Berita Tangsel

Kisah Wasinah, Pedagang Tahu Keliling Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19 dan Kenaikan Harga Kedelai

Meski usianya tidak lagi muda, Wasinah tak segan mengayuh sepeda mengelilingi kawasan Pamulang untuk sekadar menjajakan tahu.

Editor: Feryanto Hadi
(Warta Kota/Rizki Amana)
Seorang pedagang tahu keliling bernama Wasinah Santoso sedang menyiapkan dagangannya di industri Perajin Tahu Non Formalin Tasbim. 

Kendala baru kembali dirasakannya saat meroketnya harga kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tahu. 

Banyak dari pelanggannya yang menilai bila harga yang dijajahkannya itu kembali meningkat. 

"Banyak yang komplain kok udah mahal. Terus saya bilang ya sekarang kedelainya naik ditambah kecil-kecil. Saya bilang saya cuma bawa jadi di sana naik saya ikut naik," jelasnya. 

Baca juga: VIDEO Kenaikan Harga Kedelai Paksa Perajin Tahu PHK Pekerjanya

Ia pun berharap agar situasi kembali stabil seperti sedia kala sebelum pandemi covid-19 dan meroketnya harga bahan baku kedelai. 

"Semoga saja cepat berlalu, saya jadi bisa berdagang kaya dulu ramai yang membeli," pungkasnya. 

Pengusaha tahu PHK karyawan

Harga kedelai yang masih meningkat tajam di pasaran membuat sejumlah perajin tahu mengambil kebijakan pengurangan pekerjanya. 

Seperti yang terjadi di industri Pengrajin Tahu Non Formalin Tasbim yang terletak di kawasan Jalan Tabanas 4 RT 011/017, Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

"Ya berimbas semua. Saya berhentikan pekerja saya, kurang lebih enam orang," kata Sofyan Tasbim kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi pembuatan tahu miliknya itu, Kedaung, Kota Tangsel, Kamis (7/1/2021).

Tasbim mengatakan langkah memberhentikan karyawannya itu diakibatkan produksi yang menurun di tengah meroketnya harga bahan pokok kedelai. 

Baca juga: VIDEO Perajin Tahu dan Tempe Minta Menteri Pertanian Tambah Stok Kedelai Lokal

Ia pun mengaku berat hati untuk mengambil keputusan memberhentikan sejumlah pekerjanya itu. 

Namun, harga kedelai yang terus melonjak memaksanya untuk mengambil keputusan itu unguk dapat mempertahankan operasional dari industri tahu miliknya itu. 

Baca juga: Masalah Kembali Terulang, Perajin Tahu Berharap Kedelai Lokal Jadi Perhatian Utama Pemerintah

"Sebelum ada kenaikan harga normal kedelai yaitu berkisar Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kilogram. Sekarang ini sudah mendekati diangka Rp 10.000, harga eceran di toko kurang lebih Rp 9.300 sampai Rp 9.500. Imbasnya menggiling 5 sampai 6 kuintal yang tadinya 1 ton per hari," ucapnya. 

Selain itu, kebijakan tersebut juga berimbas dari situasi pandemi covid-19 yang tak kunjung usai. 

Menurutnya secara perlahan penurunan omset dan produksi dirasakannya hingga mengalami puncak penurunan di akhir penghujung tahun 2020 kemarin. 

Baca juga: Harga Kedelai Masih Tinggi, Produsen Naikkan Harga Tempe Tahu 30 Persen

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved