Kesehatan

Memutus Mata Rantai Anemia Dimulai pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Usia Remaja

Dampak negatif yang diakibatkan anemia defisiensi besi berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia lintas generasi.

Penulis: LilisSetyaningsih |
Istimewa/Resvalife
Ilustrasi remaja terlihat lesu. Lesu pada remaja bisa disebabkan karena anemia sehingga bisa memengaruhi produktivitasnya. Anemia disebabkan karena gizi tidak seimbang. 

Bila kekurangan zat besi, sel-sel otak tidak tumbuh optimal dan tidak bisa dikejar.

Akibatnya anak kurang cerdas bila dibandingkan zat besinya terpenuhi.

Pandemi Virus Corona Membuat Risiko Kekurangan Zat Besi Naik pada Anak

Pasalnya kekurangan gizi termasuk  zat besi di otak bersifat irreversible, bila sudah rusak, akan permanen dan tidak bisa diperbaiki.

Berbeda dengan pertumbuhan fisik. Bila terjadi kekurangan pada 1000 HPK masih punya kesempatan  dikejar pada masa pertumbuhan cepat (growth spurt) pada pubertas.

Sementara pertumbuhan otak tidak punya kesempatan kedua.

Sedangkan  pada remaja dapat dilakukan melalui penanaman pola hidup sehat yaitu mengonsumsi makanan yang bersih, sehat, dan bergizi seimbang.

Pada remaja juga dapat diberikan suplementasi tablet tambah darah (TTD).

Tablet tambah darah adalah suplemen gizi dengan kandungan zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat.

Pada remaja terjadi anemia kurang zat besi karena asupan zat besi rendah terutama besi heme, asupan vitamin C rendah, konsumsi sumber tanin (kopi, teh) berlebihan, dan diet tidak seimbang.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved