Vaksinasi Covid19

BPOM Beri Izin Penyuntikan Vaksin Sinovac untuk Lansia 60 Tahun Keatas, Tapi Beda Caranya

Hal ini merujuk pada surat BPOM yang menyebutkan vaksin Covid-19 produksi China merek Sinovac bisa diberikan pada lansia 60 tahun keatas.

Warta Kota/Rizki Amana
Ilustrasi -- kabar gembira vaksin Sinovac bisa diberikan untuk lansia 60 tahun ke atas dengan cara berbeda Vaksin Covid-19 Sinovac yang ditampilkan petugas di Tangsel. Akibat vaksin, nafsu makan justru membaik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kabar gembira sekarang vaksin Sinovac bisa disuntikan untuk lanjut usia 60 tahun keatas.

Hal ini merujuk pada surat BPOM yang menyebutkan vaksin Covid-19 produksi China merek Sinovac bisa diberikan pada lansia 60 tahun keatas.

Berdasarkan surat BPOM tertanggal 5 Februari 2021 yang dimiliki KONTAN itu, dalam Surat bernomor: T-RG.01.03.32.322.02.21.00605/NE, Kepala BPOM Penny K Lukito dalam surat yang ditujukan kepada PT Bio Farma (Persero) itu memberikan persetujuan vaksin corona  atau Covid-19 Sinovac bisa diberikan kepada lansia dengan pertimbangan kondisi emergency pandemi Covid-19.

Surat ini adalah jawaban atas surat PT Bio Farma yang meminta izin penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas)  atas vaksin corona Sinovac dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.

PERBEDAAN 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Negara Eropa, Bagaimana Nasib Vaksin Sinovac

11 JUTA Dosis Vaksin Sinovac dari China Tiba di Bandara Soekarno Hatta Selasa Pagi, Pesanan Biofarma

Bio Farma juga meminta penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa dengan usia 18 tahun-59 tahun.

Adapun jawaban BPOM dalam surat itu memberikan persetujuan atas permohonan Bio Farma itu dengan pertimbangan sebagai berikut bahwa dengan terbatasnya bukti kemanfaatan dan keamanan vaksin tersebut untuk pencegahan Covid-19.

Maka BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergency terbatas pada kondisi wabah pandemi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Melakukan studi klinik pascapersetujuan untuk memastikan efektivitas vaksin CoronaVac untuk pencegahan Covid-19

2. BPOM berhak meninjau/mengevaluasi kembali aspek khasiat dan keamanan vaksin apabila ditemukan bukti baru terkait khasiat dan keamanan.

3. Wajib melakukan pemantauan farmakovigilans dan pelaporan efek samping obat ke BPOM.

“Persetujuan ini diberikan sesuai dengan informasi atas informasi produk sesuai fact sheet health care dan informasi produk pada pasien yang merupakan lampiran surat ini,” tegas Penny dalam suratnya. 

BPOM juga menegaskan bahwa registrasi vaksin corona sinovac ini harus dilakukan paling lambat 1 bulan pasca surat ini keluar.

BPOM juga mewajibkan Bio Farma jumlah, nomor bets, dan tanggal kedaluarsa bets yang diedarkan sebelum vaksin corona itu keluar.

Jika merujuk Informasi Produk untuk Peserta Vaksinasi Menggunakan Vaksin CoronaVac untuk pencegahan corona atau Covid-19 pada Dewasa Usia 18 tahun atau Lebih, bahwa lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin corona  bikinan Sinovac ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.

Sementara itu, pada dewasa usia 18 - 59 tahun, vaksin corona Sinovac  ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 14 hari (untuk vaksinasi pada situasi emergensi pandemi) atau selang waktu 28 hari (untuk vaksinasi rutin).

Atas beredarnya surat Penny Lukito, KONTAN sudah menghubungi BPOM, Bio Farma dan Satgas Covid-19, namun sampai tulisan ini tayang, pesan pendek KONTAN dan telepon  belum dibalas.

Penjelasan Dokter Tolhan Isi Vaksin Sinovac, Keamanannya Hingga Peluang Terkena Covid-19

Tahukah Anda apa isi vaksin Sinovac yang sudah diberikan pada para pejabat, tenaga kesehatan hingga selebriti? 

Namun hingga saat ini, banyak masyarakat yang masih bingung apakah vaksin Covid-19 aman atau tidak.

Untuk mengetahui kandungan vaksin Sinovac, berikut penjelasan Dokter Tolhan Banjarnahor, Sp.PD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Primaya Hospital Tangerang.

Menurut Dokter Tolhan, vaksin Covid-19 Sinovac yang dipilih Indonesia mengandung bagian dari virus SARS-CoV-2 atau mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah mati.

Vaksin Covid-19 tersebut akan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bagian virus SARS-CoV-2 yang ada di dalam vaksin.

Baca juga: Seminggu Setelah Divaksin Sinovac Bupati Sleman Kena Covid19, Begini Penjelasannya

Baca juga: VAKSIN Sinovac Diproduksi 1 Miliar Dosis Per Tahun, Inilah Kondisi Pabrik Sinovac Biotech di China

"Antibodi yang terbentuk ini akan melindungi kita apabila virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam tubuh," kata Tolhas dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

"Dengan vaksinasi, seseorang dapat terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 atau paling tidak hanya gejala ringan saja yang akan dialami oleh seseorang jika terpapar virus corona," imbuh dia.

Peluang terkena Covid-19

Perlu diingat, seseorang yang sudah divaksin masih berpeluang terinfeksi Covid-19.

Ini seperti yang terjadi pada Bupati Sleman Sri Purnomo yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sri Purnomo merupakan salah satu tokoh yang disuntik vaksin saat launching program vaksinasi seminggu lalu.

Tolhas menggarisbawahi, pada dasarnya tidak ada vaksin yang mempunyai efikasi 100 persen.

Baca juga: Imbas Pesta Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Raffi Ahmad Segera Disidang di Pengadilan Negeri Depok

Baca juga: Kepala BPOM Sebut Vaksin Sinovac Bikin Tubuh Kebal Covid-19 Hingga 23 Kali Lipat

"Persentase seseorang terpapar Covid-19 setelah dilakukan vaksin Covid-19 akan tergantung dari jenis vaksin yang digunakan," jelasnya.

Misalnya, vaksin Sinovac di Indonesia mempunyai efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 sd 59 tahun.

"Artinya, masih ada kemungkinan 34,7 persem seseorang terkena infeksi Covid-19 meskipun telah dilakukan vaksin,” ujar Tolhas.

Tentunya, vaksin Covid-19 jenis lain memiliki efikasi yang berbeda. Sebagai contoh vaksin Moderna yang memiliki efikasi 94,5 persen dan vaksin Pfizer memiliki efikasi 95 persen.

TONTON JUGA 

Efek samping

Reaksi tubuh seseorang setelah dilakukan vaksinasi bisa bermacam-macam, mulai dari reaksi ringan seperti nyeri di tempat penyuntikan, kemerahan, bengkak, nyeri otot, lemah, nyeri kepala, menggigil, demam, hingga reaksi yang berat seperti reaksi alergi berat.

Menurut Tolhas, walaupun vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan Moderna memiliki efikasi lebih tinggi dibanding Sinovac, namun efek samping yang dihasilkan Pfizer dan Moderna cukup berat yaitu hingga penyakit level 3 (hingga membutuhkan perawatan).

Baca juga: Yang Harus Anda Tahu Soal Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Akan Muncul dalam Satu-Dua Hari Pertama

Persentase efek samping yang dihasilkan Pfizer sebanyak 1,5 persen dan efek samping yang dihasilkan Moderna sebesar 4,1 persen.

Sementara, vaksin Sinovac sendiri hanya memiliki efek samping 0,1 persen atau setara dengan efek simpang vaksin flu.

"Risiko yang ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 sangat kecil dibandingkan manfaatnya karena dapat menimbulkan herd immunity (kekebalan kelompok)," ujar Tolhas.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, efikasi vaksin Sinovac adalah sebesar 65,3 persen artinya dari 100 orang yang dilakukan vaksin ada 34,7 persen yang masih bisa terkena Covid-19.

"Kita tidak tahu masuk yang 65 persen atau 35 persen. Tetapi jauh lebih baik jika kita tetap divaksin dibandingkan tidak divaksin karena bila tidak divaksin kemungkinan seseorang terkena Covid-19 akan menjadi 100 persen,” jelasnya.

Walaupun sudah divaksin, kita harus tetap melakukan pola hidup sehat seperti makan-makanan dengan gizi seimbang, melakukan olah raga dengan rutin dan teratur, istirahat dengan cukup, serta mengkonsumsi vitamin dan mineral.

"Karena vaksin tidak bisa mencegah 100 persen infeksi Covid-19, maka kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Tak 100 Persen Cegah Infeksi Covid-19, Bagaimana Keamanannya?" 

dan Kontan denga judul Sah, BPOM izinkan vaksin corona Sinovac bagi lansia di atas 60 tahun, ini syaratnya

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved