Vaksinasi Covid19

Kepala BPOM Sebut Vaksin Sinovac Bikin Tubuh Kebal Covid-19 Hingga 23 Kali Lipat

Dia mengungkap, relawan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac di Bandung tak mengalami penurunan tingkat kekebalan yang signifikan.

Editor: Yaspen Martinus
DW Indonesia/kompas.com
Vaksin Covid-19 produksi perusahaan Cina, Sinovac. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, vaksin Sinovac dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19  hingga 23 kali lipat.

Hal itu diungkapkan Penny dalam rapat kerja lanjutan dengan Komisi IX DPR dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Berdasarkan rata-rata hasil uji klinik di Bandung, itu naik sampai 23 kali. Sehingga bisa melindungi kita," ujar Penny di ruang rapat Komisi IX DPR, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Masih Sesak Napas, Rizieq Shihab Dipindahkan ke Rutan Bareskrim

Meski demikian, Penny tak menutup kemungkinan adanya penurunan tingkat kekebalan tubuh seiring waktu berjalan.

Dia mengungkap, relawan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac di Bandung tak mengalami penurunan tingkat kekebalan yang signifikan.

Berdasarkan penuturan Penny, standar minimal vaksin akan meningkatkan kekebalan terhadap virus hingga 4 kali lipat.

Baca juga: Okky Bisma Sosok Humoris, Suka Bercanda Saat Rekannya Sesama Kru Sriwijaya Air Sedang Stres

Dan selama tiga bulan uji klinis, diketahui orang yang tak lagi memiliki kekebalan minimal 4 kali lipat hanya berkurang 0,4 persen.

Penny pun akan terus memantau perkembangan kondisi relawan uji klinis di Bandung, hingga 6 bulan pasca-vaksinasi, untuk melihat persentase orang dengan tingkat kekebalan minimal 4 kali lipat.

"Kita tunggu sampai nanti Maret atau 6 bulan (pasca-vaksinasi di Bandung), berapa persen."

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Butuh Anggaran Hingga Rp 75 Triliun, Pemerintah Kejar 108 Juta Dosis Gratis

"Kalau berdasarkan fase 1-2 di Cina masih 80 persen, jadi masih bagus, masih tinggi," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 secara gratis pada Rabu, (13/01/2021) pagi.

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang memulai sekaligus memperoleh suntikan dosis vaksin Covid-19 perdana.

Baca juga: DAFTAR Harta Kekayaan 5 Jenderal Calon Kapolri, Komjen Arief Sulistyanto Paling Tajir

Kepastian berjalannya program vaksinasi ini diperoleh setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin berdasarkan hasil uji klinis tahap tiga di Bandung dan data saintifik lainnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal bagi vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved