Tempe dan Tahu Kembali Muncul Dijual di Jakarta Utara, Dampaknya Harga Naik atau Ukuran Mengecil

Unang Rustanto mengatakan pemantauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan tahu dan tempe di Jakarta Utara selama dua hari berturut-turut.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Sejumlah petugas Sudin KPKP Jakarta Utara melakukan pemantauan ketersediaan tempe dan tahu di pasar-pasar.  

Saari (60) salah satu produsen tempe di Kota Bekasi menuturkan hari ini tempe mulai kembali dipasarkan ke para pedagang.

Untuk harga, dirinya menyebut masih belum ada kenaikan dikarenakan khawatir minat untuk membeli mengalami penurunan.

"Sudah mulai produksi kemarin, buat hari ini diedarkan dijual. Harga masih tetap sama, cuman ukuran isinya aja jadi lebih kecil sedikit," tutur dia.

Kenaikan harga, lanjut Saari, akan dinaikkan jika harga kedelai terus mengalami kenaikan.

"Kalau kedelai masih naik lagi harganya ya mau engga mau harga kita naikkan, bisa Rp 500 sampai Rp 1000," ungkapnya.

Saari menuturkan keputusan penghentian produksi selama tiga hari ini, dilakukan sebagai bentuk protes atas terus melonjaknya harga kedelai.

Dalam dua bulan terakhir, harga kedelai terus mengalami kenaikan hingga saat ini harga kedelai mencapai Rp 930 ribu per kwital atau 100 kilogram dari harga normal Rp 680- Rp 700 ribu.

"Dari dua bulan lalu naik terus engga turun-turun, naiknya sedikit-sedikit Rp 10 ribu, terus sampai sekarang Rp 930 ribu. Maka diputuskan mogok masal," ungkapnya.

Ia menyebut mogok massal produksi sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai tersebut.

Awalnya, seluruh pengusaha tempe dan tahu ingin turun ke jalan melakukan aksi demontrasi.

Akan tetapi niat itu diurungkan karena situasi tengah pandemi corona.

"Awal mau demo ke jalan, ke istana. Tapi semua paguyuban yang dituakan jangan ditahan melihat situasi begitu. Engga boleh juga kan demo, jadi dputuskan mogok produksi tiga hari," tuturnya.

Mulai Produksi

Produsen tempe di Bekasi, Jawa Barat mulai kembali produksi, pada Minggu (3/1/2021), setelah tiga hari mogok.

Wartakotalive.com menyambangi salah satu lokasi produksi tempe milik Saari (60) di Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved