Kabar Artis

VIDEO Sherina Munaf Tegur Raffi Ahmad yang Abaikan Protokol Kesehatan Setelah Divaksin Covid-19

Teguran Sherina sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Raffi berkumpul dengan teman-temannya setelah mendapat vaksin Covid-19.

Editor: Murtopo

WARTAKOTALIVE.COM -- Penyanyi sekaligus aktris Sherina Munaf menegur presenter Raffi Ahmad.

Teguran itu dilayangkan Sherina sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Raffi berkumpul dengan teman-temannya setelah mendapat vaksin Covid-19.

Dalam foto yang beredar di media sosial, Raffi tampak berfoto bersama Nagita Slavina, Gading Marten, Sean Gelael, dan Anya Geraldine.

Mereka tidak melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker ataupun menjaga jarak.

Baca juga: Tak Pakai Masker saat Berkerumun dengan Rekan-rekan Artis, Raffi Ahmad Dikritik Sherina Munaf

Melalui akun Twitter, Sherina Munaf menilai Raffi seharusnya tak keluyuran setelah mendapat jatah vaksin.

Sherina paham bahwa Raffi dipilih sebagai penerima vaksin pertama karena dia seorang public figure dan influencer dengan jumlah pengikut yang banyak.

Sebab itu, Raffi seharusnya memberikan contoh yang baik. Tak cuma menegur lewat akun Twitter, Sherina juga melayangkan teguran serupa melalui unggaham story Instagram dan menandai akun Instagram Raffi.

Baca juga: Sherina Munaf Tegur Keras Raffi Ahmad Keluyuran Setelah Vaksin Covid Tanpa Protokol Kesehatan

Foto Raffi dan teman-temannya itu tampaknya diambil dari Instagram Story selebgram Anya Geraldine.

Pantauan Kompas.com, unggahan tersebut sudah tidak ada lagi.

Tanggapan Satgas Covid-19  Soal Raffi Ahmad Terpergok Abaikan Prokes

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, bahwa dilibatkannya generasi muda itu untuk mewakili masyarakat kaum milenial dan bisa menjadi contoh.

Sejumlah tokoh publik dari kalangan muda terlihat mengikuti vaksin perdana yang dimulai oleh Presiden Joko Widodo bertempat di Istana Merdeka, Rabu (13/1/2021).

Seperti Raffi Ahmad yang hadir dalam penyuntikan vaksin perdana tersebut, diharapkan dapat mendorong kalangan milenial agar turut serta mensukseskan program vaksinasi Covid-19.

Namun, ramai diberitakan media sosial, bahwa Raffi Ahmad usai melakukan vaksinasi malah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Tentu saja, kami sebenarnya berharap tokoh muda yang berpengaruh seperti Raffi Ahmad bisa berperan untuk menjadi contoh bagi masyarakat muda. Sehingga kalangan muda akan mendukung program vaksinasi," jelas Wiku saat International Media Briefing, di Gedung BNPB, Kamis (14/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Polisi Pelajari Kemungkinan Pelanggaran Pidana di Pesta yang Dihadiri Raffi Ahmad hingga Ahok

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Kerumunan yang Dihadiri Raffi Ahmad hingga Ahok, Enam Saksi Sudah Diperiksa

Untuk itu, dalam program vaksinasi yang terus berjalan, pelibatan tokoh-tokoh muda akan dilakukan dengan hati-hati.

Karena para tokoh muda tersebut harusnya bisa bekerjasama dalam menjaga kesuksesan vaksinasi.

Dan para pengikutnya pun akan teredukasi terkait program vaksinasi Covid-19.

"Nantinya kami akan mengajak para tokoh muda berpengaruh untuk bekerjasama dalam komunikasi terhadap masyarakat. Bahwa apa yang dilakukan pemerintah penting untuk seluruh rakyat sehingga bisa memahami," jelas Wiku menjawab pertanyaan media.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyemprotkan hand sanitizer di sela memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyemprotkan hand sanitizer di sela memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021). (Biro Pers Setpres/Kris)

Selebriti Raffi Ahmad meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan maaf Raffi Ahmad kepada Jokowi itu dilakukan karena dirinya tidak menerapkan protokol kesehatan yaitu tidak memakai masker dan menjaga jarak ketika asyik 'nongkrong' bersama teman-temannya.

Pasalnya, pada hari yang sama, Raffi Ahmad diketahui baru saja menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Negara bersama Jokowi.

Kejadian itu pun viral dan Raffi Ahmad mendapatkan kritik dari kalangan selebriti maupun para netizen.

Permintaan maaf Raffi Ahmad itu disampaikannya melalui akun Instagram @raffiinagita1717 pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Raffi Ahmad Minta Maaf Usai Diserang Warganet dan Rekan Artis, Janji Lebih Aware Dimanapun Berada

Baca juga: Sampaikan Permintaan Maaf Karena Berkerumun Tanpa Masker, Raffi Ahmad: Murni Karena Keteledoran Saya

"Terkait kejadian tadi malam, saya mau sedikit klarifikasi. Tapi sebelumny saya mau meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Presiden Jokowi, seluruh staf Sekretariat Presiden, dan masyarakat Indonesia," kata Raffi dalam video akun Instagram-nya @raffinagita1717.

"Jadi semalam itu bukan di tempat umum tapi di rumah pribadi salah satu ayahnya teman saya. Kondisinya juga sebelum masuk ke rumah mengikuti protokol kesehatan. Tapi pas di dalam saya makan tidak pakai masker ada yang foto," jelas Raffi.

Namun, lanjutnya, apapun itu Raffi meminta maaf karena kejadian itu telah menjadi heboh.

Apalagi dirinya mendapatkan kesempatan untuk divaksin Covid-19 pertama kali.

"Jujur bahwa kejadian tadi malam adalah murni karena keteledoran saya, karena kesalahan saya," katanya.

"Kedepan saya akan lebih mentaati protokol kesehatan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Saya juga berharap teman-teman dan seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjalankan protokol kesehatan, meskipun vaksinasi sedang berjalan. Vaksin dan protokol kesehatan adalah satu kesatuan," tambahnya.

Dikritik Artis

Raffi Ahmad menjadi pembicaraan di dunia maya setelah menerima pertama vaksin Covid-19 di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (13/1/2021) pagi.

Raffi Ahmad diprotes hingga dikritik banyak pihak setelah disuntik vaksin Covid-19.

Rekan sesama selebritas pun ikut menyampaikan keberatannya melihat sikap Raffi Ahmad yang dianggap tidak memberi contoh baik ke masyarakat.

Putri Patricia menyebutkan Raffi Ahmad sebagai contoh yang buruk untuk masyarakat Indonesia.

Melalui akun Instagram, Putri Patricia mengunggah foto Raffi Ahmad bersama Nagita Slavina, Gading Marten dan pembalap Sean Gelael sedang berada di tempat umum.

Di foto itu Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama sahabat-sahabatnya itu terlihat sedang berkumpul.

Baca juga: Raffi Ahmad Langsung Syuting Setelah Suntik Vaksin Covid-19 hingga Diketahui Berkerumun Tanpa Masker

Baca juga: Raffi Ahmad Berkerumun Tanpa Masker Setelah Terima Vaksin Covid-19, Ernest Prakasa: Keterlaluan!

Putri Patricia menyayangkan, Raffi Ahmad tidak memakai masker saat berkumpul bersama Nagita Slavina, Gading Marten dan Sean Gelael, serta Anya Geraldine.

"Hey @raffinagita1717, betapa buruk contoh yang kamu berikan," tulis Putri Patricia.

"Setelah pagi kamu di vaccine Covid-19 yang disaksikan 1 Indonesia, bahkan dunia, lalu malamnya party tanpa prokes sama sekali. Benar-benar tidak pantas," tulis Putri Patricia.

Ernest Prakasa di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Ernest Prakasa di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Tidak hanya Putri Patricia, Ernest Prakasa juga mengomentari tindakan Raffi Ahmad yang berkerumun tanpa masker.

Komika dan sutradara film tersebut baru saja memuji Raffi Ahmad sebagai perwakilan anak muda menerima vaksin Covid-19 di Istana Merdeka Jakarta.

"Saya mendukung Raffi Ahmad divaksinasi duluan. Dia sangat berpengaruh ke masyarakat luas, dan pemerintah butuh meyakinkan masyarakat untuk mau segera divaksin," tulis Ernest Prakasa memuji.

Baca juga: Putri Patricia Tuliskan Protes dan Sebut Raffi Ahmad Sebagai Contoh Buruk Untuk Masyarakat, Mengapa?

Baca juga: Raffi Ahmad Keluyuran dan Berkerumun Usai Divaksin, Sherina: Tolong Beri Contoh yang Baik

Namun sejurus kemudian Ernest Prakasa menyebutkan Raffi Ahmad sudah keterlaluan karena tidak menjadi contoh baik untuk masyarakat.

"Saya berhasil terlihat tolol. But it's really not about me. Tindakan Raffi menurut saya keterlaluan dan tidak menghargai keistimewaan yang ia dapatkan," lanjut Ernest Prakasa.

Begitu juga dengan Sherina Munaf yang tidak senang melihat perilaku Raffi Ahmad.

Sherina Munaf ketika mengunjungi Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Sherina Munaf ketika mengunjungi Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Hello Raffi Ahmad, setelah disuntik bukan berarti keluyuran rame-rame dong," tulis Sherina Munaf melalui akun Insta Storynya, Kamis pagi.

Raffi Ahmad selesai disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu pagi.

Raffi Ahmad memberikan tanda jempol setelah disuntik vaksin Covid-19.

Tegang Saat Disuntik

Dokter Reisa Broto Asmoro, host saat live streaming Vaksinasi Covid-19 di kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan, mengatakan, Raffi Ahmad mewakili masyarakat dan milenial untuk suntik vaksin.

"Raffi Ahmad di vaksin sebagai masyarakat mewakili milenial. Semoga bisa menginspirasi masyarakat yakin di vaksin dan bisa sukseskan program vaksinasi di Indonesia," kata dokter Reisa.

Raffi Ahmad sempat terlihat tegang saat akan disuntik.

Raffi Ahmad setelah selesai disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021) pagi.
Raffi Ahmad setelah selesai disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021) pagi. (Dokumentasi Sekretariat Presiden)

Meski memakai masker, Raffi Ahmad sempat terlihat menutup mata sebelum disuntik vaksin Covid-19.

Ketika jarum menusuk lengan kirinya, Raffi Ahmad mulai terlihat rileks dan memberikan tanda jempol ke arah kamera.

"Raffi Ahmad sudah memberikan jempolnya menandakan bahwa baik-baik saja dan merasa nyaman. Ia akan menunggu selama 30 menit untuk dilakukan observasi," jelas Reisa.

Baca juga: Raffi Ahmad Jangan Euforia Dulu Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Sindiran Ridwan Kamil

Baca juga: Cerita Raffi Ahmad Awal Mula Diajak Vaksin Covid-19, Bersyukur dapat Kepercayaan

Nagita Slavina yang menyaksikan live streaming terlihat khawatir. 

Beberapa kali Nagita Slavina mengucapkan kata 'bismillah' untuk mendoakam suaminya supaya baik-baik saja setelah menjalani vaksin Covid-19.

Jokowi Vaksinasi Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Jokowi pun disiarkan langsung dari Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).

Proses vaksinasi Covid-19 Jokowi pun berjalan lancar.

Jokowi juga membagikan pengalamannya saat disuntik vaksin Covid-19.

Termasuk saat ditanya oleh Prof Dr Abdul Muthalib yang melakukan vaksinasi kepada Jokowi.

"Saya suntik ya Pak. Bagaimana (rasanya) Pak?" tanya Abdul.

"Nggak terasa sama sekali," jawab Jokowi usai jarum suntik dilepas dari lengan kirinya.

Selain itu Jokowi juga membagikan cerita ketika dirinya hendak disuntik vaksin Covod-19 melalui akun Instagram-nya @jokowi.

Baca juga: Kisah Agesti Ayu yang Penjarakan Ibu Kandungnya, Ngotot tidak Cabut Laporan, ini Alasannya

Baca juga: Fungsi Black Box yang Kini sedang Dicari di Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh di Kepulauan Seribu

Baca juga: Ramai Dikaitkan dengan Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Post Mortem dan Ante Mortem?

"Alhamdulillah, saya baru saja menerima suntikan vaksin Sinovac. Vaksin ini baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat," katanya.

"Hasil evaluasi BPOM menunjukkan, Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lebih tinggi dari standar WHO yaitu 50 persen," tambahnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia juga telah menyatakan, vaksin Sinovac halal untuk digunakan.

Jokowi menyebut telah memerintahkan agar vaksinasi Covid-19 segera mulai dilaksanakan di seluruh tanah air.

"Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg. Normal. Lalu saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek beberapa hari terakhir, pernah mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal? Dan lain-lain. Semua saya jawab tidak," cerita Jokowi.

"Lalu, lengan baju kiri saya disingkapkan. Dan vaksin pun disuntikkan," tambah Jokowi.

Jokowi pun menyebut bahwa vaksinasi yang dilakukannya pada pukul 09.42 WIB, memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia.

Yaitu untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19.

"Vaksin Covid-19 inilah yang lama kita tunggu-tunggu dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan," katanya.

"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," tambahnya.

Baca juga: Cerita Shinta Korban Pesawat Sriwijaya Air, Terus Tertidur di Mobil dan Berjalan Gontai ke Bandara

Baca juga: Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh, Separuhnya Gajinya untuk Bersedekah

Baca juga: Anak Riyanto Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Menangis Pegangi Tangan dan Melarang Pergi

Tangan Dokter Gemetar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya selesai menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).

Pelaksanaan vaksinasi Covid- 19 Presiden Jokowi tersebut disiarkan langsung melalui channel Youtube Sekretariat Presiden.

Namun, tampak dalam siaran langsung tersebut, dokter gemetar saat menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Presiden Jokowi.

Penglihatan Wartakotalive.com, dalam video tersebut terdapat dua dokter.

Namun, sebelum menjalani vaksinasi, Jokowi harus melalui meja pendaftaran dan verifikasi dan meja pemeriksaan kesehtan dan fisik sederhana terlebih dahulu.

Kemudian Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan pendek duduk di kursi.

Terdapat dua dokter di tempat vaksinasi Jokowi.

Satu dokter menyiapkan vaksin melalui alat suntik.

Kemudian dokter lainnya mengenakan sarung tangan menyuntikkan vaksin ke lengan kiri Jokowi.

Tapi terlihat saat dokter menyuntikkan vaksin tersebut tangannya gemetar.

Meskipun vaksinasi dilakukan dengan lancar.

Hal itu pun sempat dikonformasi oleh Dr Reisa Broto Asmoro kepada Prof Dr Abdul Muthalib yang dipanggil Prof tersebut usai melakukan vaksinasi.

"Prof perasaan dulu, tadi banyak yang komentar, bisa ceritakan bagaiaman tadi prosesnya Prof?" kata Dr Reisa.

"Tadi vaksinnya tetap Sinovac, saya gosok alkohol seperti prosedur biasa, dan saya suntikkan. Saya tanyakan (ke Presiden Jokowi) tidak ada, tidak ada rasa sakit, tanpa rasa sakit, katanya," cerita Prof Dr Abdul Muthalib.

Lalu Dr Reisa pun mempertanyakan proses penyuntikan vaksin oleh dokter tersebut yang terlihat gemetar.

"Prof tadi ada yang bertanya perwakilan yang menyaksikan katanya tadi kenapa gemetaran prof, apa deg-degan?Prof?" tanya Dr Reisa.

"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga. Tetapi tidak menjadi masalah saya untuk menyuntikkannya. Pertamanya saja gemetaran tapi tidak ada masalah. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali," kata Prof Dr Abdul Muthalib.

Seperti diketahui, vaksin Covid-19 akan disuntikkan kali pertama pada hari ini, Rabu (13/1/2021).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 tersebut.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Sinovac yang berasal dari China kepada Jokowi tersebut akan disiarkan langsung pada pukul 10.00 WIB.

"Di Istana jam 10," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada Tribunnews, Selasa (12/1/2021).

Vaksinasi Sinovac itu sendiri mulai dilakukan ketika telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari BPOM, serta telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.

Baca juga: Kisah Agesti Ayu yang Penjarakan Ibu Kandungnya, Ngotot tidak Cabut Laporan, ini Alasannya

Baca juga: Fungsi Black Box yang Kini sedang Dicari di Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh di Kepulauan Seribu

Baca juga: Ramai Dikaitkan dengan Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Post Mortem dan Ante Mortem?

Dalam vaksinasi covid-19 kepada Jokowi tersebut, Heru menjelaskan mekanismenya sama seperti simulasi vaksinasi yang dilakukan di Puskesmas Tanah Sareal Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2020 lalu.

Di mana saat itu, Presiden melakukan sidak simulasi pemberian vaksin kepada masyarakat.

"Mekanisme SOP seperti standart di puskesmas tempo hari," ujarnya.

Adapun berdasarkan Juknis dari Kementerian Kesehatan, vaksinasi dimulai dengan proses pendaftaran dan verifikasi data.

Setelah itu dilakukan skrining, anamnesa, dan pemeriksaan fisik sederhana. Sebelum imunisasi dilakukan, ada edukasi vaksinasi Covid-19.

Setelah adanya edukasi mengenai vaksin Covid-19, baru dilakukan penyuntikan.

Vaksinator yang melakukan penyuntikan adalah dokter, perawat, atau bidan yang memiliki komptensi.

Baca juga: Cerita Shinta Korban Pesawat Sriwijaya Air, Terus Tertidur di Mobil dan Berjalan Gontai ke Bandara

Baca juga: Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh, Separuhnya Gajinya untuk Bersedekah

Baca juga: Anak Riyanto Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Menangis Pegangi Tangan dan Melarang Pergi

Setelah vaksinasi dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pencatatan.

Petugas mempersilakan sasaran yang telah diberi vaksin untuk menunggu 30 menit.

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi apabila ada KIPI (Kejadian ikutan Pasca Imunisasi).

Setelah itu sasaran yang telah divaksin nantinya akan diberi kartu vaksinasi dan penanda.

Sasaran yang telah divaksin juga diberi edukasi pencegahan Covid-19.

Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, proses vaksinasi kepada Presiden esok, akan disiarkan kepada publik.

Masyarakat dapat melihat langsung proses pemberian vaksin kepada Presiden.

"Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," ucap Bey.

Sebelumnya, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada pekan depan.

Penyuntikan perdana rencananya akan dilakukan pada 13-15 Januari 2020.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi perdana Covid-19 dibagi ke dalam 3 kelompok.

"Jadi akan ada tiga kelompok besar yang akan menerima penyuntikan vaksin perdana," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1/2021).

Baca juga: Tinggalkan Anak-Istri demi Musibah Sriwijaya Air, Ungkap Kisah Uang Rp30 M dalam Kapal Tenggelam

Kelompok pertama adalah Presiden, sejumlah pejabat pemerintah pusat, dan pejabat daerah.

Kelompok kedua adalah pengurus profesi organisasi kesehatan dan key opinion leader kesehatan pusat dan daerah.

Kelompok ketiga adalah tokoh agama pusat dan daerah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu akan disiarkan mulai pukul 09.00 WIB melalui channel Youtube Sekretariat Presiden.

Klik tautan ini untuk LIVE Vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021, Pukul 09:00 WIB

Daftar Pejabat Publik Disuntik Vaksin Pertama

Sejumlah pejabat publik mewakili kelompok pertama juga akan disuntik bersamaan dengan Presiden.

Yakni, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, dan Mendikbud Nadiem Makarim.

Lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, ketua Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.

Pada tanggal yang sama, ada Ketua IDI Muhammad Daeng, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, dan ahli vaksin milenial Digayuza Rambe.

Kemudian, Ketua MCCC Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Raffi Ahmad, dan Bunga Citra Lestari mewakili kelompok kedua.

Kelompok ketiga vaksinasi perdana adalah Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, Perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu.

Sementara, vaksinasi pada 14 dan 15 Januari akan dilakukan kepada pejabat publik daerah, gubernur, Sekda, Kadinkes, Kapolda, Pangdam, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19 mewakili kelompok pertama.

Selain itu, pengurus profesi dan asosiasi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah mewakili kelompok kedua, dan tokoh agama daerah mewakili kelompok ketiga.

Presiden akan menggunakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember tahun lalu.

Presiden menyatakan dirinya menjadi orang pertama vaksin bukan untuk mendahulukan diri sendiri, melainkan untuk memastikan vaksin yang akan digunakan aman.

"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal."

"Jadi, siap-siap saja," cetus Presiden.

Rencana vaksinasi serentak yang bakal dilakukan oleh pemerintah, Rabu (13/1/2021) tidak dengan mudah mendapatkan dukungan.

Alasan Ribka Tjiptaning Ditolak Vaksin

Sementara itu anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin Covid-19.

"Saya tetap tidak mau divaksin. Mau vaskin yang umur 63 tahun ke atas, mau vaksin buat semua umur, saya tidak mau," katanya saat rapat kerja (raker) dengan Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur PT Bio Farma. Ribka mengaku usianya sudah 63 tahun. 

Anggota Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning tolak kenaikkan BPJS Kesehatan
Anggota Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning tolak kenaikkan BPJS Kesehatan. Ia juga ternyata menolak disuntik vaksin covid-19  (Tribunnews/Dany Permana)

Bahkan, kata mantan pimpinan Komisi IX ini, jika Pemprov DKI akan mengenakan sanksi kepada dia dan anak cucunya gara-gara menolak vaksin, dia lebih memilih bayar denda. "Mendingan gua bayar. Jual mobil nggak apa-apa,"tambahnya.

Menurut Ribka, vaksin tidak boleh dipaksakan kepada masyarakat.

"Kalau dipaksakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Masyarakat). Nggak boleh," ujarnya sambil menunjuk-nunjuk ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Gelar Program Vaksinasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi Siapkan 91 Lokasi untuk Vaksinasi

Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis oleh pemerintah yang dinilainya tidak jelas. Sebab, dari keempat vaksin semuanya ada harganya.

"Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya dengan suara keras. 

Penolakan vaksinasi virus Corona oleh anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mendapatkan sorotan publik.

Sebagai anggota dewan, Ribka dinilai tidak memberikan contoh yang baik.

Salah satu pengkritik adalah dokter Tirta Mandira Gundhi atau akrab disapa dokter Tirta.

Dokter Tirta kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh Ribka Tjiptaning ketika menyampaikan statemen itu.

Baca juga: Wagub DKI: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama Bagi Tenaga Kesehatan Mulai 15 Januari

"10 desember komisi IX meminta ke pak menkes saat itu untuk pejabat yang divaksin duluan. Abis (vaksinnya) sampe, melipir. Bilang vaksin nggak aman. Bisa aje ni komisi IX," kritik dokter Tirta di akun Twitternya, Selasa (12/1/2021).

"Komisi IX DPR berlagak sok edgy h-1 presiden divaksin. Mereka yang usul pejabat divaksin pertama sekarang malah pertama, tapi pertama nggak mau divaksin. 9 bulan kemane aje bos? Sibuk nonton berita?" imbuhnya

Seperti diketahui, rencana vaksinasi serentak yang bakal dilakukan oleh pemerintah, Rabu (13/1/2021) tidak dengan mudah mendapatkan dukungan.

Bahkan, anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin Covid-19.

Baca juga: Jokowi Jengkel RI Masih Impor Kedelai dan Gula, Rizal Ramli: Please Deh, Jangan Terlalu Banyak Drama

"Saya tetap tidak mau divaksin. Mau vaskin yang umur 63 tahun ke atas, mau vaksin buat semua umur, saya tidak mau," katanya saat rapat kerja (raker) dengan Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur PT Bio Farma

Ribka mengaku usianya sudah 63 tahun. 

Bahkan, kata mantan pimpinan Komisi IX ini, jika Pemprov DKI akan mengenakan sanksi kepada dia dan anak cucunya gara-gara menolak vaksin, dia lebih memilih bayar denda.

"Mendingan gua bayar. Jual mobil nggak apa-apa,"tambahnya.

Menurut Ribka, vaksin tidak boleh dipaksakan kepada masyarakat.

Baca juga: Dilaporkan karena Like Konten Porno, Fadli Zon Diambang Masalah, Bareskrim Polri Mulai Mendalami

"Kalau dipaksakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Masyarakat). Nggak boleh," ujarnya sambil menunjuk-nunjuk ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis oleh pemerintah yang dinilainya tidak jelas. Sebab, dari keempat vaksin semuanya ada harganya. "Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya dengan suara keras. (LIS)

videografer : Yulianto

Editorvideo : Agustinus Triwiyatno

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved