Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Diego Mamahit Co-Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh Ternyata Anak dari Bouraq Airlines

Baru diketahui ternyata Diego Mamahit Co-Pilot Sriwijaya Air SJ 182 merupakan anak dari petinggi perusahaan maskapai Bouraq Airlines.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Co-Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Diego Mamahit merupakan putra dari mantan petinggi Bouraq Airlines. 

Data yang diambil dari pemeriksaan post mortem itu antara lain ciri-ciri korban secara spesifik seperti kontruksi gigi geligi, sidik jari korban setelah meninggal, atau DNA korban setelah meninggal.

Setelah data post mortem dan ante mortem lengkap maka Tim DVI akan mencocokan kedua data tersebut.

"Ketika ditemukan kecocokan antara dua data tersebut maka status korban dinyatakan teridentifikasi. Ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tim DVI," terang Rusdi.

Rusdi menyebut tidak ada waktu pasti dalam proses identifikasi tersebut. Kecepatan proses identifikasi hanya dapat ditentukan dari kelengkapan data post mortem dan ante mortem.

Diketahui sebelumnya pesawat Sriwijaya Air hilang kontak Sabtu (9/1/2021) siang. Diduga pesawat tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Sampai saat berita ini ditulis belum ada satupun korban jiwa dari pesawat tersebut ditemukan.

Penyebab jatuhnya pesawat juga masih dicari oleh pihak terkait.

Kapten Afwan Sedekahkan Setengah Gajinya

Andi (35) membagikan kisah masa lalu selama bekerja dengan Kapten Afwan yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Andi, semasa masih menjadi rekan kerja, ketika itu dirinya melihat Afwan merupakan sosok yang luar biasa.

Gambaran ini pun sama dengan penilaian semua orang yang hadir ke rumah Afwan di Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).

Menurutnya, selama bertahun-tahun dirinya mengenal sosok Afwan sebagai seorang pilot pesawat komersil yang taat ibadah.

Selama itu pula Andi mengaku selalu disuguhkan pemandangan dan pengalaman religius yang luar biasa dari ayah tiga orang putri itu.

"Setiap mau terbang, beliau selalu salat, selalu berdoa semacam berzikir," papar Andi saat mendatangi rumah Afwan, Minggu (10/1/2021).

Salat dan doa yang dilakukan Afwan dikatakan Andi bukan hanya dilakukan oleh pilot yang memiliki pengalaman 34 tahun sebagai penerbang itu saja, melainkan dengan mengajak semua kru.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved