Viral Medsos
Viral Penjual Bingkai Dikaitkan dengan Pemulung yang Ditemui Risma, Ternyata Berbeda, Ini Faktanya
Penjual bingkai Doni BK (59) menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui seorang pemulung di Jakarta.
Lalu seorang netizen di twitter mengkaitkan dengan sebuah toko penjual bingkai yang ternyata orang berbeda.
Pemulung yang dimaksud dalam twit tersebut pernah disambangi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini yang blusukan di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin pada 4 Januari 2021.
Baca juga: Warganet Curiga Settingan, Kemensos Klaim Blusukan Bu Risma Sasar Kebutuhan PPKS
Baca juga: Perbincangan Mensos Tri Rismaharini dengan Pemulung: Penjenengan Tinggal di Tempat yang Lebih Baik
Twit tersebut ditulis akun Twitter @Andhy_SP211 dan hingga berita ini diturunkan sudah di-retweet sebanyak 158 kali serta disukai 271 kali.
Narasi yang dibangun twit dan balasan komentar pada akun @Andhy_SP211 seolah-olah pemulung yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau di-setting.
Pemulung tersebut dituduh memiliki toko poster Bung Karno.
Baca juga: DUNIA Terkejut oleh Pendukung Trump Serbu Capitol AS Beberapa Jam Sebelum Kongres Sahkan Joe Biden
“Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan, bisa ikut drakor tanpa casting pastinya,” tulis Andi SP pada Rabu (6/1/2021) pukul 10.22 WIB.
@Andhy_SP211 menyertakan kiriman dua foto wajah seorang pemulung berambut dan berkumis putih, bertopi hitam, serta mengenakan masker.
@Andhy_SP211 juga menyertakan tangkapan layar dari kiriman akun Facebook yang bernama Adhe Idol.

“Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan itu kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno. Memang dia orang PDIP. Lokasi jualannya Jalan Minangkabau Manggarai. Selain itu dia jualan es kelapa muda juga. Terciduk juga,” tulis Adhe Idol dalam tangkapan layar yang diunggah @Andhy_SP211.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Jumat 8 Januari 2021 Bodetabek Hujan pada Siang, Jakarta Berawan Pagi
Selain itu, @Andhy_SP211 juga menyertakan tangkapan layar dari layanan peta digital Google Maps.
Tangkapan layar Google Maps tersebut berisi foto sebuah toko poster dan bingkai Bung Karno.
Kompas.com kemudian menyambangi toko poster dan bingkai Bung Karno yang disebutkan Adhe Idol lalu diunggah @Andhy_SP211 pada Kamis (7/1/2021) siang.
Baca juga: Rizieq Shihab Alami Sesak Napas di Tahanan, Polda Metro Jaya Bantah Tidak Berikan Perawatan Medis
Toko tersebut berlokasi di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kompas.com berhasil menemukan toko tersebut dan menemui pemiliknya, Doni BK (59).
Doni mengaku menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.
Ia membantah sosok gelandangan dalam twit @Andhy_SP211 adalah dirinya.
“Bahwasanya itu pemulung (gelandangan) itu berstatus jual bingkai itu tidak benar. Pedagang aslinya saya,” ujar Doni saat ditemui, Kamis (7/1/2021) siang.
Baca juga: 4 Mantan Presiden AS Kecam Donald Trump Atas Demo Ricuh di Capitol Hill yang Mempermalukan AS
Ia menyebutkan, sosok pemulung yang di dalam foto tersebut bernama Nur Saman. Nur Saman diakui sebagai teman sekaligus tetangganya.
“Yang (pemulung) ditemui (Risma) itu bukan berstatus seorang pedagang foto Bung Karno. Makanya saya enggak terima itu,” tambah Doni.
Doni kemudian menunjuk sebuah sudut di pinggir Kali Minangkabau. Di sana, Nur Saman sedang duduk.
Baca juga: Ternyata Dokter Tentara AS, Pendukung Trump yang Tewas Tertembak Saat Demo Ricuh di Capitol Hill
Anak Doni Dibully
Pemilik toko poster dan bingkai Bung Karno di Setiabudi, Jakarta Selatan, Doni BK beserta keluarga mengaku di-bully setelah dirinya dan tokonya viral di media sosial.
Di media sosial, Doni disebut sebagai pemulung yang memiliki toko poster dan bingkai Bung Karno. Isu tersebut dihembuskan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin pada 4 Januari 2021.
Narasi yang dibangun twit dan balasan komentar pada akun @Andhy_SP211 seolah-olah pemulung yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau di-setting.

“Komen (bully) di media sosial sampai anak nangis. Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Kok begitu dibilang, biar laku jualannya. Katanya pencitraan,” kata Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, pada Kamis (7/1/2021) siang.
Anaknya dirundung oleh teman-temannya akibat postingan Twitter yang bernada miring.
Anaknya malu karena ayahnya disebut melakukan pencitraan menjadi pemulung dan bertemu Risma. Padahal, pemulung itu orang yang berbeda.
Baca juga: Emral Abus, Sosok Langka Instruktur Pelatih Sepak Bola Indonesia
Anak Doni, Deri Setiadi (19) menceritakan bullying yang ia terima.
Di lingkaran pertemanannya, ayah Doni menjadi sorotan.
“Di komentar-komentar begitu. Mengejek. Kok jualan gitu, aktingnya jago. Di Twitter bilang jago setting. Padahal itu orang ngga tau kebenarannya,” ujar Deri saat ditemui bersama Doni.
Doni mengaku menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.
Ia membantah sosok gelandangan dalam twit @Andhy_SP211 adalah dirinya.
Baca juga: Bedanya PSBB Jawa Bali dengan yang Sebelumnya, Kebijakan Detail Belum Ada
Cerita Mengharukan
Ada cerita mengharukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat bertemu pemulung di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Nama pemulung itu adalah Faisal Tanjung (43).

Dia merupakan salah satu dari 22 pemulung atau disebut Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ditempatkan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Bekasi Timur.
Faisal menceritakan saat dijangkau Risma di kawasan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kala itu, meski Faisal tak memiliki rumah, ia mengaku hendak pulang ke kediamannya saat ditanya Risma.
Baca juga: SHIO Babi Dapat Momen Pas Memulai Wujudkan Impian Jumat 8 Januari 2021, Bagaimana dengan yang Lain?
"Pas pagi-pagi ketemu. Saya habis mulung, abis itu mobil Bu mensos dengan polisi, ditanya 'kamu mau kemana?', 'mau pulang bu', kata saya," ucap Faisal di lokasi, Kamis (7/1/2021).
Alih-alih beralasan mau pulang, Faisal malah diminta Risma untuk menuju Kantor Kementerian Sosial di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
"Habis itu ditanya, 'terus mau naik apa? Ke kementrian lah dulu, mau naik apa? Bajai ya?'. Saya bilang naik Bajai saja," ujarnya.
Kemudian seorang staf Risma memanggil sopir bajaj dan kemudian memberinya uang untuk mengantarkan Faisal ke Kantor Kemensos.
Baca juga: Tinggal di Gubuk Reot Sambil Merawat Anak yang Lumpuh, Regina Mendapat Rumah dari Presiden Jokowi
Setelah sampai, ia kemudian dilakukan didata sebelum ditempatkan ke BRSEGP.
"Ada supir bajai dateng trus dikasih uang entah berapa untuk supir bajai. Terus dibawa ke Kementrian Sosial, abis dibawa langsung di data, dikasih makan dulu, langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.
PPKS yang telah 3 tahun di Jakarta Pusat itu, berharap bisa dibina agar memiliki keterampilan agar bisa bekerja dan tak kembali ke jalanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sang Pemilik Tak Terima Toko Posternya disebut Warganet Milik Pemulung yang Ditemui Risma", Penulis : Wahyu Adityo Prodjo