WAWANCARA EKSKLUSIF

WAWANCARA EKSKLUSIF : Rustam Effendy, Birokrat Pertama yang Jabat Ketua PMI DKI Jakarta

Selepas pensiun, ia mendapat kepercayaan untuk menempati posisi Ketua PMI DKI Jakarta walaupun latar belakangnya bukan dari tenaga kesehatan

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Murtopo
Youtube Wartakotalive.com
Ketua PMI DKI Jakarta Drs H Rustam Effendi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Drs H Rustam Effendi, lahir di Jakarta, 13 Oktober 1960 adalah Ketua PMI DKI Jakarta.

Sebelumnya ia menjabat Wali Kota Jakarta Barat. Bila ditotal, ia sudah 39 tahun berkecimpung di dunia pemerintahan.

Putra asli Betawi ini meniti kariernya sebagai karyawan magang tahun 1981 di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Ia lantas mencoba jalur penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 1981. Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi staf Kelurahan Rawa Buaya.

Selama berkarier di dunia pemerintahan, ia dipercaya menjabat berbagai posisi mulai dari Kepala Seksi Cengkareng Timur, Staf Sekretariat Kota Jakarta Barat, sebagai Kasubag selama enam tahun dan Sekcam Kembangan selama setahun.

Baca juga: Rustam Effendi Ketua PMI DKI Jakarta: Jemput Bola Demi Pastikan Stok Darah Cukup (1)

Ia juga sempat ditugaskan sebagai Wakil Camat Tamasari pada tahun 2004, pada tahun 2006 ia diamanahkan sebagai Camat Grogol Petamburan selama dua tahun, dan kembali ke Kecamatan Taman Sari sebagai Camat (tiga tahun).

Pada 2011, Rustam kembali ditugaskan sebagai Asisten Pemerintahan Jakarta Barat, dan Sekretaris Kota Jakarta Barat.

Dua tahun berselang, ia dipindahkan ke Jakarta Selatan sebagai Wakil Wali Kota selama delapan bulan sebelum akhirnya dipindahkan sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Pusat selama 10 bulan.

Baca juga: Rustam Effendi, Ketua PMI DKI Jakarta: Tolong Pasien Covid-19 via Terapi Plasma Darah Konvalesen (2)

Tahun 2015, Rustam mengikuti lelang jabatan Wali Kota dan terpilih sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Namun di tahun 2016 ia mengundurkan diri karena berbeda pandangan terhadap kepemimpinan Gubernur DKI kala itu.

Ia kemudian ditempatkan sebagai staf di Badan Usaha Pengembangan selama lima bulan.

Rustam sempat menjadi staf di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hingga tahun 2017 hingga bertugas sebagai staf khusus Wakil Gubernur DKI yang kala itu dipimpin Sandiaga Uno.

Baca juga: Rumah Sakit di Ibu Kota Penuh, Ketua PMI DKI Ingatkan Warga tak Sepelekan Protokol Kesehatan 

Setelah menjadi staf khusus, Rustam dipercaya sebagai Kepala Biro Keuangan DKI Jakarta selama enam bulan.

Pada tahun 2018, Rustam kembali mendapatkan kepercayaan untuk menempati jabatan sebagai Wali Kota.

Ia bertugas di wilayah Jakarta Barat hingga tahun 2020.

Ia pensiun sebagai Wali Kota Jakarta Barat per 1 September 2020.

Selepas pensiun, ia mendapat kepercayaan untuk menempati posisi Ketua PMI DKI Jakarta walaupun latar belakangnya bukan dari tenaga kesehatan melainkan birokrat.

Baca juga: Ketua PMI DKI Rustam Effendi Atasi Krisis Darah di Jakarta dengan Jalin Kerja Sama Berbagai Pihak

Selisih paham

Kepada Warta Kota, Rustam kembali menceritakan perihal "insiden" selisih paham dengan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurutnya, semua diawali mengenai proses penertiban di wilayah Jakarta Utara.

Ia menganggap dalam proses penertiban perlu dilakukan secara humanis dengan pendekatan kepada masyarakat.

Hanya saja atasannya dalam hal ini gubernur meminta penertiban dilakukan secepat mungkin.

Mengenai pendekatan kepada masyarakat diatur lain hari.

Atas dasar itu, ia mengalah dan meletakkan jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Meski sempat berbeda prinsip, Rustam mengaku tak ada konflik yang berkepanjangan, bahkan silahturahmi pun tetap berjalan dengan Ahok.

Rustam tegas membantah kabar yang menyebut terjadi konflik antara dirinya dengan Ahok.

Prestasi

Selama puluhan tahun mengabdi kepada negara, Rustam sempat mendapat predikat sebagai Camat Terbaik di DKI Jakarta.

Selain itu ketika menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat, Rustam dan jajarannya membenahi 10 titik wilayah agar telihat lebih menarik. Anggarannya yang digunakan dari luar APBD DKI.

Pembenahan ini dilakukan Rustam mengingat di DKI lahan untuk anak-anak bermain telah berkurang, sehingga ia melakukan pembenahan, lahan-lahan kosong untuk dijadikan taman dan tempat interaksi warga sekitar.

Rustam selalu memegang ucapan orangtua untuk menjaga nama baik orangtua saat bekerja, sehingga hal inilah yang dirinya tekankan hingga saat ini, meski menjadi PNS ia tetap menekankan hidup sederhana. (Joko Supriyanto)

Nama: Rustam Effendi

Tempat tanggal lahir: Jakarta, 13 Oktober 1960

Istri: Inad Luciawaty

Pendidikan: SD Negeri Kedoya, Jakarta Barat (1972), SMP Negeri 75 Jakarta (1975), SMA Negeri 33 Jakarta (1979), Univerisitas 17 Agustus 1945 Jakarta (1986)

Prestasi:-

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved