Berita Nasional

Kolaborasi Bersama Menristek, Sandiaga Uno Akan Hadirkan Genose di Seluruh Destinasi Wisata Nasional

Kolaborasi Bersama Menristek, Sandiaga Uno Akan Hadirkan Genose C19 di Seluruh Destinasi Wisata Nasional

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menerima Genose C19 dari Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Aula Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (9/2/2021). 

Pemulihan Parekraf

Serupa dengan Sandi, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) merupakan sektor yang paling terpukul pandemi covid-19.

Hal tersebut dibuktikan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yeng menyebutkan ekonomi nasional mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen.

Kontraksi tersebut dijelaskannya berimbas terhadap sektor parekraf yang anjlok dari semula sebanyak 17-18 juta orang wisatwasan pada tahun 2019 merosot hingga 4 juta wisatawan pada tahun 2020.

"Jadi penurunan yang begitu banyak tentunya langsung berdampak kepada ekonomi, apalagi kalau kita ingat bahwa yang diharapkan dari sektor pariwisata tentunya bukan hanya orang yang datang, tapi juga spending (belanja) yang dilakukan," papar Bambang.

Merujuk kondisi tersebut, upaya pemulihan ekonomi menurutnya harus dimulai dengan upaya penanganan pandemi covid-19.

Cipinang Melayu Bebas Banjir, Warga Apresiasi Kinerja Pemprov DKI Jakarta

Oleh karena itu, protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak ditegaskan Bambang harus diterapkan disiplin bersamaan dengan penerapan 3T.

Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya melalui konsorsium riset dan inovasi covid 19 yang dipimpin oleh prof Ali Ghufron telah melahirkan sejumlah produk, mulai dari rapid test antibody yang dikembangkan menjadi rapid test antigen.

Kemudian, alat skrining terhadap orang yang diperkirakan terpapar covid 19 yang menggunakan pendekatan embusan napas yang kini dikenal dengan nama Genose C19.

Cara kerja Genose C19 dijelaskannya berbeda dengan rapid test antigen yang mengambil sampel darah, yakni hanya cukup mengambil embusan napas.

"Genose ini adalah hasil kerja keras, tidak instan jadi. Upaya melahirkan Genose ini sebenarnya sudah sejak lebih dari 10 tahun yang lalu ketika fakultas MIPA UGM ingin melahirkan Pendeteksi Penyakit dengan menggunakan embusan napas," ungkap Bambang.

"Dan yang menarik adalah karena Pak Sandi membawahi ekonomi kreatif, pendekatan ini tidak hanya ilmu kesehatan, karena pendeteksinya itu adalah artifisial intelijen, kecerdasan artifisial yang saya yakin akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan ekonomi kreatif kita masa depan," tambahnya.

Alat yang dikembangkan oleh civitas Universitas Gajah Mada itu katanya akan digunakan di setiap destinasi objek wisata.

Tidak hanya memiliki tingkat akurasi yang tinggi, Genose C19 dinilai sangat cepat dalam mendeteksi adanya covid-19, yakni sekira tiga menit setelah sampel embusan nafas didapatkan.   

"Ini akan menjadi game changer (pengubah permainan) dalam rangka kita ingin membangkitkan kembali sektor pariwisata, karena saya percaya bahwa sektor ekonomi yang multiplayer efeknya itu paling besar adalah pariwisata, karena banyak sekali sektor yang kemudian mendapatkan manfaat dari adanya kegiatan pariwisata, baik dalam negeri maupun pariwisata yang dari luar negeri," jelas Bambang

"Dan kembali lagi, kita tetap harus mengedepankan protokol kesehatan. Mudah-mudahan ini (Genose) bisa menjadi bagian dari solusi atau bahasa kami sendiri, 'mudah-mudahan inovasi akan muncul sebagai solusi'," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved