Dituduh Dukung Gerakan Radikalisme, Pihak JNE Duga Terkait Harbolnas
Pihak PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) membantah isu perusahaan itu mendukung atau berafiliasi dengan jaringan terorisme atau radikalisme.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Yaspen Martinus
WARTAKOTALIVE, PENJARINGAN - Pihak PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) membantah isu perusahaan itu mendukung atau berafiliasi dengan jaringan terorisme atau radikalisme.
Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, pihaknya tidak pernah terlibat dengan kelompok teroris.
“JNE katanya mendukung teroris dan gerakan radikal."
Baca juga: Isolasi Mandiri 15 Hari, Anies Baswedan Masih Positif Covid-19, Tetap Pimpin Jakarta Secara Virtual
"Kembali lagi JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga ataupun organisasi yang merugikan masyarakat,” ungkap Eri di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum JNE, juga menanyakan apakah perusahaan jasa pengiriman barang tersebut pernah memberikan sumbangan untuk kelompok garis keras.
“Pernah enggak nyumbang aliran-aliran keras?” Tanya Hotman.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 16 Desember 2020: Tambah 6.725, Pasien Positif Tembus 636.154 Orang
“Enggak pernah,” tegas Eri.
“Fasilitas?” Tanya Hotman lagi.
“Tidak pernah,” jawab Eri.
Baca juga: Pangdam Jaya: Ada Tokoh Agama Cuma Dukung TNI tapi Polri Tidak, Langsung Saya Respons Tegas
Tidak puas dengan hal itu, Hotman juga sempat menanyakan apakah jajaran direksi pernah ada pertemuan sebagai bentuk dukungan terhadap aksi demonstrasi atau pengerahan massa.
“Apa pernah direksinya pernah ikut dalam pertemuan untuk bikin demonstrasi, tidak pernah?,” Tanya Hotman.
“Tidak pernah,” jawab Eri.
Baca juga: 23 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah Diboyong ke Jakarta dari Lampung, Termasuk Upik Lawanga
“Pernah enggak direksi ikut dalam gerakan gerakan di Monas atau gerakan apa?” lanjut Hotman.
“Sama sekali tidak pernah,” jawab Eri lagi.