Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Rosi Wahyuni Korban Sriwijaya Air Sempat Pesan Tak Mau Meninggal di Bangka Tapi di Kalimantan Saja
Rapin (40) adik bungsu Rosi Wahyuni menceritakan, sebelum kejadian jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, kakaknya dijemput Rizki Wahyudi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Rosi Wahyuni, menjadi satu di antara korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.
Warga Pangkal Pinang Bangka Belitung naik pesawat Sriwijaya Air bersama anaknya Rizki Wahyudi, Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Palung, menantunya Indah Halimah Putri, cucunya yang berusia tiga bulan, Arkana Wahyudi dan kerabat lainnya, Nabila Anjani.
Rapin (40) adik bungsu Rosi Wahyuni menceritakan, sebelum kejadian jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, kakaknya dijemput Rizki Wahyudi.
Rencananya, Rosi Wahyuni akan ikut tinggal bersama anaknya, di Ketapang, Kalimantan Barat.
Rapin mengenang momen saat Rosi berpamitan kepada dirinya.
Ketika itu, Rosi sempat menyebutkan tidak akan pernah pulang lagi ke Bangka dan ingin tinggal selamanya di Kalimantan bersama Rizki.
"Sekarang kata-kata itu baru terkenang, ibu Rosi pernah bilang tidak akan pulang lagi ke Bangka akan tinggal di sana selamanya,'' katanya.
Baca juga: TNI AU Temukan Tumpahan Minyak di Lokasi Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Ini Titiknya
Baca juga: BREAKING NEWS: Captain Didik Gunadi Warga Kota Bekasi Jadi Korban Sriwijaya Air Hilang Kontak
''Kalaupun dia meninggal ia tak ingin dibawa pulang ke Bangka, minta dikuburkan di Kalimantan saja. Baru sekarang kepikir dengan kata-kata itu," sebutnya.
Isromaini (52) tetangga Ibunda Rizki tak menyangka kepergian Rosi (51) ke Jakarta pada Jumat (08/01/2021) lalu ternyata meninggalkan duka yang mendalam.
"Ya Allah, baru kemarin Rosi pamit, tetangga sekaligus teman saya. Maaf Nan, ku mau pamit, besok mau pergi, mendadak ke Jakarta,'' paparnya.
''Tidak jadi hari Sabtu berangkatnya. Nitip emak ku ok," ungkap Isromaini sambil menangis saat ditemui di rumahnya oleh Bangka Pos, Sabtu malam.

Menurutnya, Rosi merupakan sosok ibu yang tegar dan kuat meski hidup menjanda.
Pada kesempatan itu, Rossi sempat memberikan topi anak-anak sebagai kenang-kenangan sambil memeluk Isromaini.
Dia menyebutkan, Rosi tinggal bersama ibunya yang sudah tua.
Rossi diketahui berangkat ke Jakarta untuk meneruskan perjalanan ke Pontianak.
Satu keluarga Rizki Wahyudi, Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat menjadi korban pesawat Sriwijaya Air jatuh dari flight SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.
Baca juga: Cerita Keluarga Afwan Pilot Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Tetap Berharap ada Keajaiban
Rizki Wahyudi berada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 bersama ibu kandungnya, Rosi Wahyuni, Anaknya yang berusia tiga bulan Arkana Wahyudi, dan istrinya, Indah Halimah Putri, serta seorang keponakan Nabila Anjani.
Sri Rahayu (38), sepupu Rizki Wahyudi menceritakan, sebelum ke Jakarta, Rizki bersama istri dan anaknya berangkat ke Pangkalpinang untuk menjemput ibunya.
Dari Pangkal Pinang, mereka berencana menuju ke Kalimantan Barat. Namun berhubung biaya tes swab PCR mahal, akhirnya mereka memutuskan untuk tes di Jakarta.
''Jadi mereka mampir ke Jakarta itu untuk test swab berlima," kata Ayu.
"Dari hasil test swab itu rencananya mereka nunggu ke Kalimantan itu. Tapi karena tes swabnya cuma berlaku dua hari dan langsung keluar, jadi tahu-tahunya mereka berangkatnya hari Sabtu," lanjutnya.
Ayu menyatakan, saat di Jakarta, Rizky dan empat keluarganya menginap di hotel kawasan Slipi.
Berhubung jarak dari Bekasi cukup jauh, dirinya tak sempat bertemu dengan korban.
Namun dirinya menghubungi melalui layanan video call.
"Saya video call hampir sekitar setengah jaman karenakan saya enggak bisa ke hotelnya mereka nginep di hotel kawasan Slipi, karena saya di Bekasi mau ke Slipi itu jauh mengunjungi mereka," cerita Ayu.
"Jadi saya bilang kalau misalnya hari Minggu berangkat bisa ke Bekasi dulu Sabtunya, tapi mereka berangkat di hari Sabtu," ucap lirih Ayu.
Ayu bercerita dalam komunikasi jarak jauhnya itu, para korban sempat menyampaikan permintaan maaf kepadanya karena tak sempat bertemu secara langsung.
Dirinya pun memberikan jawaban untuk dapat bertemu dengan para korban di lain waktu kemudian.
Ayu tak menyangka, perjumpaan secara virtual itu menjadi yang terakhir kalinya.
Dirinya tak menyangka pesawat yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan.
"Saya juga dengar kabarnya itu tahunnya ya sore dari TV. Pas kita lihat ternyata ada pesawat ke Pontianak yang jatuh, saya sama anak saya coba cari di google nama-nama keluarga saya ada enggak, ternyata ada lima-limanya itu," ungkapnya.
Polisi Buka Posko Keluarga Korban
Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 penerbangan Bandara Soekarno Hatta Tangerang - Bandara Supadio Pontianak menyisakan duka yang mendalam.
Petugas kepolisian melakukan pelayanan terhadap keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang datang ke Bandara Soetta pada Minggu (10/1/2021) ini.
Posko penanganan crisis center pesawat Sriwijaya Air pun didirikan di Terminal 2 Bandara Soetta.
"Memberikan pelayanan pengawalan kepada keluarga korban yang tiba dari Pontianak," ujar satu dari petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (10/1/2021).
Sejumlah petugas pun tampak berjaga-jaga. Polisi juga memberikan fasilitas kendaraan untuk mengantar keluarga korban.
"Tujuan kemana pun yang dibutuhkan seperti ke JICT2 Tanjung Priok atau pun RS Polri Kramat Jati diberikan pelayanan pengawalan," ucapnya.
Berikut jadwal penerbangan Pontianak - Bandara Soetta pada hari ini;
1. Sriwijaya SJ 185 Landing 08.40 Wib via Terminal 2.
2. Air Asia QZ 811 landing jam 10.55 Wib via Terminal 2
3. LION AIR JT831 Landing 11.40 Wib via Terminal 2
4. GARUDA GA505 Landing jam 12.20 Wib via Terminal 3
5. LION AIR JT 689 Landing 14.40 Wib via Terminal 2
6. GARUDA GA507 Landing 16.45 Wib via Terminal 3
7. LION AIR JT 715 Landing 17.00 Wib via Terminal 2
8. AIR ASIA QZ813 Landing 17.35 Wib via Terminal 2
9. LION AIR JT687 Landing 18.40 Wib via Terminal 2
10. BATIK AIR ID6221 Landing 19.10 Wib via Terminal 2
11. GARUDA GA 515 Landing 19.20 Wib via Terminal 3
Pesawat Berumur 26 Tahun
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak dan dikabarkan jatuh di lokasi perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Menurut FlightRadar 24, pesawat Boeing 737-524 itu terbang perdana bersama Sriwijaya Air pada Mei 1994, alias 26 tahun silam.
Pesawat jenis itu masuk dalam keluarga Boeing 737 Classic yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes, generasi kedua dari Boeing 737-100/-200.
Baca juga: Tanggapi Hasil Investigasi, Tim Advokasi Anggota FPI Sebut Komnas HAM Terkesan Jual Beli Nyawa
Pengembangannya dimulai pada 1979. Varian pertamanya, 737-300, pertama kali terbang pada 1984.
Jenis 737-500 merupakan varian terkecil, dan diterbangkan pertama kali pada 1989, dan mulai melayani penumpang pada 1990.
737-524 masuk dalam varian 737-500, pengganti tipe 737-200.
Baca juga: JADWAL Lengkap dan Link Live Streaming Misa 9-10 Januari 2021 di Keuskupan Agung Jakarta
Meskipun lebih kecil dari seri 300 dan 400, badan pesawat 737-500 lebih panjang dari seri 200, dan bisa memuat hingga 140 penumpang.
Mesinnya dirancang 25 persen lebih efisien bahan bakar dibanding 737-200.
Southwest Airlines di Amerika Serikat menjadi maskapai yang pertama kali menerbangkan 737-524 pada 1989, dan kemudian dimanfaatkan sebagai pesawat komersial pada 1990.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 9 Januari 2021: Pasien Positif Melonjak 10.046 Jadi 818.386 Orang
Spesifkasi"
Passengers (Cockpit Crew): 120 (2)
Cargo Capacity: 1,300 kg (2,866 lbs)
Range: 2,375 nm (4,399 km)
MLW: 49,890 kg (109,989 lbs)
MTOW: 60,550 kg (133,490 lbs)
ZFW: 31,950 kg (70,438 lbs)
Fuel Capacity: 17,202 kg (37,924 lbs)
Fuel Flow: 2,380 kg/hour (5,247 lbs/hour)
Service Ceiling: 37,000 ft
Cruising Speed: mach 0.745
Cost Index: 30
Unit Cost: $11,000,000.00.
Soerjanto Tjahjono
Kepala KNKT
kalau umur pesawat jensi 737 500
umur pesawt dibuat 1994
25 -26 tahun
berapapun umurnya kalao dirawat seusia regulasi yang beralu ditetapka dkoppu dalam hal ini dirjen perhubngan udara
jharusnya tidak ada masalah
kami sudah mengumpukan data2 seua menegnai pesawat dan menegani kru sedang kami kumpulkan
Jatuh di Kepulauan Seribu
Basarnas menyebut bahwa diduga lokasi pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Pihak Basarnas pun telah mengerahkan kapal untuk mencari pesawat Sriwijaya Air di lokasi tersebut.
Di mana di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut belum ditemukan pasti puing atau serpihan pesawat.
"Setelah kami pelajari, diduga titik lokasi pesawat jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Jaraknya sekitar 1,5 mil hingga 2 mil," kata Bambang Suroyhadi Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnaas, dalam konferensi pers-nya.
Pihaknya pun telah menurunkan beberapa kapal dan sea reader.
"Masalahnya visibility karena malam hari. Untuk malam ini kami cari lokasi titik pasti. Sehingga besok pagi kami bisa laksanakan pencarian secara maksimal," jelasnya.
Baca juga: Istri dan Tiga Anaknya Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Yaman Zai Menangis Histeris di Bandara Supadio
Baca juga: Mantan Ketua Umum PB HMI Mulyadi Tamsir Salah Satu Penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang Kontak
Baca juga: VIDEO Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak, Menhub Budi Karya Sumardi Datangi Terminal 2D Bandara Soetta
Kobaran Api
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan nelayan sempat melihat ada api saat peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak.
Menurut Junaedi, informasi dari orang kelurahan didapat nelayan setempat sempat melihat ada pesawat jatuh.
Bahkan nelayan tersebut juga sempat melihat ada kobaran api.
"Kata orang kelurahan laporan dari nelayan, dari nelayan bubu itu teriak minta tolong katanya ada api," kata Junaedi, Sabtu (9/1/2021).
Junaedi menambah dirinya mendapatkan kabar pesawat tersebut dikabarkan jatuh di perairan Pulau Laki.
"Di Pulau Laki itu masuk Pulau Tidung, tapi deket ke Pulau Lancang," kata Junaedi.
Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan jenis Boeing 737-500 dan nomor registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak.
Foto dan Video Puing
Beberapa foto dan video diduga serpihan puing pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ182 penerbangan Jakarta - Pontianak, Sabtu (9/1/2021) beredar di media sosial.
Pesawat Sriwijaya Air tersebut hilang kontak di sekitar di Kepulauan Seribu.
Berbagai pihak pun masih terus berupaya mencari keberadaan pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Dalam beberapa foto dan video yang diterima Wartakotalive.com, tampak sejumlah orang mengenakan jaket pelampung oranye dan petugas kepolisian menunjukkan serpihan yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air.
Serpihan itu tampak beberapa potongan kabel dan beberapa potongan celana jeans.
Mereka yang berada di atas perahu langsung mendokumentasikannya.
Namun hingga kini belum diketahui pasti kebenaran foto dan video tersebut.
Berikut beberapa foto dan video yang beredar:

Diberitakan sebelumnya Manajemen Sriwijaya Air memberikan keterangan resmi terkait hilang kontak pesawatnya bernomor SJ182 penerbangan Jakarta - Pontianak, di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Saat ini pihaknya masih melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk mencari informasi keberadaan pesawat Sriwijaya Air tersebut.
"Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta - Pontianak," kata Theodora Erika Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air dalam keterangan yang diterima Wartakotalive.com.
"Management masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," tambahnya.
Seperti diketahui Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).
Dari informasi yang beredar terdapat 59 penumpang di pesawat tersebut, di antaranya lima anak dan satu bayi.
Pesawat Sriwijaya Air tersebut bernomor SJ182 penerbangan Jakarta - Pontianak.
Dikutip dari Tribunnews, menurut pesan data yang ditujukan kepada Direktur Navigasi Penerbangan, pesawat tersebut sempat di ketinggian 11.000 kaki.
Kepada Yth. Pak Dirnavpen
Dengan hormat disampaikan laporan awal lost contact pesawat Sriwijaya dg data2 sbb :
Callsign : SJY182
Type : B737-500
Reg: PKCLC
Route : WIII-WIOO
Last contact :
11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft
Demikian informasi awal yg dapat kami sampaikan.
Terimakasih
Selain itu pesan broadcast lainnya yang beredar, menyebutkan pesawat tersebut mengangkut 59 penumpang.
Terdiri dari 53 dewasa, lima anak, serta 1 bayi.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, informasi pesawat hilang kontak tersebut diunggah oleh situs pemantau penerbangan Flightradar24.
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Data dari situs pemantau penerbangan, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat nampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, namun tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis.
Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 115 knots.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Posisi Terakhir Sriwijaya Air SJ182 Terekam Flighradar24"
Konfirmasi Kemenhub dan Basarnas
Kabar pesawat Sriwijaya Air hilang kontak jadi viral di media sosial (medsos), Sabtu (9/1/2020).
Diketahui, maskapai Sriwijaya Air hilang kontak itu berkode SJY 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.
Terkait pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak dijelaskan jubir Kemenhub Adita Irawati dan Humas Basarnas Yusuf Latief.
Adita Irawati kepada wartawan membenarkan adanya pesawat hilang kontak yang diketahui maskapai Sriwijaya Air.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak Hilang Kontak
Baca juga: HEBOH! Beredar Kabar Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak
Baca juga: Kontak Terakhir Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang dengan Menara Pengawas pada Pukul 14.40 WIB
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182," kata Adita.
Menurutnya, kontak terakhir pesawat tersebut dengan menara pengawas terjadi pada pukul 14.40 Wib.
Sejumlah pihak menurutnya saat ini sedang menginvestagasi kejadian tersebut.
"Saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan BASARNAS dan KNKT."
"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," ucapnya.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PKCLC dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Humas Basarnas Yusuf Latief mengatakan informasi tersebut masih dugaan.
"Sementara masih diduga," katanya kepada Tribunnews, Sabtu (9/1/2021).
Diberitakan, beredar kabar pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak, pada Sabtu (9/1/2020).
Kabar pesawat Sriwijaya Air hilang kontak itu beredar di WhatsApp hingga di sejumlah media sosial (medsos).
Tak ayal, adanya kabar Sriwijaya Air hilang ini pun menjadi perbincangan masyarakat di medsos WhatsApp saat ini.
Berikut sebuah pesan beredar yang menginformasikan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak yang kini tersebar di WhatsApp?:
"Kepada Yth. Pak Dirnavpen
Dengan hormat disampaikan laporan awal lost contact pesawat Sriwijaya dg data2 sbb :
Callsign : SJY182
Type : B737-500
Reg: PKCLC
Route : WIII-WIOO
Last contact :
11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft
Demikian informasi awal yg dapat kami sampaikan.
Terimakasih" tulis pesan tersebut.
Kabar itu juga beredar di Twitter.
Kabar ini juga menarik perhatian warganet.

Kabar pesawat Sriwijaya Air hilang belum diketahui kebenarannya.
Saat ini Wartakotalive.com masih berupaya menghubungi pihak terkait.
Kata Humas Basarnas
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PKCLC dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Humas Basarnas Yusuf Latief mengatakan informasi tersebut masih dugaan.
"Sementara masih diduga," katanya kepada Tribunnews, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat Sriwijaya Air tersebut diinformasikan tujuan Jakarta-Pontianak.
Pihak Basarnas, kata Yusuf Latief, akan menginformasikan apabila sudah ada informasi valid.
"Akan kami sampaikan setelah 01," ujarnya.
Adapun berdasarkan informasi yang beredar, data pesawat yang hilang kontak tersebut adalah:
Callsign : SJY182
Type : B737-500
Reg: PKCLC
Route : WIII-WIOO
Last contact :
11 Nm north CGK pd pukul 07.40 UTC ketinggian passing 11.000ft on climb to 13.000ft.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat dengan kode penerbangan SJ182 itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) dengan tujuan Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (PNK).
Di laman flighradar24.com, tertera informasi pesawat tersebut terjadwal berangkat pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 15.15 WIB.
Hingga kini belum ada informasi resmi terkait pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-524 PK-CLC tersebut.
“SJ182 PKCLC, STD 13:25WIB, Stand : D52, Off Block 14:13WIB, Takeoff 14:36WIB"
"Lost contact, semoga selamat,” begitu informasi yang diterima Wartakotalive, Sabtu (9/1) sekitar pukul 16.50 WIB.
Wartakotalive masih mencoba menghubungi pihak Sriwijaya Air untuk mengonfrmasi kabar ini.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Reska K. Nistanto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Dipakai di Indonesia, Pesawat B737 Ini Rawan Mati Mesin di Udara" dan di Tribunnews.com dengan judul Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta - Pontianak Hilang Kontak, Angkut 59 Penumpang
(*)