VIDEO Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangrang Tegaskan Tolak KLB dan Tetap Mendukung AHY

Ia memberikan pernyataan sikap bahwa seluruh pengurus dan anggota DPRD serta kader Demokrat mendukung kepemimpinan AHY.

Editor: Murtopo
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Pengurus DPC Demokrat Kabupaten Tangerang beserta kader dan anggota DPRD dari Fraksi Demokrat menolak Kongres luar biasa ( KLB) yang digelar di Deli Serdang Sumatera Utara 

Penjagaan kemudian berlanjut hingga Sabtu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk pasca-pengakuan sepihak Demokrat kubu Moeldoko.

Sejumlah warganet mengingatkan kepada Mujiono dan para satgas untuk berhati-hati, lantaran yang mereka hadapi adalah 'penguasa'.

Baca juga: Mahfud MD sebut Pemerintah Tak Bisa Larang KLB Demokrat, Singgung Sikap Diam SBY saat PKB Pecah

Baca juga: Partainya Direbut Moeldoko, SBY Sebut Bangsa Sedang Berkabung,Teddy: Jangan Cengeng,Tuhan Tidak Suka

"Jujur gw takut. Tiati pak Muji @RAMujiyono, mengatasnamakan kekuasaan, mereka bisa berlaku seenaknya seperti koboy, dar der dor... Melakukan perlawanan dan tindakan tegas terukur jd alibi kuat skrg, smoga Allah menjaga dan melindungi kalian," tulis @urip_wibowo77.

"Sehat selalu pak Ketua insya Allah saya juga merapat hari ini, jangan sampai ada yg kejadian aneh di DPP oleh preman2 di KLB dagelan merebut DPP," tulis @Firdausharahap1

"Pak SBY jangan bermain "lembek", saatnya tunjukkan bahwa bapak @SBYudhoyono
adalah Jenderal TNI dan pernah Presiden NKRI dua periode," tulis @adekhaerudint
·

Baca juga: Jangan Sampai Konflik Demokrat seperti Peristiwa Kudatuli, Sejarah Kudeta Parpol Paling Berdarah

Sejumlah warganet lainnya juga mengingatkan agar para satgas waspada, karena bukan tidak mungkin peristiwa perebutan kantor partai seperti pada tragedi Kudatuli 1996 akan terulang.

Saat itu, massa PDI pro Soerjadi berusaha mengambil paksa kantor PDI kubu Megawati Soekarno Putri.

Baca juga: Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Para Petinggi E-Commerce di Indonesia Bereaksi

Analisa pengamat tentang skenario 'bunuh Demokrat'

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani turut prihatin dengan tindakan pengambilan kepengurusan Partai Demokrat yang dilakukan dengan Kongres Luar Biasa (KLB) hingga pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Saiful Mujani menilai, kini 'hidup dan mati' partai Demokrat ada di tangan Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM.

"Setelah KSP Moeldoko ditetapkan jadi ketua partai Demokrat lewat KLB maka selanjutnya tergantung negara, lewat menkumham dari PDIP, Yasona, mengakui hasil KLB itu atau tidak," tulisnya di akun Twitter, dikutip pada Sabtu (6/3/2021).

Dalam beberapa kasus pengambilalihan parpol sebelumnya, Yasonna memenangkan pihak yang menggelar KLB atau yang dituding 'mengambilalih paksa' sebuah parpol.

Baca juga: Mahfud MD sebut Pemerintah Tak Bisa Larang KLB Demokrat, Singgung Sikap Diam SBY saat PKB Pecah

Terakhir terjadi pada kasus Partai Berkarya dimana Tommy Soeharto hampir saja disingkirkan setelah kubu KLB disahkan oleh Kemkumham.

Beruntung, saat menggugat ke pengadilan, partai Berkarya yang dirintis Tommy berhasil kembali.

Apabila nantinya Yasonna mengakui kepengurusan Demokrat versi Moeldoko, Saiful Mujani menyebut, bahwa itu pertanda Partai Demokrat akan benar-benar mati.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved