Imlek
Menteri Kesehatan: Angpao Imlek Bisa Ditransfer, Bisa Juga Kirim Lewat Ojek Online
Budi mengatakan, Imlek adalah momen penting bagi Indonesia khususnya Umat Konghucu dan Tionghoa.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarankan Umat Konghucu merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara-cara baru, tanpa mengurangi maknanya.
Misalnya, kata Budi, dengan memberikan angpao melalui mekanisme transfer atau melalui ojek online.
"Kita bisa juga mengirimkannya amplop merahnya itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah."
• SJ 182 Sempat Minta Ganti Arah Hindari Cuaca Buruk, Lalu Belok Kiri dan Menukik Tajam ke Laut
"Jadi cara baru Imlek bagus juga kalau kita melakukannya dengan transfer, malah bisa lebih banyak itu bapak ibu."
"Kalau masih merasa ingin amplop merahnya dikirim kan juga, ke anak cucu saudara teman-teman bisa juga kirim lewat Gojek," kata Budi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, (4/2/2021).
Menurut Budi, cara-cara baru dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19.
• Tak Berniat Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan: Virus Menyebar Tak Kenal Waktu
Selain itu apabila memanfaatkan ojek online, maka juga akan membantu para pengemudi ojek online.
"Sekaligus cara baru ini bisa menyejahterakan teman-teman kita."
"Kirimnya amplopnya di dalamnya ada kertas, nanti sebentar lagi akan ditransfer sebesar ini, itu menarik juga," katanya.
• Suruh Anak Buah Setop Bahas Revisi UU Pemilu, Surya Paloh: Cita-cita NasDem Sama dengan Presiden
Budi mengatakan, Imlek adalah momen penting bagi Indonesia khususnya Umat Konghucu dan Tionghoa.
Imlek bermakna harapan baru dan keberuntungan baru.
Ia berharap perayaan imlek dapat dilakukan di rumah saja.
• Jokowi Tak Balas Surat AHY, Sekjen Partai Demokrat: Kami Menghormati, tapi Masih Ada Teka-teki
"Cara di mana kita melakukannya bersama dengan keluarga kita, kita melakukannya bersama di rumah kita."
"Dan kita melakukannya bersama dengan cara-cara masa kini, dengan cara-cara digital," tuturnya.
Tidak hanya angpao, menurutnya, pertunjukkan barongsai yang biasanya mewarnai perayaan Imlek juga bisa dilihat melalui siaran YouTube.
• Sekjen Partai Demokrat: Ini Bukan Hanya Masalah Internal, Megawati Juga Pernah Diturunkan Lewat KLB
Bahkan, menurutnya perlombaan barongsai juga bisa digelar secara digital.
Budi yakin meskipun dilakukan dengan cara-cara baru, perayaan Imlek tidak akan kehilangan maknanya.
"Imlek sebagai tahun baru harapan baru dan keberuntungan baru itu."
• Usulan Lockdown Akhir Pekan, Epidemiolog: Kalau Hanya Dua Hari Ya Tidak Efektif
"Saya rasa tetap kita bisa lakukan dengan mempertahankan budaya Indonesia, khususnya masyarakat Konghucu dan Tionghoa."
"Namun juga tetap kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada," paparnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 287.233 (25.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 161.748 (14.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 132.887 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 116.549 (10.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 49.692 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 44.454 (3.9%)
RIAU
Jumlah Kasus: 29.731 (2.6%)
BALI
Jumlah Kasus: 27.699 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 27.344 (2.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 26.497 (2.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 23.186 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 21.474 (1.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 18.580 (1.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 15.601 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 14.595 (1.3%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 13.782 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 12.286 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 10.657 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.652 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.285 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 8.667 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 8.255 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 7.661 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 7.629 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.810 (0.6%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.532 (0.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 5.871 (0.5%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 5.107 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 4.797 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.627 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.437 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 4.232 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 4.054 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.603 (0.3%). (Taufik Ismail)