Kabar Artis
Raffi Ahmad Keluyuran dan Berkerumun Usai Divaksin, Sherina: Tolong Beri Contoh yang Baik
Foto Raffi Ahmad sedang berkumpul tanpa menerapkan protokol kesehatan viral di media sosial
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Presenter Raffi Ahmad sedang menjadi bahan cercaan setelah beredar foto dirinya berkumpul tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Foto tersebut awalnya diunggah oleh selebgram Anya Geraldine kemudian disebarkan oleh warganet.
Warganet dibully lantaran ia barusaja mendapatkan vaksin covid-19.
Bahkan, ia dianggap sebagai influencer lantaran diundang langsung ke istana dan divaksin bersama kloter presiden.
Baca juga: Satrio Piningit yang Muncul di Tahun 2021 Menurut Denny Darko Berdarah Jawa dan Bukan dari Militer
Namun, sesudahnya ia malah pergi dan berkumpul tanpa menggunakan masker.
Penyanyi Sherina pun ikut geram dengan apa yang Raffi lakukan.
Ia melalui akun Twitternya mengingatkan Raffi agar sebaiknya memberikan contoh baik kepada masyarakat.
Baca juga: Cerita Raffi Ahmad Awal Mula Diajak Vaksin Covid-19, Bersyukur dapat Kepercayaan
"Halo Raffi Ahmad, setelah divaksin bukan berarti keluyuran rame2 dong. Anda dipilih jatah awal2 vaksin karena followers banyak. Dengan alasan yang sama, tolong berikutnya konsisten beri contoh yang baik. Please you can do better than this. Your followers are counting on you," tulis Sherina Munaf di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Kamis (14/1/2021)
Selain Sherina, banyak masyarakat lain yang turut berkomentar miring tentang apa yang Raffi Ahmad lakukan.
"Kebayang gak dampaknya kalau si raffi ahmad (amit-amit) kena korona setelah divaksin kayak gimana? Makin ogah lah orang vaksin dan keluar lah berbagai teori konspirasi lagi. Vaksin bukan free card bisa sembarangan keluyuran apalagi baru shot pertama," tulis selebtwit Alexander Thian.
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Ingatkan Denny Siregar Tak Asal Tuduh dan Menyesatkan Publik soal Film Nussa
"Oohh ini yang lagi trending twitter gara gara Raffi Ahmad abis di vaksin, malah party party ya. Ntar kalo doi kena coronces orang kaga ada yang mau lah divaksin," tulis @echadyhhe.
Raffi Ahmad bersyukur divaksin
Raffi Ahmad bersyukur dirinya bisa mendapat kepercayaan untuk jalani suntuk vaksin Covid-19.
Ia mengaku sudah sejak lama memang mendukung dan menantikan hadirnya vaksin sinovac untuk Covid-19 dan ketika ditawari untuk ikut vaksin perdana ia pun menyambut baik.
"Ya Alhamdulillah aku dikasih kepercayaan yaa karena emang aku support dan menantikan vaksin jadi aku bilang kalau ada vaksin aku mau," kata Raffi Ahmad saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2021).
"Dan ini (vaksin) kan pelindung diri kita, senjata kita juga agar kita bisa melindungi diri kita dan keluarga," tambahnya.
Raffi pun menceritakan bagaimana awalnya ia bisa ikut rombongan vaksin perdana di Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1/2021) pagi kemarin.
Baca juga: Meski Tak Setuju, Demi Kebahagiaan Anak, Ayah Indah Permatasari Kirim Surat Mandat Perwalian ke KUA
"Kebetulan waktu itu dapat ditanya memang berkenan tidak vaksin saya bilang saya berkenan vaksin dan saya juga dari sebelumnya juga salah satu orang yang mensosialisasikan untuk protokol kesehatan. Jadi saya bersedia saya tunggu Surat resminya dan kemarin baru dapat ya udah saya datang," beber Raffi.
Raffi menuturkan bahwa selain dirinya ada beberapa artis lain yang rencananya akan jalani vaksin perdana di Istana Kepresidenan. Namun, ia beruntung bahwa akhir ialah yang mendapat surat untuk ikut vaksin perdana.
"Sebenarnya sih ada beberapa tokoh ada beberapa nama juga influencer ada beberapa," tutur Raffi.
Baca juga: Bantah Pernikahan Arie Kriting-Indah Permatasari Tidak Sah, Kepala KUA: Ayah Indah Sudah Beri Mandat
"Alhamdullilah saya tungguin aja kalau ada surat resminya saya pasti akan hadir akhirnya kemarin surat resminya datang dan saya hadir," ungkapnya Raffi.
Raffi Ahmad dianggap sebagai perwakilan dari anak muda dan kaum milenial yang menjalani suntik vaksin di Istana Kepresidenan pada Rabu pagi kemarin.
Jokowi Vaksinasi Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Jokowi pun disiarkan langsung dari Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).
Proses vaksinasi Covid-19 Jokowi pun berjalan lancar.
Jokowi juga membagikan pengalamannya saat disuntik vaksin Covid-19.
Termasuk saat ditanya oleh Prof Dr Abdul Muthalib yang melakukan vaksinasi kepada Jokowi.
"Saya suntik ya Pak. Bagaimana (rasanya) Pak?" tanya Abdul.
"Nggak terasa sama sekali," jawab Jokowi usai jarum suntik dilepas dari lengan kirinya.
Selain itu Jokowi juga membagikan cerita ketika dirinya hendak disuntik vaksin Covod-19 melalui akun Instagram-nya @jokowi.
Baca juga: Ramai Dikaitkan dengan Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Post Mortem dan Ante Mortem?
"Alhamdulillah, saya baru saja menerima suntikan vaksin Sinovac. Vaksin ini baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat," katanya.
"Hasil evaluasi BPOM menunjukkan, Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lebih tinggi dari standar WHO yaitu 50 persen," tambahnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia juga telah menyatakan, vaksin Sinovac halal untuk digunakan.
Jokowi menyebut telah memerintahkan agar vaksinasi Covid-19 segera mulai dilaksanakan di seluruh tanah air.
"Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg. Normal. Lalu saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek beberapa hari terakhir, pernah mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal? Dan lain-lain. Semua saya jawab tidak," cerita Jokowi.
"Lalu, lengan baju kiri saya disingkapkan. Dan vaksin pun disuntikkan," tambah Jokowi.
Jokowi pun menyebut bahwa vaksinasi yang dilakukannya pada pukul 09.42 WIB, memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia.
Yaitu untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19.
"Vaksin Covid-19 inilah yang lama kita tunggu-tunggu dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan," katanya.
"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," tambahnya.
Baca juga: Cerita Shinta Korban Pesawat Sriwijaya Air, Terus Tertidur di Mobil dan Berjalan Gontai ke Bandara
Baca juga: Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh, Separuhnya Gajinya untuk Bersedekah
Baca juga: Anak Riyanto Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Menangis Pegangi Tangan dan Melarang Pergi
Tangan Dokter Gemetar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya selesai menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).
Pelaksanaan vaksinasi Covid- 19 Presiden Jokowi tersebut disiarkan langsung melalui channel Youtube Sekretariat Presiden.
Namun, tampak dalam siaran langsung tersebut, dokter gemetar saat menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Presiden Jokowi.
Penglihatan Wartakotalive.com, dalam video tersebut terdapat dua dokter.
Namun, sebelum menjalani vaksinasi, Jokowi harus melalui meja pendaftaran dan verifikasi dan meja pemeriksaan kesehtan dan fisik sederhana terlebih dahulu.
Kemudian Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan pendek duduk di kursi.
Terdapat dua dokter di tempat vaksinasi Jokowi.
Satu dokter menyiapkan vaksin melalui alat suntik.
Kemudian dokter lainnya mengenakan sarung tangan menyuntikkan vaksin ke lengan kiri Jokowi.
Tapi terlihat saat dokter menyuntikkan vaksin tersebut tangannya gemetar.
Meskipun vaksinasi dilakukan dengan lancar.
Hal itu pun sempat dikonformasi oleh Dr Reisa Broto Asmoro kepada Prof Dr Abdul Muthalib yang dipanggil Prof tersebut usai melakukan vaksinasi.
"Prof perasaan dulu, tadi banyak yang komentar, bisa ceritakan bagaiaman tadi prosesnya Prof?" kata Dr Reisa.
"Tadi vaksinnya tetap Sinovac, saya gosok alkohol seperti prosedur biasa, dan saya suntikkan. Saya tanyakan (ke Presiden Jokowi) tidak ada, tidak ada rasa sakit, tanpa rasa sakit, katanya," cerita Prof Dr Abdul Muthalib.
Lalu Dr Reisa pun mempertanyakan proses penyuntikan vaksin oleh dokter tersebut yang terlihat gemetar.
"Prof tadi ada yang bertanya perwakilan yang menyaksikan katanya tadi kenapa gemetaran prof, apa deg-degan?Prof?" tanya Dr Reisa.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga. Tetapi tidak menjadi masalah saya untuk menyuntikkannya. Pertamanya saja gemetaran tapi tidak ada masalah. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali," kata Prof Dr Abdul Muthalib.
Seperti diketahui, vaksin Covid-19 akan disuntikkan kali pertama pada hari ini, Rabu (13/1/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 tersebut.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Sinovac yang berasal dari China kepada Jokowi tersebut akan disiarkan langsung pada pukul 10.00 WIB.
"Di Istana jam 10," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada Tribunnews, Selasa (12/1/2021).
Vaksinasi Sinovac itu sendiri mulai dilakukan ketika telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari BPOM, serta telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
Baca juga: Kisah Agesti Ayu yang Penjarakan Ibu Kandungnya, Ngotot tidak Cabut Laporan, ini Alasannya
Baca juga: Fungsi Black Box yang Kini sedang Dicari di Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh di Kepulauan Seribu
Baca juga: Ramai Dikaitkan dengan Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Post Mortem dan Ante Mortem?
Dalam vaksinasi covid-19 kepada Jokowi tersebut, Heru menjelaskan mekanismenya sama seperti simulasi vaksinasi yang dilakukan di Puskesmas Tanah Sareal Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2020 lalu.
Di mana saat itu, Presiden melakukan sidak simulasi pemberian vaksin kepada masyarakat.
"Mekanisme SOP seperti standart di puskesmas tempo hari," ujarnya.
Adapun berdasarkan Juknis dari Kementerian Kesehatan, vaksinasi dimulai dengan proses pendaftaran dan verifikasi data.
Setelah itu dilakukan skrining, anamnesa, dan pemeriksaan fisik sederhana. Sebelum imunisasi dilakukan, ada edukasi vaksinasi Covid-19.
Setelah adanya edukasi mengenai vaksin Covid-19, baru dilakukan penyuntikan.
Vaksinator yang melakukan penyuntikan adalah dokter, perawat, atau bidan yang memiliki komptensi.
Baca juga: Cerita Shinta Korban Pesawat Sriwijaya Air, Terus Tertidur di Mobil dan Berjalan Gontai ke Bandara
Baca juga: Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh, Separuhnya Gajinya untuk Bersedekah
Baca juga: Anak Riyanto Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Sempat Menangis Pegangi Tangan dan Melarang Pergi
Setelah vaksinasi dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pencatatan.
Petugas mempersilakan sasaran yang telah diberi vaksin untuk menunggu 30 menit.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi apabila ada KIPI (Kejadian ikutan Pasca Imunisasi).
Setelah itu sasaran yang telah divaksin nantinya akan diberi kartu vaksinasi dan penanda.
Sasaran yang telah divaksin juga diberi edukasi pencegahan Covid-19.
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, proses vaksinasi kepada Presiden esok, akan disiarkan kepada publik.
Masyarakat dapat melihat langsung proses pemberian vaksin kepada Presiden.
"Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," ucap Bey.
Sebelumnya, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada pekan depan.
Penyuntikan perdana rencananya akan dilakukan pada 13-15 Januari 2020.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi perdana Covid-19 dibagi ke dalam 3 kelompok.
"Jadi akan ada tiga kelompok besar yang akan menerima penyuntikan vaksin perdana," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1/2021).
Baca juga: Tinggalkan Anak-Istri demi Musibah Sriwijaya Air, Ungkap Kisah Uang Rp30 M dalam Kapal Tenggelam
Kelompok pertama adalah Presiden, sejumlah pejabat pemerintah pusat, dan pejabat daerah.
Kelompok kedua adalah pengurus profesi organisasi kesehatan dan key opinion leader kesehatan pusat dan daerah.
Kelompok ketiga adalah tokoh agama pusat dan daerah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu akan disiarkan mulai pukul 09.00 WIB melalui channel Youtube Sekretariat Presiden.
Klik tautan ini untuk LIVE Vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021, Pukul 09:00 WIB
Daftar Pejabat Publik Disuntik Vaksin Pertama
Sejumlah pejabat publik mewakili kelompok pertama juga akan disuntik bersamaan dengan Presiden.
Yakni, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, dan Mendikbud Nadiem Makarim.
Lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, ketua Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.
Pada tanggal yang sama, ada Ketua IDI Muhammad Daeng, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, dan ahli vaksin milenial Digayuza Rambe.
Kemudian, Ketua MCCC Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Raffi Ahmad, dan Bunga Citra Lestari mewakili kelompok kedua.
Kelompok ketiga vaksinasi perdana adalah Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, Perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu.
Sementara, vaksinasi pada 14 dan 15 Januari akan dilakukan kepada pejabat publik daerah, gubernur, Sekda, Kadinkes, Kapolda, Pangdam, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19 mewakili kelompok pertama.
Selain itu, pengurus profesi dan asosiasi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah mewakili kelompok kedua, dan tokoh agama daerah mewakili kelompok ketiga.
Presiden akan menggunakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember tahun lalu.
Presiden menyatakan dirinya menjadi orang pertama vaksin bukan untuk mendahulukan diri sendiri, melainkan untuk memastikan vaksin yang akan digunakan aman.
"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal."
"Jadi, siap-siap saja," cetus Presiden.
Rencana vaksinasi serentak yang bakal dilakukan oleh pemerintah, Rabu (13/1/2021) tidak dengan mudah mendapatkan dukungan.