Pilkada Serentak
REAL Count KPU Hasil Pilkada 2020 Mengejutkan, Denny Indrayana Unggul atas Gubernur Sahbirin Noor
Hasil penghitungan KPU di Pilgub Kalsel, pasangan Denny Indrayana-Difriadi sementara menang atas pasangan Sahbirin Noor-Muhidin.
* Update real count KPU sampai Jumat (11/12/2020) pagi.
* Gubernur Kalsel Sahbirin Noor kalah oleh Denny Indrayana
* Shabirin Noor-Muhidin 48,2 persen sedangkan Denny Indrayana-Difriadi Darjat 51,8 persen
WARTAKOTALIVE,COM, JAKARTA-- Penghitungan suara Pilkada serentak 2020 terus berlangsung dan hasilnya terjadi kejutan di Pilgub Kalimantan Selatan.
Data real count KPU sampai dengan Jumat (11/12/2020) atau dua hari setelah pemungutan suara, terjadi kejutan dalam pemilihan gubernur .
Data penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Provinsi Kalimantan Selatan berbeda dengan hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei yang telah dirilis pada Rabu (9/12/2020) atau beberapa jam setelah pencoblosan.
Jika berdasarkan hitung cepat Charta Politika dan Indikator, pasangan Shabirin Noor-Muhidin menang atas pasangan Denny Indrayana-Difriadi Darjat pada Pilkada serentak 2020.
Baca juga: PDIP Gembira Kader Partainya Bisa Sumbang Kenaikan Angka Kemenangan Pilkada 2020 di Jawa Timur
Baca juga: Perolehan Suaranya Cukup Baik di Pilkada Serentak 2020, Sayang Calon Bupati ini Meninggal Dunia
Tetapi, data penghitungan KPU Jumat (11/12/2020) pukul 03:50, justru pasangan Denny Indrayana-Difriadi Darjat menang atas pasangan Shabirin Noor-Muhidin.
Shabirin Noor alias Paman Birin adalah gubernur petahana (incumbent).
Data KPU hingga pagi menunjukkan, Shabirin Noor-Muhidin meraih 48,2 persen, sedangkan Denny Indrayana-Difriadi Darjat meraih 51,8 persen.
Sahbirin-Muhidin meraih 326.627 pemilih dan Denny-Difriadi meraih 350.803 pemilih.
Baca juga: 7 Artis Ikut Pilkada Serentak 2020, Ini Mereka Yang Menang Dan Kalah
Baca juga: INI 3 JENDERAL Purn Polisi Tumbang di Pilkada Serentak 2020, Update Hitung Cepat Terbaru Suara 100 %

Data yang telah dihitung berasal dari 3.822 tempat pemungutan suara (TPS) dari 9.069 TPS yang ada (42.14%).
Sementara itu, berdasarkan data hitung cepat Charta Politika (suara masuk 96,33 persen), Sahbirin Noor - Muhidin meraih 50,18 persen dan Denny Indrayana - Difriadi Darjat meraih 49,82 persen.
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Indikator (suara masuk 98,33 persen), Sahbirin Noor - Muhidin meraih 50,20 persen dan Denny Indrayana - Difriadi Darjat meraih 49,80 persen.
Jika pasangan Denny-Difriadi menang di Pilkada serentak 2020 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, maka ini berarti suatu kejutan.
Sebelumnya, berdasarkan survei sejumlah lembaga survei, pasangan Sahbirin-Muhidin selalu diposisikan sebagai pemenang karena memiliki tingkat popularitas yang tinggi dan sumber daya yang besar.
Pasangan Sahbirin Noor - Muhidin juga diusung oleh sebagian besar partai politik pemilik kursi di Parlemen.
Sahbirin-Muhidin diusung 6 parpol, yaitu Partai Golkar, PAN, PKB, PKS, PDIP, dan Partai Nasdem.
Sementara pasangan Denny-Difriadi hanya diusung oleh tiga parpol, yaitu Partai Gerindra, Demokrat, dan PPP.
Link Hitung Real Count KPU bisa dilihat di bagian bawah berita ini.
Hasil Hitung Cepat Pilkada Serentak 2020
Berikut ringkasan hasil hitung cepat Pilkada 2020 di sembilan provinsi mulai dari Sumatera Barat hingga Sulawesi Utara.
1. Provinsi Sumatera Barat
Voxpol Center (Suara masuk 92,33 persen)
1. Mulyadi - Ali Mukhni: 27,42 persen
2. Nasrul Abit - Indra Catri: 29,68 persen (Wagub petahana, diusung Gerindra)
3. Fakhrizal - Genius Umar: 10,08 persen
4. Mahyeldi - Andy Joinaldy: 32,82 persen
Poltracking (Suara masuk 97,80 persen)
1. Mulyadi - Ali Mukhni: 26,87 persen
2. Nasrul Abit - Indra Catri: 30,45 persen (Wagub petahana)
3. Fakhrizal - Genius Umar: 9,81 persen
4. Mahyeldi - Andy Joinaldy: 32,87 persen
2. Provinsi Jambi
LSI Denny JA (Suara masuk 95, 08 persen)
1. Cek Endra-Ratu Munawaroh: 36,35 persen
2. Fachrori Umar-Syafril Nursal: 24,55 persen (Gubernur petahana, diusung Gerindra)
3. Al Haris-Sani: 39,1 persen
Charta Politika (Suara masuk 99,00 persen)
1. Cek Endra-Ratu Munawaroh: 37,95 persen
2. Fachrori Umar-Syafril Nursal: 25,06 persen
3. Al Haris-Sani: 36,99 persen
3. Provinsi Bengkulu
Poltracking (Suara masuk 94,25 persen)
1. Helmi Hasan - Muslihan Diding Sutrisno: 32,25 persen
2. Rohidin Mersyah - EH Rosjonsyah: 41,04 persen (Gubernur petahana)
3. Agusrin Maryono - HM Imron Rosyadi: 26,71 persen (diusung Gerindra)
4. Provinsi Kepulauan Riau
Indikator (Suara masuk 99,20 persen)
1. Soerya Respationo-Iman Sutiawan: 23,07 persen (diusung PDIP dan Gerindra)
2. Isdianto-Suryani: 36,83 persen (Wagub petahana)
3. Ansar Ahmad-Marlin: 40,11 persen
5. Provinsi Kalimantan Tengah
Poltracking (Suara masuk 90,00 persen)
1. Ben Brahim S Bahat - Ujang Iskandar: 49,25 persen (diusung Gerindra)
2. Sugianto Sabran - Edy Prabowo: 50,75 persen (Gubernur petahana)
6. Provinsi Kalimantan Selatan
Charta Politika (Suara masuk 96,33 persen)
1. Sahbirin Noor - Muhidin: 50,18 persen (Gubernur petahana)
2. Denny Indrayana - Difriadi Darjat: 49,82 persen (diusung Gerindra)
Indikator 98,33 persen
1. Sahbirin Noor - Muhidin: 50,20 persen
2. Denny Indrayana - Difriadi Darjat: 49,80 persen
7. Provinsi Kalimantan Utara
LSI Denny JA (Suara masuk 97,50 persen)
1. Udin Hianggio-Undunsyah: 20,74 persen (Wagub petahana)
2. Irianto Lambrie-Irwan Sabri: 34,09 persen (Gubernur petahana)
3. Zainal Arifin Paliwang-Yansen Tipa Padan: 45,17 persen (diusung Gerindra)
8. Provinsi Sulawesi Utara
Poltracking (Suara masuk 95,25 persen)
1. Christiany Paruntu - Sehan Landjar: 32,95 persen
2. Vonnie Panambunan - Hendry Runtuwene: 8,96 persen
3. Olly Dondokambey - Steven Kandouw: 58,08 persen (Gubernur petahana, diusung Gerindra)
Charta Politika (Suara masuk 99,33 persen)
1. Christiany Paruntu - Sehan Landjar: 36,57 persen
2. Vonnie Panambunan - Hendry Runtuwene: 8,27 persen
3. Olly Dondokambey - Steven Kandouw: 55,16 persen
LSI Denny JA (Suara masuk 99,03 persen)
1. Christiany Paruntu - Sehan Landjar: 32,91 persen
2. Vonnie Panambunan - Hendry Runtuwene: 8,9 persen
3. Olly Dondokambey - Steven Kandouw: 58,19 persen
9. Provinsi Sulawesi Tengah
Poltracking (Suara masuk 91,20 persen)
1. M Hidayat Lamakarate - Bhartolomeus Tandigala: 39,51 persen (diusung Gerindra)
2. Rusdy Mastura - Ma'mun Amir: 60,49 persen
Charta Politika (Suara masuk 97,33 persen)
1. M Hidayat Lamakarate - Bhartolomeus Tandigala: 41,42 persen
2. Rusdy Mastura - Ma'mun Amir: 58,58 persen
Metode Quick Count
Pilkada 2020 diikuti 270 daerah di Indonesia dengan rincian sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten.
Dengan demikian, akan ada 9 gubernur-wakil gubernur, 37 wali kota-wakil wali kota, dan 224 bupati-wakil bupati yang akan terpilih pada Pilkada 2020.
Setelah Pilkada 2020, maka yang paling ditunggu masyarakat adalah hasilnya: kira-kira siapa yang akan memimpin daerah mereka selama lima tahun ke depan?
Untuk mengetahui hasil Pilkada 2020, masyarakat harus menunggu proses rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan mulai Rabu hari ini hingga Sabtu, 26 Desember 2020.
Karena perhitungan resmi tersebut menggunakan sistem berjenjang, maka penantian hasil Pilkada 2020 akan terasa lama.
Solusinya, masyarakat dapat mengetahui hasil Pilkada 2020 secara cepat melalui metode hitung cepat alias quick count.
Peneliti Founding Fathers House (FFH), Dian Permata menjelaskan, quick count adalah metode hitung cepat dengan mengambil tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel.
Basis respondennya adalah formulir C1 plano alias hasil perhitungan suara di TPS yang menjadi sampel.
TPS yang yang dijadikan sampel dipilih secara seksama, sehingga memberikan gambaran hasil keseluruhan TPS.
Nah, yang wajib diketahui: hitung cepat bukanlah hasil yang resmi.
Hasil Pilkada 2020 yang resmi akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah menyelesaikan proses rekapitulasi penghitungan suara.
Artinya, hasil hitung cepat belum tentu merepresentasikan hasil resmi Pilkada 2020.
Ada kemungkinan berbeda, tapi sering pula hasilnya sama.
Meski demikian, hasil hitung cepat atau quick count kerap menjadi tolak ukur kemenangan pasangan calon.
Sebab, hasilnya dianggap mendekati hasil resmi KPU.