Berita Nasional
Awalnya Minta Publik Tak Ributkan Aksi Blusukan Risma, Iwan Fals Kaget setelah Ada Deklarasi Relawan
Iwan Fals heran jika ada yang berpikiran Risma akan maju sebagai calon presiden, lantaran saat ini sedang situasi pandemi Covid-19
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Semenjak dilantik menjadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau Risma langsung menjadi pembicaraan publik.
Pasalnya mantan Wali Kota Surabaya tersebut, kerap melakukan blusukan di beberapa wilayah Jakarta untuk membantu pada tunawisma atau gelandangan.
Aksi blusukan itu menuai pro kontra.
Ada yang menyebutnya sebagai settingan dan sebaliknya banyak yang memberikan pujian karena langsung turun ke lapangan usai pelantikan.
Baca juga: Lima Gelandangan Titipan Risma Jadi Karyawan BUMN Bergaji Rp4,7 Juta Timbulkan Kecemburuan Sosial
Musisi senior Iwan Fals rupanya menyimak kegaduhan di medis sosial tentang pro kontra aksi blusukan Risma.
Dalam akun Twitternya, Iwan Fals menganggap aksi blusukan Risma adalah tindakan yang bagus.
Ia pun meminta publik tidak mempersoalkannya.
"Banyak yang ribut Bu Risma blusukan, kan bagus," tulis Iwan Fals dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (9/1/2021).
Iwan Fals bertanya, kenapa aksi blusukan itu dipersoalkan.
Baca juga: Giliran Dewi Tanjung Akan Ikut Polisikan Fadli Zon karena Sempat Menyukai Akun Berisi Konten Porno
Baca juga: Daftar Nama Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Diduga Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu
Iwan Fals pun heran jika ada yang berpikiran Risma akan maju sebagai calon presiden.
"Apa bener itu cuma pura-pura? Untuk apa, presiden? Emang mau dia jadi Presiden? Ni covid aja belum beres udah presiden lagi...tobaaaat tobat," tulis Iwan lagi.
Namun, dalam cuitan selanjutnya, pelantun lagu Galang Rambu Anarki itu kaget melihat adanya informasi adanya deklrasi relawan Risma.
"Lho ini serius, kan baru jadi mentri...hmmm enakan mentri apa gubernur sih," tulis Iwan Fals.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, KPAI Minta Siswa Nunggak SPP Jangan Diberi Sanksi
Baca juga: Petugas Temukan Potongan Daging dan Tumpahan Avtur Diduga dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Deklarasi relawan
Seperti diketahui, sejumlah orang akan melakukan Deklarasi Relawan Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri) for DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Deklarasi relawan Pasutri for DKI Jakarta itu akan digelar di enam wilayah kota dan kabupaten DKI jakarta, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Apakah ini berarti Risma akan maju dalam kostestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta melawan Anies Baswedan?
Meski demikian, kehadiran Risma sebagai Mensos, termasuk aksi blusukannya di Jakarta menjadikan warna baru bagi perpolitikan di DKI Jakarta.
Baca juga: Tunawisma yang Ditemui Risma Disebut Punya Usaha, Roy Suryo Tertawa Jahat: Dasar Syantik, Syantik
Terlebih, Pilgub DKI Jakarta 2022 tinggal menunggu waktu dan hingga saat ini belum ada sosok yang dihadirkan sebagai calon kuat penantang Anies Baswedan.
Kehadiran Risma pun kemudian menimbulkan spekulasi bahwa kader PDI Perjuangan itu akan mampu menandingi elektabilitas Anies Baswedan sebagai petahana.
Diketahui deklarasi relawan Pasutri for DKI Jakarta tersebut akan dimulai pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Ahli Bahasa Anggap Undangan Rizieq Shihab untuk Hadiri Maulid Nabi Masuk Kategori Penghasutan
Informasi tersebut beredar di beberap grup WhatsApp pada Jumat (8/1/2021).
Di mana terdapat sebuah gambar berisikan pengumuman deklarasi relawan Pasutri tersebut.
Dalam gambar itu terdapat foto Risa mengenakan kerudung biru sambil tersenyum.
Lalu bertuliskan 'Deklarasi Relawan Pasutri for DKI Jakarta'.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap 6 Anggota FPI Siap Bertarung, Takkan Ada Insiden Kalau Mobil Polisi Tak Ditunggui
Acara digelar Sabtu (9/1/2021) pukul 14.00 WIB di Restoran Handayani Matraman Raya, Jakarta Timur.
Terdapat nomor narahubung acara tersebut bernama Amin sebagai Ketua Relawan Pasutri.
"Iya benar Mas," kata Amin ketika dihubungi Warta Kota ketika dikonfirmasi mengenai acara deklarasi relawan Pasutri tersebut.
Baca juga: Rusuh di Amerika Serikat, Fahri Hamzah Minta Presiden Waspada: Partai dan Penjilat Akan Menjauhimu

Namun ketika ditanya beberapa pertanyaan lainnya dan dihubungi lewat telepon Amin tidak merespon.
Baca juga: Heboh Cabai Palsu Disemprot Cat Warna Merah, Berikut cara Membedakan Cabai Palsu dengan Cabai Asli
Risma Jadi Perbincangan Publik karena Blusukan
Seperti diketahui, sejak Risma dilantik menjadi Menteri Sosial, namanya menjadi perbincangan publik.
Pasalnya mantan Wali Kota Surabaya tersebut, kerap melakukan blusukan di beberapa wilayah Jakarta untuk membantu pada tunawisma atau gelandangan.
Aksi blusukan itu menuai pro kontra.
Ada yang menyebutnya sebagai settingan dan sebaliknya banyak yang memberikan pujian karena langsung turun ke lapangan usai pelantikan.
Baca juga: Gara-gara Like Akun Porno, Muannas Alaidid Minta Polisi Periksa dan Penjarakan Fadli Zon
Tanggapan Settingan
Menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi komentar netizen yang menyebut bahwa aksi blusukannya menyambangi para gelandangan, pengemis, atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) adalah settingan.
Saat ditanya awak media, Risma tertawa dan tersenyum menanggapi hal tersebut.
"Ya saya gimana bisa nyetting itu, saya mau ke Jakarta itu enggak tahu, mau ke mana, saya enggak apal jalannya. Ya gimana saya mau nyetting gitu ya," seloroh Risma saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi Timur, Jumat (8/1/2021).
Ia mengatakan bahwa setiap PPKS yang dihampiri ditemuinya secara tidak sengaja saat dalam perjalanan menuju ke suatu tempat.
"Sebelumnya saya enggak (niat) blusukan, saya hanya (pergi) ke kantor, lewat, ketemu (PPKS), gitu," ungkapnya.
Jiwa kemanusiaannya terdorong ketika melihat PPKS dari dalam mobil sehingga ia pun tergerak untuk melakukan sesuatu kepada mereka.
Risma mengaku selalu melakukan hal yang sama di lokasi mana pun, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Bukan jadi menteri sosial pun, saya selalu perhatikan orang-orang seperti itu. Pernah suatu saat saya (masih) jadi Wali Kota Surabaya, saya pergi ke Jakarta. Ada orang tidur di tempat sampah. Saya enggak enak, kalau dia mati saya ikut dosa. Meski saya tahu saya bukan siapa-siapa (saat itu) di Jakarta," kata Risma.
Sekali lagi ia menekankan, bahwa ia tak berniat untuk menyetting blusukannya ketika menghampiri banyak PPKS di Jakarta.
"Jadi sekali lagi, enggak ada saya niatan (settingan), capek sekali nyeting-nyeting gitu. Orang kerja saja sudah capek, kok pakai nyeting-nyeting segala," tuturnya.