Calon Kapolri

IPW Minta Komjen Listyo Sigit Prabowo Lakukan Ini Agar Para Seniornya Tidak Merasa Terbuang

Meskipun pengangkatan Kapolri hak prerogatif Presiden, ia menilai sebaiknya harus ada tolok ukur yang jelas.

Divisi Humas Polri
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit menjadi calon tunggal Kapolri, ia melompati tiga angkatan di atasnya. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menunju Kabareskrim Komjen Sigit Listyo Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri, menggantikan Jenderal Idham Azis yang segera pensiun.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, meskipun pengangkatan Kapolri hak prerogatif Presiden, ia menilai sebaiknya harus ada tolok ukur yang jelas.

Karena jika tidak, Neta mengatakan orang-orang di lingkungan kepolisian bisa semakin bingung.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 18 Januari 2021: 9.086 Pasien Baru, Total 26.282 Orang Meninggal

"Dengan diangkatnya Sigit menjadi Kapolri, IPW berharap mantan Kabareskrim itu bisa menata sistem kaderisasi Polri.

"Agar tidak jomplang dan para senior tidak merasa terbuang," katanya lewat keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).

Pengaturan sistem kaderisasi ini, lanjut Neta, diperlukan agar ada keseimbangan dan untuk menghindari gejolak atau apatisme di jajaran kepolisian.

Baca juga: Sudah Simulasi, Besok Tenaga Kesehatan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mulai Divaksin

"Jika tidak ditata dan dibuat keseimbangan, para senior akan merasa tersisih dan terbuang."

"Mengingat Sigit melompati tiga angkatan sekaligus dengan massa pensiun yang sangat panjang, yakni Sigit melompati Akpol 88, Akpol 89, dan Akpol 90," tambahnya.

Menurutnya, Sigit harus bertangan dingin dalam menata dan membawa Polri hingga tahun 2027 saat dirinya pensiun.

Baca juga: Rumah Sakit Rujukan Penuh, Wisma Atlet Mulai Rawat Pasien Covid-19 Bergejala Berat

Di sisi lain, Neta menyebut ada rekan satu angkatan Sigit di Akpol 91 sudah banyak yang menjadi jenderal bintang dua dan memegang posisi strategis di polri.

"Melihat kiprah Sigit selama ini, IPW berkeyakinan mantan ajudan Jokowi itu punya kemampuan untuk menata organisasi Polri."

"Dan mau mendengar masukan banyak pihak untuk membawa Polri lebih promoter," katanya.

Baca juga: Karena Alasan Ini, Rizieq Shihab Menolak Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus RS UMMI

Neta melanjutkan, publik memang harus bersabar menunggu Polri paradigma baru di tangan Kapolri Sigit.

"Harapan ini penting disandarkan, mengingat begitu banyaknya persoalan di eksternal kepolisian yang akan dihadapi Sigit ke depan."

"Jangan sampai konsentrasi Sigit dalam menghadapi berbagai persoalan di masyarakat, menjadi buyar gegara rumit dan menjelimetnya persoal di internal kepolisian," ulasnya.

Baca juga: Sore Ini Bakamla dan KRI Rigel Serahkan 2 Kantong Bagian Tubuh Korban dan Serpihan Pesawat SJ 182

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved