Kudeta Myanmar

BERITA POPULER Kudeta MYANMAR: Dari Junta Militer Ancam Demonstran Sampai PBB Tuntut Myanmar

Berita tentang kudeta Myanmar juga banyak menjadi berita populer. Mari kita simak berita terbaru tentang kudeta Myanmar.

AFP
Berita populer tentang kudeta myanmar. 

Namun, peringatan ini tidak menghentikan pengunjuk rasa yang menginginkan agar Myanmar kembali pada demokrasi.

"Jumlah orang akan meningkat. Kami tidak akan berhenti," kata pengunjuk rasa Yin Nyein Hmway di Yangon.

Semakin banyak anak muda yang berpartisipasi dalam protes pro-demokrasi di Myanmar.

"Kami, kaum muda, memiliki impian kami, tetapi kudeta militer ini telah menimbulkan begitu banyak rintangan," kata Ko Pay di Yangon.

"Itu sebabnya kami tampil untuk memprotes," tambahnya.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Burma (AAPPB) mengatakan, sedikitnya 640 orang telah ditahan sehubungan dengan kudeta.

Pada Minggu (21/2/2021), pengunjuk rasa di Yangon berbaris di luar Kedubes AS sambil melambaikan spanduk bertuliskan 'Bantu Myanmar'.

Kemudian di Myitkyina, ibu kota negara bagian Kachin di Myanmar utara, pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan mengibarkan bendera saat mengendarai sepeda motor.

Sementara itu, di ibukota Naypyidaw, orang-orang berkumpul untuk prosesi pemakaman seorang wanita yang tewas pada Jumat karena kepalanya ditembak saat protes.

Mya Thweh Thweh Khine, yang ditembak sebelum ulang tahunnya yang ke-20, adalah korban pertama protes pro-demokrasi.

Video viral menunjukkan mobil jenazah dengan foto Thweh Khine memimpin konvoi kendaraan yang keluar dari rumah sakit.

Saat iring-iringan melewati jalanan, orang-orang dengan sepeda motor dan warga lainnya terlihat memberikan hormat tiga jari.

2. PBB TUNTUT MYANMAR

Berita menarik lainnya adalah soal Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang mengutuk "tindakan brutal" militer terhadap warga yang menentang kudeta di Myanmar.

Guterres mendesak militer untuk segera menghentikan penindasan dan membebaskan tahanan yang ditahan sejak kudeta terjadi 1 Februari lalu.

Hal itu disampaikan Guterres dalam pidato tahunannya kepada Dewan HAM PBB, Senin (22/2/2021), seperti dilansir AP dan Channel News Asia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved