Berita Nasional
Jalankan Toleransi Beragama, Menag Gus Yaqut Merasakan Indonesia Seperti 'Cuilan Surga'
Gus Yaqut menyebut adanya keberagaman dan toleransi di Indonesia menjadi cerminan adanya gambaran kecil surga di Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut menyebut Indonesia sebagai 'cuilan surga'
Hal itu ia sampaikan seusai bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Pengurus PGI dan Mgr. Suharyo, Kardinal Jakarta dan berfoto bersama mereka.
Gus Yaqut menyebut adanya keberagaman dan toleransi di Indonesia menjadi cerminan adanya gambaran kecil surga di Indonesia.
"Saya merasakan bagaimana nikmatnya memegang teguh keyakinan dan di saat yg sama menghargai keyakinan yg dipegang teguh orang lain. Ah, memang benar, Indonesia ini cuilan surga.. *Bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, Pengurus PGI dan Mgr. Suharyo, Kardinal Jakarta," tulis Gus Yaqut di Twiiter pribadinya, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Polisi sebut Raffi Ahmad dan Ahok Datang ke Pesta Tanpa Diundang, Warganet: Sudah Kayak Jelangkung
Baca juga: Gagal Lolos ke Senayan, Kini Budiman Sudjatmiko Diangkat Erick Tohir Menjadi Komisaris di PTPN V
Sebelumnya, Gus Yaqut sempat menjadi bahan perbincangan setelah membahas soal populisme Islam.
Bahkan, politisi Partai Gerindra Fadli Zon menantang Gus Yaqut mengenai populisme Islam.
Fadli Zon menyatakan tantangannya kepada Gus Yaqut itu melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada Senin (28/12/2020).
Baca juga: Mengagetkan, Begini Kondisi Wajah dan Tubuh Dewi Perssik akibat Positif Covid-19, Bercak Merah Parah
Baca juga: Melihat Aksi Veronica Tan Memainkan Cello Bersama Soundkestra, dalam Christmas Carol di Kota Tua
Baca juga: Tweet War, Mantan Jubir KPK Febri Diansyah Bungkam Fadjroel Rachman, Gara-gara Kata Di Vaksin
"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu “populisme”, “populisme Islam"," tulis Fadli Zon.
"Dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?" tambahnya.
Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga menautkan sebuah berita mengenai pernyataan Gus Yaqut terkait populisme Islam.
Diberitakan sebelumnya, dikutip dari KompasTv, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Indonesia berdiri karena ada berbagai agama yang ada di Indonesia.
"Saya sampaikan berkali-kali di banyak kesempatan dan saya kira ini masih sangat kontekstual meskipun posisi berbeda, dulu ketika masih aktif di Gerakan Pemuda Ansor dan Banser," kata Yaqut dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
"Saya selalu katakan tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, tidak ada Kristen, tidak ada Katolik, tidak ada Hindu, tidak ada Buddha, tidak ada Konghucu, dan tidak ada agama-agama lokal yang lain," tambahnya.
Karena itu, Indonesia berdiri karena kesepakatan antarkultur dan agama.
"Indonesia itu berdiri sebagai kesepakatan antarkultur, antarbudaya, dan agama yang ada di Indonesia, jadi barang siapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa keindonesiaan," katanya.
Namun, akhir-akhir ini, kesepakatan itu tampak mulai goyah. Salah satunya karena ada pihak-pihak yang menjadikan agama sebagai norma konflik.