Virus Corona Jabodetabek
Andika Hazrumy Ungkap Tak Ada Lagi Wilayah di Banten Masuk Zona Merah Covid-19
data Dinas Kesehatan per 24 Februari 2021 menyebutkan, seluruh wilayah kabupaten/kota se-Banten keluar dari zona risiko tinggi penularan Covid-19
WARTAKOTALIVE, TANGERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri Rapat Koordinasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro, di Markas Korem 064 Maulana Yusuf, Kota Serang.
Andika mengatakan, data Dinas Kesehatan Banten per 24 Februari 2021 menyebutkan, seluruh wilayah kabupaten/kota se-Banten keluar dari zona risiko tinggi penularan Covid-19.
"Sebelumnya Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan masuk kategori zona risiko tinggi."
Baca juga: Kejagung Sudah Sita 118 Apartemen Benny Tjokro, Harga Satu Unit Bisa Sampai Rp 7 Miliar
"Tentu saja Pemprov Banten mengapresiasi semua pihak Pemda, TNI, Polri, masyarakat atas upaya kita semua ini," kata Andika, Jumat (26/2/2021).
Pada rakor yang dipimpin Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto tersebut, hadir Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, dan Wakil Kapolda Banten Brigjen Ery Nursatari.
Data Dinas Kesehatan Banten, kata Andika, menunjukkan kasus konfirmasi sampai dengan 24 Februari 2021 di Banten sebanyak 35.106 orang, dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,1%, dan tingkat kematian sebesar 2,8%.
Baca juga: Namanya Disebut SBY Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Saya Ingatkan, Jangan Menekan Saya!
Adapun ketersediaan tempat tidur ruang ICU dan isolasi Covid-19 di Banten, lanjutnya, data per 21 Februari 2021 menyebutkan ketersediaan ruang ICU sebanyak 249.
Rinciannya, 216 terisi (atau 87%), dan 33 ruang ICU (13%) tersedia.
Sedangkan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 3.191, terpakai sebanyak 2.333 (70%), dan sebanyak 968 (30%) tersedia.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Menurun, Sisa 305 Orang yang Dirawat di Rumah Sakit
Terkait penerapan PPKM Mikro di wilayah Banten, Andika mengatakan, data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Banten sampai dengan Desember 2020, telah terbentuk 1.238 Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 di empat kabupaten, dengan jumlah relawan sebanyak 37.626 orang.
Adapun kegiatan yang dilakukan relawan desa ini, kata Andika, di antaranya pendirian pos di 1.024 desa, pendirian tempat isolasi di 318 desa, sosialisasi Hidup Sehat/ Lawan Covid-19 di 1.238 desa, dan penyediaan tempat cuci tangan di tempat publik di 1.238 desa.
Berikutnya, lanjut Andika, penyemprotan desinfektan di 1.173 desa, pendataan pemudik/pendatang di 1.110 desa, pendataan masyarakat rentan sakit di 1.124 desa dan pengadaan masker bagi warga di 1.136 desa.
Baca juga: Tahanan KPK Divaksin Covid-19, ICW: Sangat Tidak Tepat, Nakes Saja Belum Semuanya
"Adapun untuk dukungan alokasi anggarannya itu berasal dari APBDesa yang bersumber dari Dana Desa (APBN) Tahun 2021," ucap Andika.
Sementara, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, TNI dan Polri berupaya keras menekan tingginya penularan Covid-19 hingga tingkat RT/RW, dengan mengoptimalkan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kata dia, perlu berkolaborasi dengan unsur tenaga kesehatan maupun unsur terkait lainnya, dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Kodam III Siliwangi.
Baca juga: Mengapa Lengan Nyeri dan Pegal Usai Disuntik Vaksin? Ini Penjelasannya
Menurutnya, para Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan perlu langsung terjun ke lapangan, untuk membantu mempercepat pelaksanaan program vaksinasi dan menegakkan disiplin masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.
"Intinya TNI dan Polri siap all out mengamankan kebijakan pemerintah."
"Dan alhamdulillah pemda di wilayah Kodam III termasuk Banten juga saya kira sangat kooperatif," ucapnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 25 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 334.239 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 207.252 (14.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 151.418 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 128.149 (10.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 55.526 (4.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 54.154 (4.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 33.495 (2.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 31.217 (2.5%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 29.158 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 28.920 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 27.251 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 24.169 (1.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 21.294 (1.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 16.735 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 15.779 (1.2%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 14.881 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 13.569 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 12.317 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.015 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 9.881 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.523 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 9.425 (0.7%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 8.883 (0.6%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 8.665 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 8.576 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 7.320 (0.6%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 7.186 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.932 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 5.349 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.197 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.894 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.755 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 4.535 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.975 (0.3%). (*)