Kenali Tanda Anak Menderita Aritmia, Salah Satunya Tidak Aktif

Salah satu penyebab terjadinya gangguan irama jantung (aritmia) adalah karena dari kelainan bawaan dari lahir.

Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Murtopo
Foxnews.com
Ilustrasi menjaga kesehatan jantung 

Laporan wartawan Wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Seringkali orangtua mengeluh anaknya tidak mau diam. Aktif ke sana kemari tidak ada capeknya.

Sekarang kondisi itu harus disyukuri, pasalnya anak yang tidak mau beraktivitas  jadi salah satu ciri memiliki gangguan irama jantung. 

Salah satu penyebab terjadinya gangguan irama jantung (aritmia) adalah karena dari kelainan bawaan dari lahir.

Artinya aritmia itu sudah terjadi sejak lahir atau bisa pada anak-anak.

Tentu saja pengaruh orangtua sangat diperlukan untuk mendeteksi terjadinya kelainan ini.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K) mengatakan, pada anak yang menderita aritmia diperlukan perhatian khusus.

Pasalnya anak-anak akan lebih sulit berkomunikasi apa yang dirasakan.

Umumnya,  pada anak-anak dengan gangguan irama jantung bisa terlihat sering gelisah dan merasa tidak  nyaman, anak tidak aktif,  aktivitas kurang.

Kelaianan Irama Jantung Lebih Berisiko Mengalami Gejala Berat Bila Terkena Covid-19

Pada kasus aritmia yang kronis bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Sehingga ketrampilan orangtua untuk melihat kondisi anak, termasuk menghitung denyut jantung secara sederhana harus diketahui.

“Orangtua harus belajar bagaimana menghitung denyut jantung. Dan ini bisa dipelajari untuk semua orang. Minta diajari ke petugas kesehatan atau keluarga lain yang bisa menentukan denyut jantung pada anak,” kata dokter Dicky saat  menjadi pembicara di radio kesehatan dengan tema ‘Kelainan Irama Jantung di Era Pandemi’, Senin (8/2/2021).

Waspada, Kurang Vitamin C Jadi Salah Satu Pemicu Sakit Jantung, Berikut Penjelasannya

Ketika deteksi dini bisa dijalankan dan  pengobatan teratur, aritmia pada anak bisa menjadi ringan, bahkan bisa dihentikan pengobatan.

Tentu saja penghentian pengobatan dilakukan atas keputusan dokter, bukan keputusan sendiri.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved