Virus Corona
Airlangga Hartarto Tak Umumkan kepada Publik Saat Positif Covid-19, Arief Poyuono Tetap Salut
Arief Poyuono menjelaskan, pasien Covid-19 berstatus OTG umumnya dapat sembuh dari infeksi lebih cepat.
Airlangga mengatakan donor plasma konvalesen menjadi upaya lain, selain vaksinasi yang tengah berjalan dari pemerintah.
Donor plasma menjadi bagian dari 3T, metode ini masuk dalam treatment.
Melalui donor plasma konvalesen penyintas, diharapkan dapat menekan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Sakit TBC Usus, Kondisi Maheer At-Thuwailibi Drop, Istri Minta Suaminya Diperiksa di Rumah Sakit
Airlangga sendiri mengaku sudah mendonorkan plasma konvalesennya pada pencanangan Gerakan Donor Plasma, Senin (19/1/2021).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengakui pernah terpapar, tetapi sudah dinyatakan sembuh.
Keinginannya untuk mendonorkan plasma ini sebagai bentuk ungkapan syukurnya karena bisa bertahan dari paparan Covid-19.
Baca juga: Dua Alasan Ini Bikin Basarnas Kembali Perpanjang Operasi SAR SJ 182 Hingga 21 Januari 2021
Ia mengaku sebelum melakukan donor plasma, sudah melakukan persiapan.
Antara lain, menerapkan pola hidup sehat, dan menjalani pemeriksaan dokter.
Tanpa status sehat dari dokter, calon pendonor tak bisa menyumbangkan plasma darahnya.
Baca juga: Ada Pembangunan Terowongan Silaturahmi, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istiqlal-Katedral
“Ini adalah ungkapan rasa syukur saya, karena termasuk orang-orang yang mampu bertahan dari serangan Covid-19."
"Dengan mendonorkan plasma konvalesen, saya berharap bisa menolong pasien Covid lainnya untuk segera sembuh,” ucap Airlangga, Selasa (19/1/2021).
Ia berharap gerakan donor plasma ini diikuti penyintas Covid-19 lainnya di seluruh Indonesia.
Baca juga: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021 Belum Pasti, Ini Tiga Skenario yang Disiapkan Pemerintah
Gerakan donor plasma konvalesen menjadi upaya lain untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah menerjang Indonesia hampir setahun.
Selain gerakan donor plasma, pemerintah sudah menggulirkan program vaksinasi dan seruan untuk disiplin protokol kesehatan.
“Kapan lagi kita bersyukur dan menyelamatkan sesama jiwa manusia."
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Tembus 17,9 Persen Lampaui Standar WHO