Nama Prabowo Teratas Dalam Capres Versi Survei LSI, Berikut Nama Penantangnya, masih ada Nama Ahok

Survei LSI itu bertajuk Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?

Editor: Mohamad Yusuf
(KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES)
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatatkan hasil sruveinya bahwa nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar 2024 nanti, namun beberapa lembaga survei telah mengeluarkan hasil surveinya.

Bahkan yang terbaru, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatatkan hasil sruveinya bahwa nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat tingkat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden.

Di mana Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan ketika responden diberi daftar nama.

Baca juga: Viral Perempuan Muda Berjalan di Toko Tasikmalaya hanya Menggunakan Pakaian Dalam, Bikin Heboh Warga

Baca juga: PERHATIAN! Pemprov DKI Lipat Gandakan Sanksi Penolak Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wagub DKI Ariza

Baca juga: Viral Video Ribuan Ikan Lele Berhamburan di Pinggir Jalan Grand Alam Sutera Serpong, Warga Berebutan

Yaitu "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?".

Dikutip dari Tribunnews, hasilnya nama Prabowo paling teratas.

Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP). Prabowo dengan 22,5 persen, Ganjar 10,6 persen, Anies 10,2 persen, dan Ahok 7,2 persen.

"Pak Prabowo yang unggul sementara 22,5 persen. Menyusul Pak Ganjar dan Pak Anies hampir sama 10,6 dan 10,2. Masih ada nama Pak Ahok sama dengan Sandiaga Uno," ujar Djayadi dalam rilis survei LSI secara virtual, Senin (22/2).

Setelah itu disusul Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Kalau kita lihat 10 besar, Prabowo, Ganjar, Anies, BTP, Sandi Uno, Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, AHY, baru nama-nama lain Susi Pudjiastuti, Abdul Somad, dan seterusnya," tutur Djayadi.

Ketika tanyakan, "Apa alasan memilih?,". Rata-rata responden menjawab yang pertama tegas berwibawa, kedua perhatian pada rakyat, ketiga jujur dan bersih dari korupsi.

Survei dilakukan di 11 provinsi dengan total 2.300 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka. Survei dilakukan 25-31 Januari 2021 dengan margin of error 2,9%.

Baca juga: Kisah Hendi, Selama 2 Tahun Diteror Ribuan Pesan Porno Lewat WhatsApp hingga Hampir Diceraikan Istri

Baca juga: LOWONGAN KERJA Relawan Tenaga Kesehatan DKI Jakarta, Ada 11 Posisi, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Baca juga: Propam Dalami Kemungkinan Kompol Yuni Purwanti Bagian Pengedar Narkoba

Masih ada Nama Ahok

Masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir 2022. 

Namun berdasarkan UU Pemilu, Pilkada DKI akan digelar serentak berbarengan dengan pilpres 2024.

Sejumlah pihak kini tengah berupaya agar Pilkada DKI digelar 2022.

Baca juga: Blak-blakan Ahok Gabung PDIP, Selain Faktor Megawati, Ingin Dikenang Sebagai Pejuang Nasionalis

Baca juga: Survei Median, Anies Baswedan Lebih Populer Dibandingkan Risma dan Ahok hingga Ridwan Kamil

Lepas dari itu, hasil Survei Median menunjukkan nama Anies Baswedan masih tetap paling populer.

Pesaing terdekat Anies adalah Menteri Sosial yang juga mantan wali kota Surabaya Tri Rismaharini,

Nah, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ternyata masih populer, di urutan ketiga.

Ahok sendiri merespon santai hasil survei Median yang menyebutkan bahwa namanya masih dipilih oleh sebagian responden di bursa pemilihan calon gubernur DKI Jakarta.

Ahok saat blak-blakan tentang masih carut marutnya kondisi Pertamina. Ia mengaku sempat emosi saat rapat di BUMN terbesar di Indonesia itu.
Ahok saat blak-blakan tentang masih carut marutnya kondisi Pertamina. Ia mengaku sempat emosi saat rapat di BUMN terbesar di Indonesia itu. (Youtube Poin)

Baca juga: Polres dan Pemkab Kepulauan Seribu Berikan Layanan Gratis Rapid Tes Antigen Bagi Wisatawan

Saat ditanya Kompas.com soal survei Median itu melalui pesan singkat, Senin (15/2/2021), Ahok hanya merespon dengan mengirimkan stiker bayi tertawa dan bertuliskan 'ketawa aja'.

Saat ditanya lebih jauh mengenai ketertarikannya untuk maju lagi di Pilgub DKI, Ahok juga hanya menjawab dengan mengirim stiker.

Dalam survei Median yang dirilis hari ini, elektabilitas Ahok berada di posisi ketiga, di bawah Gubernur DKI Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurrahman mengatakan, semula pihaknya melakukan survei tanpa menyodorkan nama alias pertanyaan terbuka (top of mind).

Baca juga: VIDEO Ini Modus Korupsi Perangkat Desa di Rumpin yang Gelapkan Dana Bansos Covid-19

Sebanyak 8,5 persen responden warga Jakarta mengaku ingin Ahok kembali menjabat Gubernur DKI.

Di atas Komisaris Utama Pertamina itu, yakni Anies dengan elektabilitas 40,5 persen dan Risma 16,5 persen.

Ahok memang bukan nama baru di panggung politik Jakarta.

Di Ibu Kota, ia memulai karier sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan bersama Joko Widodo pada 2012.

Setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI pada Pilpres 2014, Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: 909 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu saat Libur Imlek, Wajib Tunjukkan Negatif Covid-19

Namun karier politik Ahok yang moncer akhirnya tersandung kasus penistaan agama menjelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

Ahok menghadapi kasus penistaan agama sejak 2016 dan divonis dua tahun penjara pada 9 Mei 2017.

Ia dinyatakan bebas pada 24 Januari 2019

Kesempatan untuk bisa mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bisa didapat Ahok apabila sudah melewati lima tahun usai dibebaskan dari tahanan.

Hal tersebut tertuang dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 56/PUU-XVII/2019 yang memungkinkan seorang mantan narapidana mencalonkan diri sebagai gubernur, tetapi dengan syarat menunggu jeda waku lima tahun setelah melewati masa pidana penjara.

Selain itu, Ahok juga wajib mengumumkan mengenai latar belakang dirinya sebagai mantan narapidana jika ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Baca juga: Senator Filep: Salah Tafsir Bappenas Terkait Pembangunan Wilayah Adat

Putusan MK tersebut mengubah Pasal 7 ayat 2 huruf G Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada yang sebelumnya tidak ada persyaratan jeda waktu kini harus ada jeda waktu lima tahun.

38 Persen Ingin Ganti Gubernur

Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Ade Irfan Abdurrahman mengatakan, sebanyak 38 persen warga Jakarta menginginkan tokoh lain untuk menjadi gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

"Yang ingin diganti tokoh lain di angka 38,0 persen," ujar Ade dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2/2021).

Dia menjelaskan, hasil survei tersebut berdasarkan respon responden saat diberi pertanyaan apakah sebaiknya Anies kembali maju menjadi Gubernur DKI Jakarta atau digantikan tokoh lain.

 Meski yang menginginkan Anies diganti dengan tokoh lain cukup banyak, akan tetapi yang menginginkan Anies tetap menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lebih banyak.

Baca juga: Ada Nakes Positif Covid-19, Layanan UPTD Puskesmas Cisalak Pasar Kota Depok Ditutup Selama Dua Hari

"Publik yang ingin Anies maju kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta sebesar 48,0 persen," kata Ade.

Gubernur Anies Baswedan saat hadir dalam launching Buku Potret Jakarta 2020 lewat zoom pada Minggu (31/1/2021).
Gubernur Anies Baswedan saat hadir dalam launching Buku Potret Jakarta 2020 lewat zoom pada Minggu (31/1/2021). (infopublik.id)

Sementara sisanya sebanyak 14 persen memilih untuk tidak menjawab pertanyaan atau tidak memilih.

Median juga merilis tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Sebanyak 52,5 persen responden menjawab kinerja Anies memuaskan,

30,0 persen menjawab tidak puas,

2,5 persen menjawab sangat tidak puas,

Baca juga: Rionny Mainaky Kabid Binpres PP PBSI Sesalkan Pembatalan Jerman Terbuka, Gagal Tambah Poin Olimpiade

dan 15,0 persen tidak menjawab.

Survei tersebut dilakukan dengan cara face to face interview dengan target survei adalah warga Jakarta yang memiliki hak pilih.

Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling dan proporsional terkait komposisi populasi dan gender. Sampel yang digunakan 400 responden dengan margin of error sebesar +/- 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei tersebut digelar pada 31 Januari-3 Februari 2021. Ade mengaku survei itu didanai dengan anggaran milik Median dari sisa dana survei-survei yang dilakukan sebelumnya.

"Survei ini kami danai sendiri dan kami gunakan dana lebih dari survei-survei kami sebelumnya," ujar Ade.

Baca juga: Ariza Berterima Kasih Kepada Umat Khonghucu Patuhi Protokol Kesehatan Saat Perayaan Imlek

Urutan Calon Gubernur DKI versi Median

1 Anies Baswedan 40,5 persen

2 Tri Rismaharini (Risma) 16,5 Persen

3 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 3,0 persen

4. Ridwan Kamil 0,5 persen.

Urutan Calon Wakil Gubernur DKI versi Median

1 Sandiaga Uno sebesar 14,5 persen.

2. Ahmad Riza Patria 13,0 persen

3. Tri Rismaharini 3,5 persen.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Para Penantang Prabowo Dalam Capres Teratas Versi Survei LSI.
Penulis: Dennis Destryawan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved