Vaksinasi Covid19
Vaksin AstraZeneca Mulai Didistribusikan Pekan ini, Berikut Perbedaannya dengan Vaksin Sinovac
Ada dua jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yakni Sinovac dan AstraZeneca. Lalu apa perbedaan kedua vaksin itu? Simak di sini.
Dilansir www.gov.uk, dalam uji klinis vaksin AstraZeneca, sebagian besar efek samping yang dirasakan dalam kategori ringan hingga sedang.
Kebanyakan efek samping hilang dalam beberapa hari, tapi ada juga yang sampai seminggu setelah vaksinasi.
Efek samping yang sangat umum (dialami lebih dari 1 pada 10 orang):
- Nyeri, gatal, atau memar di area suntikan
- Merasa lelah Menggigil atau demam
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri sendi atau nyeri otot
Efek samping umum (memengaruhi 1 dari 10 orang):
- Bengkak, kemerahan, atau muncul benjolan di tempat suntikan
- Demam
- Muntah atau diare
- Gejala mirip flu seperti demam, radang tenggorokan, pilek, batuk
Efek samping jarang (memengaruhi 1 dari 100 orang):
- Napsu makan menurun
- Sakit perut
- Kelenjar getah bening membesar
- Keringat berlebih
- Kulit gatal atau ruam
Vaksin sinovac
Pada vaksin Sinovac, efek samping yang dialami ringan hingga sedang.
Setelah vaksinasi, kebanyakan orang merasakan nyeri di sekitar tempat suntikan.
Efek samping yang paling banyak terjadi adalah gatal dan mengantuk.
4. Penyimpanan
Vaksin AstraZeneca
Penyimpanan vaksin AstraZeneca dinilai tak rumit, karena tidak membutuhkan suhu dingin yang ekstrem seperti beberapa jenis vaksin lainnya.
Vaksin yang dikembangkan AstraZeneca tidak memerlukan pembekuan pada suhu minus 70 derajat.
Vaksin bisa disimpan di lemari es standar dengan suhu berkisar 2-8 derajat celcius, dan tetap bertahan selama enam bulan.
Hal ini akan memudahkan proses distribusi vaksin ke daerah-daerah sasaran penerima vaksin.