Di Aceh Besar Muncul Fenomena Tanah Bergerak, Pohon dan Makam Rusak, Warga Diungsikan

Akibat fenomena tanah bergerak terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, pohon dan makam rusak. Kini warga juga diungsikan.

Editor: Mohamad Yusuf
Tangkap Layar video ESDM Aceh/Serambinews
Muncul alur sungai saru di lokasi fenomena tanah bergerak, Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/1/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fenomena tanah bergerak terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Selasa (19/1/2021) malam hingga Rabu (20/1/2021) dini hari.

Diketahui bahwa hujan deras sebelumnya mengguyur wilayah Gampong Lamkleng Aceh Besar tersebut hingga mengakibatkan fenomena tanah bergerak.

Bahkan akibat fenomena tanah bergerak tersebut, blok longsoran di desa itu semakin parah kondisinya.

Selain turunnya semakin dalam (mencapai 2,8 meter), rekahannya pun semakin lebar dan panjang (lebih dari 300 meter).

Dikutip dari SerambiNews, banyak pula pohon di blok longsoran itu yang tumbang, di antaranya pohon hagu dan asam jawa.

Baca juga: Dilantik Sebagai Sekda DKI, Ini Daftar Harta Kekayaan Marullah Matali

Baca juga: Diduga Lelah Terima Aduan Warga yang Tak Dapat Bansos, Jadi Penyebab Dipotongnya Dana BST Kemensos

Baca juga: Lowongan Kerja di Jakarta Smart City DKI, Gaji Terbesar Rp 23 Juta, Banyak Posisi, Cek di Sini

Pepohonan ini tercabut hingga ke akarnya. Tinggal menunggu waktu saja untuk dipotong.

Rumpun bambu yang tumbuh rimbun di tebing sungai malah sudah duluan terjungkal.

Semua tumbangnya ke arah sungai.

Selain itu, terbentuk pula alur air baru di blok longsoran itu, mirip anak sungai, yang airnya mengalir ke Sungai (Krueng) Aceh yang melintasi desa tersebut.

"Memang muncul alur baru, tapi itu bukan aliran sungai atau anak sungai, melainkan tanahnya yang amblas, lalu digenangi air hujan," kata Dr Syamsidik, peneliti senior di Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK).

Menurutnya, alur air yang terbentuk di blok longsoran itu terjadi di lokasi perkuburan warga.

Beberapa kuburan tua patah bingkai betonnya. Batu nisan pun banyak yang terguling dari posisi awalnya.

"Namun, sejauh ini belum ada makam yang kerangka di dalamnya terlihat dari luar," kata Syamsidik.

Ia melaporkan kondisi terkini Gampong Lamkleng itu kepada Serambinews.com, Rabu (20/1/2021) petang, sekembali dari lokasi bersama tim survei dari USK.

"Kondisi di blok longsoran itu semakin parah. Kami sudah ke sana lagi tadi siang," kata Syamsidik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved