Berita Bogor

Harga Cabai Melambung Tinggi, Ini Siasat Tukang Bakso dan Tukang Gorengan di Bojonggede Bogor

Harga cabai melambung tinggi, ini siasat tukang bakso dan tukang gorengan di Bojonggede Bogor.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dodi Hasanuddin
Wartakotalive.com/Hironimus Rama
Harga cabai melambung tinggi, ini siasat tukang bakso dan tukang gorengan di Bojonggede Bogor. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOJONGGEDE - Harga cabai melambung tinggi, ini siasat tukang bakso dan tukang gorengan di Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Harga cabai di beberapa pasar saat ini sedang tinggi.

Pantauan Wartakotalive.com di Pasar Citayam dan Pasar Citeureup Kabupaten Bogor, cabai rawit dijual seharga Rp 120.000 per kilogram (kg).

Sementara harga cabai hijau berada di kisaran Rp 50.000 - Rp 60.000 per kg dan cabai keriting Rp 45.000-Rp 50.000 per kg.

Kondisi ini berdampak kepada para tukang bakso dan tukang gorengan di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Misro (48), tukang bakso di Bambu Kuning, Bojonggede, mengatakan harga cabe yang tinggi ini membuat dia harus putar otak untuk menyiasatinya.

“Dampaknya lumayan pak. Saya beralih ke cabe kering untuk menyiasatinya,” kata Misro kepada Wartakotalive.com, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Pemkab Bogor Kembali Salurkan Bansos Beras dan Tunai untuk Warga Kabupaten Bogor

Jika mengikuti harga cabai segar yang ada di pasaran, maka Misro harus menaikkan harga dagangannya.

Tetapi pilihan itu sulit dilakukan saat ini mengingat kondisi ekonomi lagi sulit.

“Harga bakso susah untuk naik. Apalagi bagi pedagang keliling seperti kita,” ungkapnya.

Baiq (28) pedagang gorengan di Pabuaran, Bojonggede mengeluhkan harga cabai melambung tinggi.
Baiq (28) pedagang gorengan di Pabuaran, Bojonggede mengeluhkan harga cabai melambung tinggi. (Wartakotalive.com/Hironimus Rama)

Hal senada diungkapkan Baiq (28) pedagang gorengan di Pabuaran, Bojonggede.

“Kenaikan harga cabe rawit pastinya sangat berdampak. Gorengan kan temannya cabe rawit hijau,” ujarnya.

Untuk menyiasati kenaikan cabai ini, Baiq mengurangi jumlah cabai yang diberikan ke pembeli.

“Saya kurangi jumlah cabenya. Kecuali kalau mereka minta tambah, baru saya kasih lagi,” jelasnya.

Dia berharap harga cabe kembali ke normal sehingga dia bisa leluasa berdagang.

“Semoga cepat turun saja. Jadi bisa memuaskan pembeli yang hobi makan pedas,” pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved