Bocah Malang
Sejak Dirawat Dinas Sosial Kota Tangsel, tak Banyak Orang yang Berniat Adopsi Aisyah Alissa
Kisah tragis yang dialami bocah malang, Aisyah Alissa (10), membuat banyak pihak menaruh rasa empati.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Kisah tragis yang dialami bocah malang, Aisyah Alissa (10), membuat banyak pihak menaruh rasa empati.
Sebab, Aisyah terpaksa hidup sebatang kara usai sang ibunda yang bernama Rina Darmakusumah (44) meninggal dunia akibat infeksi covid-19 pada 16 Januari 2021 lalu.
Ditambah, sang ayah terlebih dahulu meninggal dunia saat dirinya masih menginjak usia dua tahun.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, mengaku dirinya telah menerima sejumlah komunikasi dari berbagai individu terkait wacana mengadopsi Aisyah.
"Yang menghubungi saya saja sudah lebih dari 10 orang ya. Itu kalangan macam-macam ada yang mantan pejabat Kementerian Sosial, ada yang pejabat tinggi di Angkatan Darat, ada yang dari media juga, artis juga ada," kata Wahyunoto.
Baca juga: Bocah Malang Aisyah Alissa Jadi Rebutan Banyak Orang yang Ingin Mengadopsi
Baca juga: Bocah Malang Aisyah Alissa Bikin Tenaga Psikolog RLC Kota Tangsel Menangis saat Pulang
Baca juga: Psikolog RLC Kota Tangsel Khawatir saat Bocah Malang Aisyah Alissa Pulang ke Rumah
Namun, kata Wahyunoto, kini sejumlah orang yang sempat mengajukan nama sebagai orang tua angkat Aisyah tak lagi banyak memberi kabar.
Menurutnya, hal itu dikarenakan pihak Pemkot Tangsel yang telah mengasuh Aisyah sementara waktu.
Ditambah, kakak dari Aisyah yang bernama Alam masih kerap berkomunikasi dengan anak yatim piatu tersebut.
"Setelah Aisyah ditangani oleh Dinas Sosial, Aisyah kan juga bebas berkomunikasi dengan teman-teman almarhum ibunya," ujarnya.
"Komunikasi dengan teman-teman sekolahnya, artinya Aisyah sudah normal kembali," imbuhnya.
"Para-para pihak yang kemarin ingin mengadopsi tahu Aisyah dalam keadaan nyaman, dalam keadaan terjamin ya sudah enggak ada lagi yang bertanya," kata Wahyunoto, Selasa (23/4/2021).

Kendati demikian, pihaknya tak menutup kemungkinan membuka peluang bagi tiap individu yang berniat mengadopsi anak sebatang kara itu.
Kata Wahyunoto, hal tersebut dapat terwujud debgan sejumlah ketentuan yang telah diatur sesuai Undang-Undang (UU) yang berlaku.
"Ya nanti pada saatnya orang ingin mengadopsi, artinya banyak yang berminat kita akan melakukan asesment siapa yang lebih memenuhi syrat dan ketentuan," pungkasnya.