Berita Internasional
Trending di Twitter, Netizen Sebut Miliarder Cina Jack Ma Hilang, Saham Bos Alibaba Langsung Anjlok
Netizen sebut Miliarder Cina Jack Ma menghilang membuat Jack Ma trending di Twitter dan membuat saham bos Alibaba anjlok
Pengusaha 56 tahun itu sempat menyindir Pemerintah China dengan menyebut sistem regulasi keuangan di China menghambat inovasi.
Sehingga harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan.

"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters.
Kritik itu disampaikan oleh Ma pada sebuah acara di Shanghai, 24 Oktober 2020.
Tak lama setelah itu, Administrasi Negara untuk Urusan Pasar (SAMR) China mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli di perusahaan yang didirikan Ma, Alibaba Group Holding Ltd.
Usahanya pun akan diawasi dengan lebih ketat. Tidak hanya itu, China disebut telah membentuk satgas khusus untuk mengawasi afiliasi Alibaba, Ant Group Co.
Satgas ini dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pebangunan Keuangan (FSDC) dan sejumlah departemen bank sentral China, serta regulator lainnya.
Satgas ini nantinya akan secara rutin memanggi Ant Group untuk mengumpulkan data, mempelajari restrukturisasi, serta menyusun aturan lain di industri teknologi finansial (tekfin).
Saham anjlok
Adanya pengawasan yang dilakukan secara intens selama beberpa minggu terhadap jalannya raksasa perusahaan teknologi China itu membuat bisnis Alibaba jeblok.
Jack Ma juga disebut dipaksa untuk membatalkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menyebabkan saham Ant Group gagal mencetak rekor terbesar dalam sejarah listing di bursa saham dunia.
Akibatnya, harga saham merosot di bursa Hong Kong, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (25/12/2020).
Pada sesi penutupan perdagangan 24 Desember 2020, harga saham Alibaba turun 8 persen.
Sementara, jika dihitung sejak titik puncak di bulan Oktober, harga saham ini telah terjun sebanyak 26 persen.
Oleh sebab itu, nilai valuasi Alibaba yang mencapai 240 miliar dollar AS hangus.