Berita Bekasi
Cabai Rawit Merah Kian Mahal, Pedagang Terpaksa Kurangi Dagangan dan Ambil Untung Tipis
Cabai Rawit Merah Kian Mahal, Pedagang Terpaksa Kurangi Dagangan dan Ambil Untung Tipis. Berikut Selengkapnya
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI TIMUR - Begitu mahalnya harga cabai rawit merah menyebabkan pedagang cabai eceran di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, mengurangi pembelian stok barang.
Rustam (45) pedagang cabai rawit merah mengatakan sebelum kenaikan, ia membeli stok barang di Pasar Induk Cibitung, hingga 70 kilogram per hari.
"Kalau sekarang saya kurangin. Karena mahal, sekarang cuma beli 50 kilogram. Itu saja dari sana (agen) harganya Rp 105.000 per kilogram," kata Rustam di lokasi, Kamis (4/3/2021).
Pasalnya pembeli yang berlangganan di tokonya juga mengurangi intensitas pembelian.
Rustam menjelaskan masih beruntung bahwa konsumsi cabai masyarakat masih tinggi meski mengalami kenaikan.
"Jumlah orang yang pembeli sebenarnya enggak berkurang. Tapi mereka ngurangin beratnya. Biasanya beli lima kilo, sekarang cuma dua kilo," ungkapnya.
Baca juga: Salut dengan Layanan Kesehatan Ibu Kota, KPW Rekan Indonesia Temui Anies Baswedan
Bahkan, ia mengaku terkadang hanya mengambil untung Rp 5.000 rupiah lantaran banyak langganan yang meminta diskon.
Sementara itu, Marzuki (38) pedagang lain, menyatakan sering menjual cabai dengan harga yang sama dengan harga agen lantaran banyak dagangannya yang tak laku.
"Kalau sudah mau busuk satu atau dua hari. Ya terpaksa jual enggak ambil untung. Dari pada busuk. Saya jual Rp 105.000 per kilogram" tutur Marzuki.
Baca juga: Akali Melonjaknya Harga Cabai Rawit Merah, Pedagang Nasi Terpaksa Beli Cabai Campur
Barang-barang tersebut bahkan telah ia sortir terlebih dahulu lantaran banyak cabai yang tak tahan lama dan telah membusuk akibat tak laku.
Marzuki memprediksi harga cabai bakal masih akan bertahan atau naik hingga 1 bulan mendatang. (abs)