Berita Internasional
Trending di Twitter, Netizen Sebut Miliarder Cina Jack Ma Hilang, Saham Bos Alibaba Langsung Anjlok
Netizen sebut Miliarder Cina Jack Ma menghilang membuat Jack Ma trending di Twitter dan membuat saham bos Alibaba anjlok
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Netizen sebut Miliarder Cina Jack Ma menghilang membuat Jack Ma trending di Twitter.
Diketahui dampak Jack Ma mendadak menghilang dari publik setelah Jack Ma mengkritik pemerintah, saham bos Alibaba langsung anjlok.
Tak ayal, hari ini, Senin (4/1/2021), tanda pagar atau tagar Jack Ma posisi teratas topik paling banyak dibicarakan di jagad Twitter Indonesia.
Hingga pukul 11.00 WIB siang tadi, ada lebih dari 17.000 twit yang membicarakan miliarder asal China tersebut.
Baca juga: Dianggap Membahayakan China, Bisnis Jack Ma Sedang Diselidiki
Baca juga: Usai Kritik Pemerintah China, Jack Ma Menghilang di Reality Show-nya
Baca juga: Survei YouGov Buktikan Jokowi Lebih Dikagumi Dibandingkan Ustaz Abdul Somad, Ahok hingga Jack Ma
Setelah dilihat isi dari twit para warganet, topik yang diperbincangkan soal spekulasi keberadaan Ma yang disebut sudah beberapa bulan ini tidak terlihat di hadapan publik.
Isu yang berkembang, Ma mulai tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik kepada Pemerintah China yang dipimpin Presiden Xi JIn Ping.
"Di mana Jack Ma?" tulis salah satu akun, mengomentari unggahan akun lain yang menyebut Ma tak terlihat setelah mengkritik sistem pemerintahan China.
Sebelumnya, Ma batal tampil sebagai juri dalam acara final sebuah talent show yang digagasnya, Africa's Business Heroes.
Padahal, kehadirannya sudah dijadwalkan.
Ma akhirnya digantikan oleh orang lain.
Nama Jack Ma juga tidak ada dalam daftar juri dan tak lagi muncul pada video promosi program televisi tersebut.
Juru Bicara Alibaba mengatakan, Ma tidak bisa hadir karena ada jadwal yang bertabrakan.
"Karena konflik jadwal, Bapak Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri di final Africa's Business Heroes awal tahun ini," kata juru bicara tersebut, dikutip dari The Sun, Sabtu (2/1/2021).
Kritik pemerintah dan investigasi Alibaba