Partai Politik

SBY: Saya Mohon Ampun ke Hadirat Allah SWT Atas Kesalahan Berikan Jabatan kepada Moeldoko

SBY mengaku malu dan merasa bersalah, pernah beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko.

YouTube@Susilo Bambang Yudhoyono
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons KLB Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum. 

Saya dengar ada akal-akalan dari pihak KSP Moeldoko dan para pelaku kudeta, bahwa sebelum mengangkat KSP Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ilegal, AD dan ART yang sah diubah dan diganti dengan AD dan ART versi KLB Deli Serdang, sehingga penobatan KSP Moeldoko dianggap sah.

Pertanyaannya, apa bisa begitu? Mari kita lihat bersama.

Untuk mengubah AD dan ART, forumnya harus sah, baik kongres ataupun kongres luar biasa yang hendak mengubah AD dan ART juga harus sah.

Forum KLB Deli Serdang jelas tidak sah dan ilegal, sebagaimana yang telah saya jelaskan tadi, sehingga AD dan ART KLB Deli Serdang menjadi tidak sah.

Untuk diketahui, AD dan ART hasil kongres atau KLB yang sah pun harus mendapatkan pengesahan dari negara dan pemerintah melalui Kemenkumham.

Jadi, kalau KSP Moeldoko melalui telepon menanyakan keabsahan AD dan ART dan merasa cukup puas atau mengira bahwa AD dan ART Deli Serdang itu sah, KSP Moeldoko salah besar.

Berarti KSP Moeldoko tidak memahami undang-undang partai politik yang berlaku, dan juga tidak memahami AD dan ART Partai Demokrat.

Lagi-lagi makin kuat dan makin nyata bahwa KLB Deli Serdang benar-benar tidak sah adanya.

Saudara-saudara, ini kesempatan yang baik bagi saya untuk menyampaikan pesan kepada ketua umum dan segenap kader Demokrat di seluruh Indonesia.

Saya sangat merasakan apa yang para kader Demokrat rasakan saat ini.

Saudara pasti marah, terhina, merasa diperlakukan sewenang-wenang, geram kepada yang berkhianat dengan imbalan uang dan iming-iming kedudukan, dan rasanya ingin membalas perbuatan mereka.

Namun sebagai orang tua di partai ini, saya tetap meminta saudara bersabar namun gigih berikhtiar untuk mendapatkan keadilan yang sejati.

Saya tetap percaya, bahwa Bapak Presiden Jokowi memiliki integritas dan kearifan dalam menyikap gerakan pendongkelan dan perebutan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah ini.

Saya juga tetap percaya bahwa negara dan pemerintah akan bertindak adil, serta akan sepenuhnya menegakkan pranata hukum yang berlaku.

Baik itu konstitusi kita, Undang-undang 1945, dan Undang-undang partai politik, maupun AD dan ART Partai Demokrat yang secara hukum juga mengikat.

Namun, dunia politik tak seindah yang kita mimpikan, gangguan terhadap Partai Demokrat, gangguan terhadap kita semua belum lah usai.

Karenanya, mari kita makin bersatu dan makin merapatkan barisan.

Di bawah komando dan kepemimpinan ketua umum AHY, saya mengajak para kader untuk berjuang bersama, berjuang sampai keadilan benar-benar kita dapatkan di tanah Indonesia ini.

Perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan dan kemandirian partai, adalah perjuangan yang suci dan mulia.

Ibarat peperangan, perang yang kita lakukan adalah perang yang dibenarkan, sebuah war of necessity, sebuah just war, perang untuk mendapatkan keadilan.

Semoga Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa menuntun langkah kita, serta memberikan pertolongan kepada kita semua.

Demikian pernyataan saya, sekian dan terima kasih. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved