Liga Inggris

Gerard Houllier Meninggal Dunia, Liverpool Berduka, Ini Profil, Prestasi dan Riwayat Sakitnya

Liverpool memberi penghormatan khusus atas meninggalnya mantan pelatih mereka, Gerard Houllier. Pelatih berusia 73 tahun itu meninggal karena sakit

twitter @LFC
Mantan pelatih Liverpool, Gerard Houllier, meninggal dunia dalam usia 73 tahun. Houllier dikenal melahirkan banyak pemain hebat di Anfield, salah satunya Steven Gerrard 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Liverpool memberi penghormatan khusus atas meninggalnya mantan pelatih mereka, Gerard Houllier.

Suasana duka tampak menyelimuti kubu Liverpool FC seiring kabar berpulangnya  pelatih klub asal Inggris itu pada periode 1998 hingga 2004 itu, pada Senin (14/12/2020).

Houllier memiliki peran dalam pencapaian Liverpool meraih tiga gelar atau treble pada musim 2000-2001, yakni Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Piala UEFA.

Sebagai bentuk duka, laman instagram Liverpool membagikan sedikitnya 7 kali kabar tentang sang pelatih, termasuk penghormatan terakhir.

Baca juga: Tragis Wanita Terkunci di Luar Rumah Membeku Sampai Mati Setelah Tertusuk di Pagar Pada suhu -20C

Baca juga: KPU Tangsel Jadwalkan Rapat Pleno Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pada 16 Desember

Sosok asal Perancis itu pula yang membuka jalan bagi mantan kapten sekaligus legenda Liverpool, Steven Gerrard, untuk mulai berkarier di kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League.

Seperti dilansir dari BBC, Houllier menceritakan momen awal melihat gelandang jebolan akademi Liverpool tersebut sebelum membawanya berlatih bersama tim utama.

Steve Heighway (pelatih tim akademi Liverpool saat itu) mengajak saya melihat laga tim U19 dan mengamati seorang pemain yang beroperasi di sisi kanan," kata Houllier.

"Pemain itu, yang kemudian menarik perhatian saya, adalah Steven Gerrard. Ia menonjol di lini tengah berlari dari satu kotak penalti menuju ke yang lain, melakukan tekel, dan berteriak dengan kencang," ujarnya.

Baca juga: MENAKAR Obyektivitas Komnas HAM Putuskan Kasus Polisi Tembak 6 Laskar FPI Pengawal Rizieq Shihab

Houllier menyebut Gerrard saat itu sudah mampu menunjukkan kualitas dan kepemimpinan di lapangan, dalam usia yang tergolong belia.

Usai memberinya kesempatan berlatih bersama tim inti Liverpool, Houllier memberikan kesempatan debut bagi Gerrard dalam laga Premier League menghadapi Blackburn Rovers pada November 1998.

Pada akhirnya, remaja 18 tahun tersebut berkembang menjadi pemain andalan The Reds, julukan Liverpool.

Hingga akhirnya, Gerrard mengantarkan timnya meraih gelar juara Liga Champions dan Piala FA sebagai kapten klub.

Gerrard meninggalkan Liverpool pada 2017 seusai bermain untuk klub tersebut dalam 710 pertandingan dan menorehkan 186 gol di berbagai ajang.

Baca juga: Richard Kyle Ulang Tahun, Jessica Iskandar Beri Pesan yang Mendalam: Kamu Lelaki yang Tulus!

"Hati saya hancur mendengar kabar kepergian mantan pelatih saya Gerard Houllier. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang ia telah lakukan untuk karier saya. Beristirahatlah dengan tenang pelatih," kata Gerrard melalui unggahan di akun media sosialnya.

Riwayat Sakit Houllier

Riwayat masalah pada pembuluh darah di jantung diduga menjadi penyebab penurunan kondisi Houllier hingga akhirnya tutup usia saat berada di rumahnya yang terletak di Paris, Perancis.

Paris Saint-Germain (PSG) dan Lens mengonfirmasi kabar meninggalnya Gerard Houllier, yang melatih Liverpool dari 1998 hingga 2004.

Ia juga sempat melatih tim nasional Prancis dari 1992 hingga 1993.

Baca juga: Tetap Bugar Meski Rutinitas Padat, Ini Rahasia Pradi Supriatna

Pelatih asal Prancis tersebut membawa Liverpool meraih treble Piala Liga, Piala FA, dan Piala UEFA pada 2000/01 serta mengembalikan The Reds ke Liga Champions.

"Pikiran semua orang di Liverpool Football Club tertuju pada keluarga Gerard dan banyak teman," kata klub itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP. "Beristirahatlah dengan damai, Gerard Houllier 1947-2020."

Houllier pernah pulih dari operasi jantung di musim 2001/02 dan kembali melatih Liverpool, kemudian membimbing mereka meraih kemenangan Piala Liga kedua.

Ia meninggalkan Anfield pada tahun berikutnya setelah memimpin 307 pertandingan dan berhasil membangun kembali klub sebagai kekuatan sepak bola modern.

Pada Oktober 2001, Houllier jatuh sakit di babak pertama dalam pertandingan Liverpool melawan Leeds dan didiagnosis dengan diseksi aorta, yang membutuhkan operasi darurat dan menyebabkan hukuman lima bulan keluar dari ruang istirahat.

Baca juga: Ini Hari Dan Tanggal Puncak Mudik Natal 2020 Versi PT KAI Daop 1 Jakarta

Ia menderita masalah kesehatan lebih lanjut selama masa melatih Aston Villa. Ia dirawat di rumah sakit pada April 2011 setelah jatuh sakit, dan tidak kembali bekerja sebelum mengundurkan diri atas persetujuan bersama pada Juni.

Houllier meninggal di usia 73 tahun setelah menjalani operasi jantung.

Mantan penyerang Liverpool dan Inggris Michael Owen menggambarkan Houllier sebagai "pria yang benar-benar peduli," sementara mantan penyerang Ian Rush memanggilnya seorang "Pria sejati."

Mantan bek Liverpool Jamie Carragher sangat terpukul saat mengetahui kabar menyedihkan tersebut.

"Benar-benar terpukul oleh berita tentang Gerard Houllier, saya menghubunginya hanya bulan lalu untuk mengatur ia datang ke Liverpool. Sangat mencintai pria itu, ia mengubah saya sebagai pribadi & sebagai pemain & mendapat piala kemenangan kembali @LFC. Bos RIP," tulisnya di akun Twitter.

Baca juga: Bibi Ardiansyah Kerepotan Urus Anak Sampai Tidur Hanya Dua Jam

Dibalik Sukses Sadio Mane

Sadio Mane meraih sukses besar bersama Liverpool saat ini.

Musim lalu striker berpaspor Senegal ini memenangi trofi Liga Champions dan meraih trofi Sepatu Emas bersama Mohamed Salah.

Tahukah Anda jika ada sosok Gerard Houllier di balik sukses Mane?

Houllier sudah lama mencium bakat Sadio Mane ketika pemain berusia 27 tahun itu masih membela klub Prancis FC Mets tahun 2012.

Baca juga: Ini Hari Dan Tanggal Puncak Mudik Natal 2020 Versi PT KAI Daop 1 Jakarta

Saat itu Houllier bekerja di Red Bull sebagai kepala sepak bola global di perusahaan itu.

Salah satu tugasnya memberi rekomendasi kepada klub-klub di bawah naungan Red Bull yakni RB Leipzig, Red Bull Salzburg, dan New York Red Bulls dalam membeli pemain.

Tugas lainnya adalah mengelola dan mengawasi akademi Red Bull di Brasil dan Ghana.

Ketika Liverpool membeli Mane dari Southampton seharga 34 juta pound pada tahun 2016, Houllier sudah memprediksi bintang Mane bakal bersinar terang.

Prediksinya menjadi kenyataan.

"Saya pertama kali melihat Mane saat dia membela Senegal di Olimpiade London 2012. Saya kemudian meminta Salzburg membelinya. Saya yakin Metz akan melepas dengan alasan keuangan. Kami membelinya dengan harga empat juta pound," kata Houllier yang pernah membesut Liverpool musim 1998-2004 dan meraih treble winners atau tiga gelar.

Baca juga: PT KAI Daop 1 Siapkan 231.814 Tempat Duduk di Masa Angkutan Nataru 2020/2021

"Mane punya potensi dan tugas Salzburg adalah memastikan bakatnya berkembang. Saya tahu Mane pemalu, jadi di Salzburg kami menitipkannya kepada sebuah keluarga asal Prancis," imbuhnya.

Dua tahun bermain di Liga Austria, Mane kemudian dibeli Southampton pada tahun 2014.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Houllier Temukan Bakat Gerrard hingga Beri Debut di Liverpool",  Penulis : Medikantyo Junandika Adhikresna. Juga tayang  di tribun-bali.com dengan judul Liverpool Sangat Sedih Atas Meninggalnya Gerard Houllier, 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved