Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Pencarian Pecahan Pesawat Sriwijaya Air Dibantu dengan 2 Armada TNI AU yang Punya Sensor Deteksi

Dua armada udara milik TNI AU yang diturunkan mencari Pesawat Sriwijaya Air memiliki kemampuan sensor.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Tribunnews/Irwan Rismawan
Pencarian lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dilanjutkan dibantu dengan dua armada udara milik TNI AU yang punya sensor deteksi benda di laut foto: Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, MAKASAR - Dua armada udara milik TNI AU yang diturunkan mencari Pesawat Sriwijaya Air memiliki kemampuan sensor.

Dari ketinggian kedua armada itu dapat mendeteksi adanya benda asing di laut.

Asops Kasau, Marsda TNI Henri Alfiandi mengatakan kedua armada itu ialah satu Pesawat Boeing 737 dan rotary dan Helikopter EC 725 Caracal.

"Jadi kedua armada itu dari ketinggian 1.500 kaki dapat mendeteksi benda asing yang diduga puing-puing pesawat," terang Henri dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Asops Kasau, Marsda TNI Henri Alfiand dalam persiapan pencarian udara pesawat Sriwijaya Air, Minggu (10/1/2021)
Asops Kasau, Marsda TNI Henri Alfiand dalam persiapan pencarian udara pesawat Sriwijaya Air, Minggu (10/1/2021) (Wartakotalive/Desy Selviany)

Nantinya, personil TNI AU akan mencari adanya benda-benda asing yang diduga pecahan pesawat SJ-182 yang berada di lautan.

Baca juga: Panglima TNI dan Menhub Tinjau Lokasi Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu

Baca juga: Tak Disangka Kiriman Foto Selfie Pasangan Suami Istri Penumpang Sriwijaya Air Jadi Kenangan Terakhir

Selain itu, pihak TNI AU juga akan memeriksa kondisi air laut dari ketinggian, misalnya melihat bekas tumpahan minyak.

"Kami cari apa saja entah korbannya atau barang. Selain itu kelihatan mengalir benda itu seberapa jauhnya kami hitung berapa notikal perjam," ungkap Hendri.

Pihak TNI AU juga akan berkoordinasi dengan tim pencarian di laut terkait titik-titik yang ditemukan di atas udara. 

Mereka akan mengabarkan temuan dan titik koordinat temuan kepada Basarnas.

Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.
Petugas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Diberitakan sebelumnya Empat pesawat TNI Angkatan Udara dan satu Pesawat Basarnas akan memantau titik lokasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu. 

Mereka akan memantau puing-puing yang mengambang selama 7 hari massa pencarian.

Asops Kasau, Marsda TNI Hendri Alfiandi mengatakan bahwa pihak TNI AU akan membantu tim Basarnas untuk mencari Pesawat Sriwijaya Air.

Tim pencarian udara akan dikoordinasikan dengan tim pencarian laut.

"Jadi untuk pencarian udara akan diatur dari Posko Lanud Halim ini. Nanti apa yang kami temukan dari udara kami laporkan ke tim di laut," papar Hendri di Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Polda Metro Jaya Buka Posko Antemortem di RS Polri Kramat Jati

Ada dua jenis pesawat yang dilibatkan yakni Fix Wing dan rotary.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved