Berita Regional

Menghina Satgas Covid-19 di Sosmed, Tiga Pemuda Menangis Kejer Saat Dibawa ke Kantor Polisi

Meskipun sudah meminta maaf, ketiga pemuda yang diduga menghina Satgas Covid-19 tersebut tetap diproses hukum.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Video tiga  pemuda berinisial JL, PT dan DK yang menangis di Mapolres Probolinggo Kota mendadak viral. 

Adib melanjutkan, situasi tidak terkendali dapat terjadi jika masyarakat tidak membantu mematuhi protokol kesehatan.

"Kami juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan, agar memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan."

"Serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan," harap Adib.

Baca juga: Jalan Sudirman-Thamrin dan Medan Merdeka Ditutup Mulai Pukul 20.00 WIB, 125 Polantas Dikerahkan

Adib menuturkan, perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan.

"Kami (para tenaga kedis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir," papar dr Adib.

Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) dr Ari Kusuma Januarto SpOG(K) menambahkan, seluruh ibu hamil juga diminta menaati protokol kesehatan.

Baca juga: GP Ansor Ajak Bekas Anggota FPI Lanjutkan Perjuangan dengan Bergabung ke Ormas Islam Moderat

Mengingat, laporan ibu hamil sampai saat ini separuhnya merupakan orang tanpa gejala, maka sebaiknya menahan diri tidak keluar rumah demi keselamatan diri dan bayi dalam kandungan.

"Ibu hamil memiliki imun yang lebih rendah selama masa kehamilan."

"Sehingga sangat rawan tertular atau terpapar virus."

Baca juga: Front Perjuangan Islam Muncul Usai Pemerintah Larang FPI, Begini Respons Polri

"Serta diharap mengikuti protokol testing sesuai di fasilitas kesehatan dan mengikuti anjuran dokter atau bidan menangani," pesan Ari.

Meski belum ada penelitian Covid-19 dapat menular pada janin dalam kandungan, ketika seorang ibu hamil sudah terkonfirmasi positif, maka bayi yang baru dilahirkan dapat berpotensi tertular juga karena kontak fisik.

"Maka dari itu lindungi keselamatan diri, bayi dalam kandungan dan bayi baru lahir, dan seluruh orang di sekitar Anda."

Baca juga: FPI Organisasi Terlarang, 35 Anggotanya Terlibat Terorisme, 199 Orang Jadi Tersangka dari 94 Kasus

Dengan tidak keluar rumah serta menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat," imbau Dr Ari Kusuma Januarto SpOG(K).

Petugas medis dan kesehatan yang meninggal terdiri dari 237 dokter, 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga lab medik.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), dan 131 dokter spesialis (7 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Baca juga: FPI Organisasi Terlarang, Komnas HAM Tetap Lanjutkan Penyelidikan Insiden Cikampek

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved