Partai Politik
SBY: Saya Mohon Ampun ke Hadirat Allah SWT Atas Kesalahan Berikan Jabatan kepada Moeldoko
SBY mengaku malu dan merasa bersalah, pernah beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko.
Ada pula yang mengatakan KLB ilegal tersebut tidak mungkin diberikan izin dan pasti akan dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Negara pun tak mungkin dan membiarkan dan membenarkan. Itu tanggapan dan komentar sekitar satu bulan lalu.
Tetapi hari ini, sejarah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini.
Memang banyak yang tercengang, banyak yang tak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersengkongkol dengan orang dalam, benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini.
Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral.
Dan, hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia.
Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya.
Saya memohon ampun ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu.
Sebagai seorang yang menggagas berdirinya Partai Demokrat, termasuk yang membina dan membesarkan partai ini dan bahkan pernah memimpinnya.
Tak pernah terlintas, tak pernah terlintas dipikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan, saya benar-benar tidak menyangka.
Karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi, maupun Partai Demokrat yang saya bina, tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini.
Saudara-saudara, saya tahu bahwa Ketua Umum AHY yang terus-menerus memimpin upaya untuk mempertahankan kedaulatan partai telah mengeluarkan berbagai pernyataan.
Namun malam ini, dalam kapasitas saya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, sebuah lembaga tertinggi dalam kepengurusan Partai Demokrat, saya perlu menyampaikan pernyataan dan penjelasan secara resmi guna merespons kongres luar biasa Deli Serdang hari ini.
Mengapa saya harus mengeluarkan pernyataan pada malam hari ini?
Karena sesuai dengan AD dan ART Partai Demokrat Tahun 2020 yang telah disahkan oleh negara dan pemerintah melalui Kemenkumham, kongres luar biasa atau KLB sebenarnya lebih menjadi domain majelis tinggi partai, bukan domain ataupun ketua umum Partai Demokrat.