Otomotif

Kenapa Pakai Motor Listrik Sampai Baterai Habis Tidak Dianjurkan? Berikut Penjelasan Dampak Buruknya

Berikut penjelasan mengenai dampak buruk pakai motor listrik sampai kehabisan baterai. Lebih baik jangan terjadi.

Editor: PanjiBaskhara
Rizky/Gridoto.com
Dampak buruk pakai motor listrik sampai kehabisan baterai. Foto ilustrasi berkendara Motor listrik NIU. 

Lebih lanjut, Fajar menjelaskan, penambahan warna biru pada pelat nomor kendaraan listrik berguna layaknya identitas khusus.

Dengan demikian, kendaraan listrik akan mudah dikenali atau dicirikan saat ada di jalan raya.

"Sebagai ciri khusus, karena kita tahu ada insentif yang diberikan pemilik kendaraan listrik, baik itu sepeda motor maupun mobil. Seperti biaya parkiran, lalu ganjil genap, dan lainnya," ucap Fajar.

Baca juga: Perluas Pelayanan, Motor Listrik Gesits Buka Official Store Online di E-Commerce, Ini Ragam Promonya

Tak berlaku untuk Hybrid atau PHEV

Korlantas akhirnya menetapkan warna biru sebagai pembeda kendaraan listrik.

Warna ini akan diterapkan di pelat nomor atau TNKB, tepatnya pada bagian bawah di ruang masa berlaku.

Menariknya, penanda warna biru di pelat nomor ini nantinya hanya diberikan bagi sepeda motor atau mobil full electric alias murni listrik.

Sementara untuk kendaraan hybrid atau PHEV, tak dapat keistimewaan alias masih menggunakan pelat nomor biasa seperti kendaraan konvensional.

Mitsubishi OUTLANDER PHEV, mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertama yang dipasarkan di Indonesia, diluncurkan oleh Mitsubishi pada bulan Agustus 2019.
Mitsubishi OUTLANDER PHEV, mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertama yang dipasarkan di Indonesia, diluncurkan oleh Mitsubishi pada bulan Agustus 2019. (Wartakotalive.com/Hironimus Rama)
Pelat nomor kendaraan listrik diberikan warna biru pada ruang masa berlaku
Pelat nomor kendaraan listrik diberikan warna biru pada ruang masa berlaku (Polri via KompasOtomotif)

Mengapa warna biru?

Lantas, apa latar belakang atau alasan Polri memilih warna biru sebagai penanda di TNKB kendaraan listrik.

Menjawab hal ini, Direktur Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Brigjen Pol Halim Pagarra menuturkan, pemilihan tersebut sudah sesuai dengan diskusi dan FGD (diskusi kelompok terarah) yang dilakukan Korlantas beberapa waktu lalu.

"Pemberian warna khusus (biru) untuk kendaraan bermotor listrik (KBL) sebagai upaya Polri mendukung Perpres 55 Tahun 2019, tepatnya sebagai pemberian insentif non-fiskal," ujar Halim kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

"Kenapa warna biru, itu adalah hasil rekomendasi dari FGD Korlantas dan disetujui pemberian warna khusus untuk penanda adalah warna biru. Ini juga sesuai dengan program langit biru sebagai upaya untuk mengurangi pemanasan global," tambahnya.

Toyota Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) modifikasi Gazoo Racing
Toyota Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) modifikasi Gazoo Racing (CNN Indonesia/Safir Makki)

Mengenai insentif non-fiskal yang dimaksud, Halim menjelaskan, adanya warna khusus tadi akan memudahkan pengguna mobil atau motor listrik untuk dikenali.

Dengan begitu, saat diberikan keringanan berupa bebas biaya parkir, atau kebal terhadap regulasi ganjil genap, serta lain sebagainya, akan mempermudah untuk dibedakan.

(GridOto.com/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di GridOto.com "Sering Pakai Motor Listrik Sampai Baterainya Habis Bikin Cepat Rusak?"

Sumber: Gridmotor.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved