Waspada, Kurang Vitamin C Jadi Salah Satu Pemicu Sakit Jantung, Berikut Penjelasannya
Kurang Vitamin C Jadi Salah Satu Pemicu Sakit Jantung, Berikut Penjelasan Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masa pandemi Covid-19 menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.
Selain mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial, juga perlu menjaga pola makan yang seimbang.
Selain mengonsumsi makanan yang bernutrisi, masyarakat juga menambah asupan lain seperti mengonsumsi vitamin C.
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri.
Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, yang akrab disapa Prof. Tati, mengatakan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari.
Sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari.
Prof Tati mengatakan, untuk memberikan efek kesehatan yang optimal, kadar vitamin C dalam tubuh perlu dipertahankan.
Selain itu, vitamin C juga merupakan zat gizi esensial yang harus diperoleh dari makanan sehari-hari.
Secara alamiah, vitamin C dapat diperoleh dari buah dan sayur, misalnya jambu biji yang mengandung vitamin C sebesar 125 mg/buah, jeruk (70 mg/buah), brokoli (80 mg) dan kembang kol (50 mg).
• Kasus Melonjak Dinamis Jadi Alasan Pemprov DKI Jakarta Revisi Perda Soal Penanggulangan Covid-19
Prof. Tati mengatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari.
"Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 mg/hari, tapi bila anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500-1,000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan,” ujar Prof Tati dalam siaran pers yang diterima Warta Kota belum lama ini.
Ia menjelaskan, yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C.
Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup.
• Harap Diperhatikan, 50 Kamera ETLE Tambahan Bakal Terpasang di DKI Pertengahan Maret 2021 Mendatang