Stunting

Pemerintah Tetap Berkomitmen Menurunkan Angka Stunting, Meski Diterpa Pandemi Virus Corona

Pandemi Covid-19 membuat segala daya upaya dikerahkan Pemerintah untuk menekan penyebaran virus yang sudah setahun dilaporkan ada di Indonesia.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Valentino Verry
ISTIMEWA
ILUSTRASI anak penderita stunting. Meski diterpa badai virus corona, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi persoalan stunting. 

Langkah ini ditujukan untuk mempercepat upaya penurunan stunting di Indonesia hingga level desa.

Selain komitmen di tingkat nasional, kepala daerah menjadi motor bergulirnya program penurunan stunting yang menyasar keluarga 1.000 HPK.

Saat ini, tercatat 358 dari 514 pemimpin daerah berkomitmen mempercepat program pencegahan stunting. 

Baca juga: Ini Cara Cegah Stunting Sejak Dini: Gizi, Pola Asuh dan Berasuransi

Baca juga: Lemhanas: Tahun Depan Pemerintah Perlu Antisipasi Stunting dan Kurang Gizi pada Anak-anak

Menurutnya, investasi yang dilakukan sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

Dalam studi persepsi yang dilakukan Sekretariat Wakil Presiden didapati hasil bahwa 70 persen masyarakat menilai bahwa pencegahan stunting adalah hal utama yang perlu dilakukan. 

Sementara itu, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terkait pengembangan modal manusia, khususnya dalam penanganan stunting

Peran masyarakat tentu yang paling penting. Dalam suatu kesempatan Prof Dr Damayanti Sjarif  Sp.A  (K) mengatakan bahwa mencegah stunting harus memperhatian asuapan gizi di 1000 hari pertama kehidupan (dari dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun).

Asupan gizi terpenting adalah protein. Protein bisa didapatkan dari hewani dan nabati (tumbuhan). Namun dalam hal ini pilih protein hewani. Ada banyak protein hewani seperti daging, ayam, telur, ikan. 

Ia mengatakan, tidak perlu harus ikan salmon, ikan kembung yang harganya jauh dibawah salmon memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan ikan salmon. Susu juga bisa jadi sumber protein yang releatif murah dan gampang diserap tubuh. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved