Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

KNKT Duga Mesin Pesawat SJ 182 Masih Hidup Hingga Membentur Air, 3 Temuan Ini Jadi Dasarnya

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menduga hal tersebut setidaknya berdasarkan tiga temuan.

Warta Kota/Joko Supriyanto
Puing-puing yang diduga bagian mesin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan petugas, Minggu (10/1/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Trasportasi (KNKT) menduga mesin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu, dalam kondisi hidup sebelum membentur permukaan air.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menduga hal tersebut setidaknya berdasarkan tiga temuan.

Pertama, data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Baca juga: DAFTAR Terbaru 70 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jawa Tengah Masih Dominan, Jakarta Ada 4

Dari data tersebut, kata Soerjanto, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB dan terbang menuju arah barat laut.

Kemudian, kata dia, pada pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.

Tercatat, lanjutnya, pesawat mulai turun, dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

Baca juga: DAFTAR Terbaru 14 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Mayoritas di Papua, Ada Juga Nias dan Maluku

Soerjanto mengatakan, terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.

"Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto lewat keterangan resmi KNKT pada Selasa (12/1/2021).

Kemudian data kedua yang mendukung dugaan tersebut, yakni data lapangan yang didapat KNKT dan KRI Rigel.

Baca juga: Hakim PN Jakarta Selatan Tolak Praperadilan Rizieq Shihab, Penetapan Tersangka Sah Secara Hukum

Data tersebut menunjukkan sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," tutur Soerjanto.

Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Basarnas, kata Soerjanto, salah satunya adalah bagian mesin, yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Rizieq Shihab Jadi Tersangka di Tiga Kasus Berbeda, Kuasa Hukum: Sudah Dibidik

"Kerusakan pada fan blade menunjukkan kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan."

"Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," ulas Soerjanto.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, salah satu bagian dari black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan.

Baca juga: Setelah Okky Bisma, Tiga Korban Sriwijaya Air SJ182 Berhasil Diidentifikasi Lagi, Ini Identitasnya

Hadi mengatakan bagian tersebut merupakan flight data recorder (FDR).

Ia menjelaskan, FDR tersebut ditemukan pada pukul 16.10 WIB.

Selain itu, kata Hadi, ditemukan pula dua underwater accoustic beacon.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 12 Januari 2021: Pasien Positif Melonjak 10.047 Jadi 846.765 Orang

"Pada pukul 16.40 Kepala Staf Angkatan Laut melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan."

"Dan dilaporkan pula bahwa underwater accoustic beacon sebanyak dua juga telah ditemukan," kata Hadi di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).

Hadi mengatakan, dengan demikian tinggal satu lagi bagian black box yang belum ditemukan, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR).

Baca juga: Besok Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19, Maruf Amin Kapan?

"Saya yakin dengan kerja profesional dan didukung peralatan mumpuni dari KRI Rigel dan Baruna, maka pencarian CVR yang beaconnya sudah ditemukan hari ini juga bisa kita temukan," tutur Hadi.

Diserahkan ke KNKT

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan salah satu bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang telah dimasukan ke dalam kotak penyimpanan khusus, kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito.

Bagus kemudian menyerahkannya lagi kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).

Dalam kesempatan itu, Soerjanto memohon doa dari masyarakat agar pihaknya dapat segera mengunduh data dari FDR tersebut, dalam kurun waktu dua sampai lima hari.

Baca juga: Jokowi Lebih dari 5 Kali Telepon Menhub Tanyakan Perkembangan Kecelakaan SJ182, Ini Instruksinya

"Sekali lagi kami sampaikan kami membutuhkan waktu dua sampai lima hari untuk mengunduh data."

"Nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan media apakah data dari FDR tersebut bisa diunduh atau tidak," ucap Soerjanto.

"Hari ini kita bisa temukan flight data recorder dan kedua pinger."

Baca juga: DAFTAR Harta Kekayaan 5 Jenderal Calon Kapolri, Komjen Arief Sulistyanto Paling Tajir

"Tapi memang pembising atau pinger tersebut terlepas dari black box, tapi alhamdulillah kita bisa menemukan FDR."

"Mohon doa masyarakat agar pembacaan data FDR yang kami perkiraan makan waktu dua sampai lima hari berjalan lancar."

"Dan segera dapat mengungkap misteri yang jadi penyebab kecelakaan ini," ucap Soerjanto.

Operasi Belum Selesai

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, operasi dukungan terhadap Basarnas dalam rangka evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlanjut, meski FDR telah ditemukan.

Hadi mengatakan, operasi tersebut juga masih terus dilakukan untuk mengangkat bagian-bagian bodi pesawat lainnya.

"Saudara-saudara sekalian, operasi belum selesai karena terus akan kita lakukan evakuasi korban."

Baca juga: BREAKING NEWS: Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan

"Termasuk dengan seluruh potongan bodi pesawat juga akan kita upayakan diangkat."

"Dan (pengangkatan) bodi pesawat adalah dalam rangka melengkapi data yang diperlukan oleh KNKT," papar Hadi.

Hadi mengatakan, operasi dukungan tersebut akan dilakukan di sekitar lokasi di titik ditemukannya pesawat tersebut.

"Mudah-mudahan apa yang menjadi target kita bisa segera terealisasi," harap Hadi. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved