Berita Internasional

Trending di Twitter, Netizen Sebut Miliarder Cina Jack Ma Hilang, Saham Bos Alibaba Langsung Anjlok

Netizen sebut Miliarder Cina Jack Ma menghilang membuat Jack Ma trending di Twitter dan membuat saham bos Alibaba anjlok

Editor: PanjiBaskhara
businessweek
Miliarder Cina Jack Ma trending di Twitter dan netizen menyebut Jack Ma hilang. Dampak Jack Ma mendadak menghilang dari publik setelah Jack Ma mengkritik pemerintah, membuat saham bos Alibaba langsung anjlok. Foto Jack Ma 

Pengusaha 56 tahun itu sempat menyindir Pemerintah China dengan menyebut sistem regulasi keuangan di China menghambat inovasi.

Sehingga harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan.

Jack Ma, pendiri Alibaba, pada IPO perusahaan tersebut di Bursa Efek New York pada September 2014 lalu.
Jack Ma, pendiri Alibaba, pada IPO perusahaan tersebut di Bursa Efek New York pada September 2014 lalu. (ap/bbc.co.uk)

"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kritik itu disampaikan oleh Ma pada sebuah acara di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Tak lama setelah itu, Administrasi Negara untuk Urusan Pasar (SAMR) China mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli di perusahaan yang didirikan Ma, Alibaba Group Holding Ltd.

Usahanya pun akan diawasi dengan lebih ketat. Tidak hanya itu, China disebut telah membentuk satgas khusus untuk mengawasi afiliasi Alibaba, Ant Group Co.

Satgas ini dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pebangunan Keuangan (FSDC) dan sejumlah departemen bank sentral China, serta regulator lainnya.

Satgas ini nantinya akan secara rutin memanggi Ant Group untuk mengumpulkan data, mempelajari restrukturisasi, serta menyusun aturan lain di industri teknologi finansial (tekfin).

Saham anjlok

Adanya pengawasan yang dilakukan secara intens selama beberpa minggu terhadap jalannya raksasa perusahaan teknologi China itu membuat bisnis Alibaba jeblok.

Jack Ma juga disebut dipaksa untuk membatalkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menyebabkan saham Ant Group gagal mencetak rekor terbesar dalam sejarah listing di bursa saham dunia.

Akibatnya, harga saham merosot di bursa Hong Kong, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (25/12/2020).

Pada sesi penutupan perdagangan 24 Desember 2020, harga saham Alibaba turun 8 persen.

Sementara, jika dihitung sejak titik puncak di bulan Oktober, harga saham ini telah terjun sebanyak 26 persen.

Oleh sebab itu, nilai valuasi Alibaba yang mencapai 240 miliar dollar AS hangus.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved