Berita Tangsel

KASIHAN, Bocah di Tangsel Derita Penyakit Hidrosefarus, Orang Tua Tak Sanggup Tebus Biaya Pengobatan

Penyakit Hidrosefalus tersebut telah didagnosis Fallin sejak berusia 6 bulan di dalam kandungan sang ibunda bernama Yani Suriani (23).

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rizki Amana
Muhammad Fallih Akmar menderita penyakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak.  

WARTAKOTALIVE.COM, SETU - Bayi berusia 13 bulan bernama Muhammad Fallih Akmar hanya dapat berbaring celentang di atas tempat tidur akibat sakit yang dideritanya.

Fallih panggilan akrab dari ayah dan ibunya itu menderita penyakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. 

Yani Suriani (23), ibunda Fallih, mengungkapkan, penyakit tersebut sejatinya sudah terdeteksi ketika Fallin masih berada di dalam kandungan.

Bocah 10 Tahun Meninggal Diserang Tumor Wilms, Ketahuannya Badan Makin Kurus dan Perut Membuncit

"Dari bawaan lahir, dari hamil 6 bulan (didiagnosis mengidap penyakit Hidrosefalus-red)," kata Yani kepada Wartakotalive.com saat ditemui di kediamannya yang berlamat di Jalan Kelapa Dua RT 005/03, Babakan, Setu, Kota Tangsel, Rabu (10/2/2021). 

Akibat penyakit yang dideritanya, tidak banyak yang bisa dilakukan Fallih.

Ia lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, tidur terlentang dan mengkonsumsi makanan dengan alat bantu selang.

Ia harus selalu mengenakan selang itu setiap hari demi dapat menerima asupan gizi dan susu. 

Yani menceritakan, Fallih terpaksa dilahirkan dalam kondisi prematur saat masih dalam berusia 7 bulan dengan operasi sesar. 

Memaksimalkan Layanan Telemedicine di Era Pandemi Covid-19 Pada Pasien Kanker Anak

menderita penyakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. 
menderita penyakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak.  (Warta Kota/Rizki Amana)

Percepatan kelahiran sang anak ditengarai kondisi yang tak normal Fallih akibat penyakit yang dideritanya. 

"Itu ketahuannya pas air ketuban pecah di USG baru ketahuan, langsung di suruh (operasi-red) sesar," katanya. 

Nasib malang semakin dirasa sang ibunda dan ayah akibat tak memiliki biaya cukup untuk menebus sejumlah obat yang digunakan bagi pengobatan sang buah hati

Sebab, keluarga kecil itu harus mengeluarkan biaya sewa rumah petakan yang sekira berukuran 6 X 3 meter dan sejumlah biaya kebutuhan hidup lainnya. 

Mariani Rasakan Sendiri Program JKN-KIS Telah Membantu Biaya Operasi Tumor Payudaranya

"Penanganan medis di (RSUP) Fatmawati seminggu seklai check up. Aku sih pakai BPJS, paking obat sama tebus ada yang Rp 350 ribu, ada yang Rp 65.000," jelasnya. 

Adapun saat ini sang anak hanya melakukan perawatan medis berupa check up kondisi tubuh dikarenakan tak mampu menembus biaya obat yang dibutuhkan. (m23) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved