Mengapa Presiden Jadi yang Pertama Divaksin Covid-19? Jokowi: Agar Semua Yakin Vaksin Aman dan Halal

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tak lama lagi, vaksin virus corona atau vaksin Covid-19 bernama Sinovac akan didistribusikan ke masyarakat Indonesia.

Tak hanya warga Indonesia menanti vaksin virus corona Sinovac , turut dinantikan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.

Nantinya orang pertama di Indonesia divaksin Covid-19 Sinovac yakni Presiden Jokowi, tetapi mengapa presiden jadi yang pertama divaksin Covid-19?

Hal tersebut diungkap Jokowi di akun Instagramnya @jokowi dikutip Wartakotalive.com, pada Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Update Covid-19 di Jakarta, Kasus Aktif Naik 49 Persen, Ruang ISU Hampir Penuh, Kurang Nakes

Baca juga: Apakah Anda Tengah Menanti Vaksin Covid-19? Presiden RI Jokowi: Sabar, Saya Juga

Baca juga: VIDEO Pasien Covid-19 Melonjak Pasca Libur Nataru, Ruang Isolasi di Kabupaten Bogor Hampir Penuh

"Apakah Anda tengah menanti vaksin Covid-19? Sabar. Saya juga.

Vaksinnya sudah ada, dan sudah mulai didistribusikan ke daerah-daerah.

Tapi kita masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan proses kajian halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Apabila prosedur itu sudah kita lewati, pemerintah akan menggelar vaksinasi Covid-19 secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui beberapa tahap.

Dan saya -- sekali lagi -- akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 tersebut.

Mengapa Presiden jadi yang pertama?

Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," tulis akun Instagram @jokowi.

Singgung Soal Lockdown

Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi singgung soal lockdown di masa pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Sebab hingga saat ini, kasus positif virus corona di Indonesia belum kunjung membaik, sehingga Presiden Jokowi bahas Indonesia lockdown.

Soal lockdown, saat Jokowi berbicara di rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan secara live di Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).