WADUH! Pemerintah Nunggak Sewa Hotel untuk Pasien OTG di Bali Rp1,3 Miliar, PLN Ancam Putus Listrik

Pande mengatakan, sewa hotel untuk karantina ini belum dibayar sejak bulan Desember hingga Februari.

Editor: Mohamad Yusuf
Pegipegi
Pemerintah menunggak pembayaran uang sewa hotel untuk orang tanpa gejala atau OTG covid-19 di Bali. Salah satunya pada The Vasini Hotel 

Dan menurutnya, hal itu tak hanya terjadi di hotelnya saja, melainkan juga dibeberapa hotel yang menjadi tempat karantina.

“Harapannya satu, mohon pembayaran cepat dicairakan. Pembayaran yang tertunda ini mungkin masih dalam proses, saya kurang tahu. Namun kami mohon dari pemberi kebijakan agar memperhatikan kami, kami butuh dana untuk operasional kami,” katanya.

Selain masalah pembayaran listrik, Pande juga membeberkan bahwa sejak dua bulan lalu pihaknya belum menggaji karyawan.

Banyak karyawannya mengeluh kepadanya terkait pembayaran gaji ini.

Baca juga: Jokowi ke Maumere Sebabkan Kerumunan Warga, Netizen Bandingkan Kasus Habib Rizieq, Ini Kata Istana

Baca juga: Dicopot Anies karena Kasus Kerumunan Habib Rizieq, Kini Bayu Meghantara Dilantik jadi Kabiro ORB DKI

Baca juga: Anies Copot Kepala Dinas Sumber Daya Air, Terkait Banjir Cipinang Melayu dan Kemang?

Namun dirinya selaku GM selalu meminta karyawan untuk selalu bersabar.

“Karyawan kami sudah 2 bulan belum digaji karena itu. Kami belum dapat dana dan mohon berikan keputusan cepat. Karyawan kami butuh biaya hidup, beli sembako, bayar kontrakan juga. Banyak karyawan kami japri ke saya menyampaikan kesulitannya, dan saya sebagai pimpinan tidak bisa berbuat apa karena tidak ada dana,” katanya.

Pande menuturkan, The Vasini Hotel telah mulai menerima karantina OTG-GR sejak Oktober 2020 lalu untuk menghandle Karangasem dan Buleleng.

Setelahnya, kemudian ditunjuk untuk menghandle Provinsi Bali.

Sejak saat itu, tingkat hunian hotelnya untuk isolasi mulai bertambah yang berimbas pada peningkatan biaya operasional.

Ia mengatakan, dalam sehari rata-rata terisi 80 – 94 kamar untuk isolasi OTG-GR ini.

Bahkan yang paling tinggi, dalam sehari sempat terisi hingga 112 kamar, dimana satu kamar untuk dua orang sehingga mencapai 224 orang perhari.

Untuk kamar isolasi, pihaknya menyediakan 130 kamar.

“Fasilitas yang kami berikan sesuai MoU dengan BPBD yakni makan tiga kali sehari, snack, dan laundry,” katanya.

Untuk langkah selanjutnya, pihaknya bersama beberapa hotel akan bersurat kepada Wakil Gubernur Bali dan jika bisa langsung ke Gubernur Bali.

“Senin ini kami akan buat suratnya bersama beberapa hotel lainnya. Kami sebagai penyedia hotel karantina akan tetap bekerja maksimal, namun kami minta pembiayaannya dibantu, kami butuh suntikan operasional,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved