Keluarga Protes Jenazah Ibunya Tertukar Jasad Pria di Dalam Peti, ini Penjelasan RSUD Kota Bogor
Atas kejadian jenazah tertukar tersebut, keluarga pasien pun langsung melayangkan aksi protes ke pihak RSUD Kota Bogor.
"Iya udah dimakamkan ini tadi," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di komplek pemakaman, Rabu (24/6/2020).
• Viral Insiden Jenazah Tertukar, Rumah Sakit ini Akui Kesalahan Fatal
Berikut ini fakta-faktanya:
1. Tertukar dengan jenazah perempuan
Menurut Edi, insiden tersebut terjadi sekira pukul 10.00 WIB, saat dirinya dan belasan warga lain, menemani keluarga almarhum hendak menunggu kedatangan jenazah yang diangkut mobil jenazah dari sebuah rumah sakit.
Saat mobil jenazah tiba dan menurunkan sebuah kotak peti mayat ke dekat liang lahat yang terletak pada sisi selatan pintu masuk komplek pemakaman itu.
Ternyata, ungkap Edi, identitas jenazah berjenis kelamin perempuan yang tinggal di kawasan Wonocolo, Surabaya.
"Baru tadi sekitar jam 10-an. Terus diturunkan udah siap, pas diturunkan lho namanya perempuan," ujarnya.
• 3 Bulan Lebih Kuburkan Jenazah dengan Protap Covid-19, Kini Jimmy Sudah Berani Gendong Bayinya
Sementara itu, sepupu Samsulhuda, Amir Machmud (53) juga membenarkan bahwa jenazah yang sempat tertukar itu adalah jenazah kerabatnya.
Ia mengaku mengetahui jenazah yang tiba seusai diantar oleh mobil ambulan itu bukan jenazah kerabatnya, setelah melihat data identitas mayat yang ada di peti mati.
"Yang kurang dari pihak RS adalah setiap pengiriman itu tidak ada, kalau istilah, surat jalan, dokumentasi tidak ada, mungkin dari pihak RS. Mana suratnya, begitu kita foto lah kok perempuan'. Langsung kami sampaikan. Kami minta tolong drivernya hubungi langsung," ujar Amir pada Tribunjatim.com
2. Langgar SOP, petugas langsung di SP
Direktur RSIA Yani Surabaya, dr Samsul Arifin membenarkan, insiden jenazah tertukar itu terjadi dalam penanganan tenaga medis di rumah sakitnya.
Ia mengakui, insiden tertukarnya jenazah itu murni sebagai kesalahan teknis yang dilakukan petugas pemulasaraan jenazah yang bertugas di rumah sakitnya.
"Jadi memang penyebabnya adalah kesalahan fatal dari petugas saya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Rabu (24/6/2020).
Ia juga mengakui, petugasnya mengabaikan sejumlah rangkaian prosedur teknis Standar Operasional (SOP) dalam proses pemulasaraan jenazah.