VIDEO Perajin Tempe di Jakarta Pusat Mogok Produksi, Protes Harga Kedelai Tinggi
Sejumlah perajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, gelar aksi mogok berproduksi, protes harga kedelai yang melambung.
Penulis: Angga Bhagya Nugraha | Editor: Murtopo
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sejumlah pengusaha produsen tahu dan tempe memutuskan untuk menggelar aksi mogok atau berhenti berproduksi sebagai protes lantaran harga kedelai melonjak di pasaran.
Hal tersebut dilakukan oleh sejumlah perajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1/2021), untuk menggelar aksi berhenti memproduksi tempe.
Dari puluhan sentra, hanya 1-2 saja yang memproduksi, itu juga untuk konsumsi hari Senin (4/1/2020) nanti.
Khaerun ketua Paguyuban Tempe Jalan P, Kampung Rawa Sawah 4, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan paguyubannya mogok produksi tempe sebagai kekecewaannya harga bahan dasarnya melonjak tinggi, hingga mencapai Rp 9.700 per kilogram.
Baca juga: Terlalu Mengandalkan Impor, Harga Kedelai Melambung Tinggi, Produsen Tempe-Tahu Mogok Massal
"Sejumlah perajin yang tergabung dalam paguyuban berhenti produksi tempe, karena harga kedelai tinggi, dan kami tidak bisa menutup kebutihan sehari-hari", ujar Khaerun saat ditemui wartakotalive.com di Johar Baru, Sabtu (2/1/2021).
"Kami berharap pemerintah bisa mengatasi dan mengembalikan harga seperti semula", tutupnya.
Minta Jokowi Brantas Cukong Kedelai
Ribuan perajin tempe dan tahu sejabodetabek gelar mogok produksi Sabtu (2/1/2021).
Mereka mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberantas cukong-cukong yang membuat harga kedelai melonjak tajam.
Salah satu perwakilan dari perajin tempe sejabodetabek Khairun Soleh mengatakan bahwa para pengrajin tempe sejabodetabek sudah gelar aksi mogok sejak Jumat (1/1/2021).
Baca juga: Dukung Era Kendaraan Listrik, Erick Thohir Pastikan Kesiapan PLN
Rencananya mogok akan berlangsung selama tiga hari sehingga Senin (4/1/2021) para perajin tempe akan kembali berproduksi.
"Namun kemungkinan ada kenaikan di pasar usai aksi mogok ini selesai, karena mau bagaimana lagi harga kedelai juga melonjak," terang pengrajin tempe dari Johar Baru, Jakarta Pusat itu dihubungi Sabtu (2/1/2021).
Kenaikan diprediksi mencapai Rp 500 perbalok tempe ataupun tahu. Kenaikan harga itupun kata Khairun tidak menutup pengeluaran produksi.
Baca juga: Terlalu Mengandalkan Impor, Harga Kedelai Melambung Tinggi, Produsen Tempe-Tahu Mogok Massal
Para perajin tempe dan tahu tidak tega menaikan harga berkali-kali lipat di pasaran mengikuti persis harga kedelai.
Sebab kata Khairun pembeli tempe dan tahu mayoritas adalah warga menengah ke bawah sehingga pihaknya tidak mau membebani rakyat kecil.