Kondisi Tertekan

Serda Aprilia Manganang dalam kondisi tertekan, karena ia beranggapan bahwa kondisinya tidak sama seperti pada wanita umumnya.

YouTube TNI AD
Serda Aprilia Manganang menurut dokter mengalami tekanan diungkapkan pada Sidang pergantian jenis kelamin dan nama, Jumat (19/3/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM,GAMBIR  - Serda Aprilia Manganang menjalani sidang perubahan status jenis kelamin dan pergantian nama di Pengadilan Negeri Tondano secara virtual di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (19/3).

Dalam kesempatan itu, dua saksi Ahli juga turut dihadirkan dalam persidangan itu.

Salah satunya yaitu saksi ahli kejiwaan dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Dokter Bagus Sulistyo Budi.

Bagus Sulistyo Budi mengatakan jika Serda Aprilia Manganang dalam kondisi tertekan, karena ia beranggapan bahwa kondisinya tidak sama seperti pada wanita umumnya.

Hal ini berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto.

Sidang Aprilia Manganang, Orang Tua Ditanya Hakim: Darimana Tahu Jenis Kelaminnya?

"Saya kenal karena telah memeriksa yang bersangkutan. Kami ketemu tanggal 9 Februari 2021 dilanjutkan pemeriksaan kesehatan kejiwaan pada 11 Februari 2021," kata Bagus Sulistyo di Mabes TNI AD Jakarta, Jumat (19/3/2021).

Dikatakan Bagus, jika saat pertama kali bertemu pihaknya belum melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, pemeriksaan dilakukan selang beberapa hari berikutnya.

"Kita awali tes pagi hari pukul 07.00 tes tertulis di RSPAD ada dua macam alat tes dan kita koreksi dan pemeriksaan wawancara, kurang lebih 4 jam dengan pemohon," kata Bagus.

Menurut Bagus, Aprilia Manganang memang sejak lahir telah mengidentifikasi diri sebagai perempuan, hanya saja sejak SMP ia sempat ragu atas kondisinya.

Baca juga: Kasus Aprilia Manganang Mencuat, dr Melisa Anggraeni Ajak Para Orangtua Kenali Hipospadia pada Anak

Karena ketika itu ia tidak sama dengan teman wanitanya, salah satunya haid.

Bahkan sejak 2016 sejak masuk ke TNI AD Aprilia Manganang juga mengidentifikasi diri sebagai perempuan.

Dirinya mengaku tertekan saat menjadi atlet volli, dimana banyak sorakan yang diberikan kepadanya saat itu.

"Saat terlahir ini membuat dia tertekan karena lingkungannya yang ada, apalagi saat atlet dia juga menjadi sorakan, dan itu tertekan, tekanan ini membuat kebingungan," ujarnya.

Secara keseluruhan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter kejiwaan, jika anotomi Aprilia Manganang secara garis besar merupakan seorang laki-laki.

"Saya sudah mendapatkan data anatomi bahwa tim dokter menyatakan pemohon gendernya mengarah anotomi laki-laki," ucapnya. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved