Peluang Bisnis
Ida Nursari Lirik Peluang Bisnis dari Khasiat Temulawak, Hasilnya Luar Biasa saat Pandemi Covid-19
Ida Nursari lirik peluang bisnis dari khasiat temulawak, hasilnya luar biasa saat pandemi Covid-19
Penulis: Ign Agung Nugroho |
Ida Nursari lirik peluang bisnis dari khasiat temulawak, hasilnya luar biasa saat pandemi Covid-19
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kekayaan alam Indonesia memang patut disyukuri. Ada banyak tanaman obat yang punya manfaat untuk kesehatan.
Meskipun belum semuanya teruji secara klinis, akan tetapi kandungan alaminya diyakini bisa membantu mengatasi masalah kesehatan secara tradisional.
Nah, salah satunya tanaman temulawak. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat yang dipercaya membawa banyak manfaat untuk kesehatan.

Bahkan, dari beragam khasiat yang ada dalam tananam tersebut, diolah menjadi obat herbal dan jadi peluang bisnis yang menggiurkan.
Seperti yang sekarang ini digeluti Ida Nursari (72). Ibu tiga anak dan 6 cucu ini menggeluti bisnis minuman kesehatan berbahan dasar temulawak dengan label 'Afiat Curcuma'.
Minuman kesehatan Afiat Curcuma racikan Ida Nursari ini, merupakan produk rumahan yang diproduksi di Metro, Lampung.
Baca juga: WABAH Virus Corona Merebak, Harga Temulawak di Tangerang Ikut Melambung Seperti Masker
"Untuk produksi di rumah saya yang di lampung. Saya lebih sering di sana (Lampung) daripada di sini (BSD Tangerang Selatan).
"Kebetulan di sini untuk pemasarannya dibantu anak saya juga," kata Ida Nursari kepada Warta Kota baru-baru ini.
Usaha pembuatan ekstrak temulawak yang sekarang dilakoni perempuan kelahiran Yogyakarta 12 Desember 1948 tersebut, berawal pada tahun 2002, ketika mendiang suaminya Anton Handoko divonis menderita gangguan fungsi hati oleh dokter.
Baca juga: Ekstrak Temulawak untuk Menjaga Fungsi Hati dan Menjaga Nafsu Makan
Dia menuturkan, dari hasil foto pengindraan, terlihat warna yang menunjukkan gangguan fungsi hati dalam tubuh sang suami mengarah ke sirosis.
Karena suami seorang yang menjaga asupan makanan dan kesehatan, ketika ternyata divonis menderita gangguan fungsi hati oleh dokter, berusaha menghindari konsumsi obat-obatan kimia, suaminya pun mengajaknya mencoba mencari informasi obat tradisional.
"Dari literasi, seminar dan informasi yang kami dapat ternyata zat curcumin di dalam temulawak (curcuma xanthoriza) bisa membantu 'melumpuhkan virus' dalam hati," katanya.
Baca juga: Lima Kelebihan Mengonsumsi Temulawak dalam Bentuk Ekstrak
Maka setelah mengetahui hal tersebut, ia pun mulai mencoba mendapatkan zat curcumin dengan cara merebus temulawak.
Rebusan temulawak tersebut sangat pahit, namun dengan tekad dan semangat untuk sembuh dari sirosis, suaminya rutin mengkonsumsi rebusan temulawak.
"Setelah dikonsumsi selama kurang lebih 6 bulan, pada saat diperiksa kembali ke dokter, ternyata hasilnya cukup mengejutkan karena hasil foto pengindraan, warna hati atau hepar suami saya telah berubah menjadi normal," kenang sarjana S1 bidang Sejarah lulusan Sanata Dharma, Yogyakarta.
Baca juga: Cegah Corona, Perkuat Daya Tahan Tubuh dengan Temulawak
Lebih lanjut ia menceritakan, dokter yang memeriksa suaminya sempat agak terkejut, karena kondisi tersebut bukan karena minum obat yang diresepkan, melainkan karena rutin mengkonsumsi temulawak.
Dan dokter pun akhirnya tidak melarang untuk mengkonsumsi temulawak, malahan menganjurkan untuk melanjutkan konsumsi temulawak.
"Dan ternyata khasiat temulawak ini tidak hanya menjadi vitamin bagi hati, tapi juga menjadi melindungi dinding lambung agar tidak mudah terkikis oleh asam lambung dan juga menjadi zat anti inflamasi," kata Ida Nursari.
Baca juga: Manfaat Kunyit dan Temulawak Terkait Covid-19, Ini Penjelasan Ahli ITB
Lebih lanjut ia mengatakan, mendengar cerita soal khasiat temulawak itu, tetangga di lingkungan sekitar mereka tinggal ingin juga mencoba jamu ini, namun banyak yang tidak kuat dengan rasa pahit yang dimiliki oleh temulawak.
"Saya dan suami melakukan eksperimen untuk membuat temulawak ini agar bisa dikonsumsi oleh banyak orang.
Setelah melalui beberapa kali percobaan, akhirnya didapatkan formula dengan ditambah beberapa rimpang dan gula aren dan ternyata rasanya banyak yang suka," katanya.
Singkat cerita, pasangan suami istri ini pun kemudian bersemangat untuk membuat temulawak dengan tujuan agar bisa diberikan kepada tetangga yang membutuhkan.
Namun, karena banyak sekali yang tertarik untuk mencoba temulawak ini dan tidak hanya di lingkungan di mana mereka tinggal, atas saran dari kerabat dan tetangga, maka temulawak ini kemudian dikomersialkan.
Namun bak pepatah manusia berencana Tuhan yang menentukan, musibah pun datang, pada tahun 2013 sang suami berpulang dikarenakan komplikasi jantung dan diabetes.
"Dari situ saya coba merintis usaha ini sekaligus untuk mencari kesibukan dan penghasilan tambahan.
"Puji Tuhan sampai hari ini walaupun hanya produk rumahan hasilnya patut disyukuri," ucap Ida Nursari yang mengaku saat merintis usaha ini mengeluarkan modal awal kurang lebih Rp 1 juta.
Dia menambahkan, apalagi, selama pandemi virus corona (Covid-19) merebak, penjualannya mengalami dua kali lipat dari penjualan sebelum terjadi pandemi.
Lalu apa istimewa dari produk Afiat Curcuma ini?
Ida Nursari menjelaskan, minuman kesehatan racikannya ini terdiri dari temulawak, jahe, kencur dan gula aren.
"Saat diseduh selain tidak meninggalkan ampas, jamu ini 100 persen tanpa tambahan bahan kimia," katanya.
Dan untuk mendapatkan pasokan bahan bakunya, dipasok dari daerah Kedu, Jawa Tengah.
"Karena rimpang dari daerah ini mempunyai sari pati yang cukup bagus kualitasnya," kata Ida Nursari.
Untuk harga, produk Afiat Curcuma dihargai Rp 150.000 dengan ukuran kemasan 650 gram.
Ukuran kemasan 650 gram tersebut, bisa menjadi 300 gelas ukuran 300ml.
Saat ini sistem pemasarannya, selain dari mulut ke mulut (getok tular), juga sudah mulai masuk di e commerce (toped dan shopee).
Websitenya www.omahafiat.id dan instagram (IG) omahafiat, toped: Afiat terus.