Bukan Rp 10.000,Namun Dana Bansos yang Ditilap Juliar P Batubara Diduga Sebesar Rp 33.000 per Paket
Sampai saat ini KPK pun masih terus mengusut kasus korupsi dana bansos Covid-19 yan dilakukan oleh mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara itu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pada awal penangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara diduga menilap dana bansos Covid-19 sebesar Rp 10.000 per paket.
Sampai saat ini KPK pun masih terus mengusut kasus korupsi dana bansos Covid-19 yan dilakukan oleh mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara itu.
Namun Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) punya perhitungan lain. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menduga fee yang didapat Juliari lebih dari Rp 10 ribu per paket seperti yang disebut KPK.
Baca juga: Lelaki Mengaku Orangtua Anggota FPI yang Tewas Ditembak Sambangi Markas FPI, Ini Maksudnya
Baca juga: Kapolri Perintahkan Anggotanya Pakai Helm, Rompi Anti Peluru, dan Bersenjata, Ada Apa?
Baca juga: Viral Rekaman 20 Menit, Diduga Voice Note 6 Pengawal Habib Rizieq yang Tewas Ditembak di Tol
Dikutip dari Tribunnews, Juliari P Batubara, yang kini berstatus tersangka, disebut KPK diduga ’menilap’ Rp 10 ribu per paket bansos Covid-19, yang nilainya Rp 300 ribu per paket.
Dari fee Rp 10 ribu per paket itu, total akumulasi dana korupsi yang dinikmati Juliari diduga mencapai Rp 17 miliar.
Namun MAKImenduga fee yang didapat Juliari lebih dari Rp 10 ribu per paket seperti yang disebut KPK.
Ia menyebut jumlah angka yang dikorupsi Juliari mencapai Rp 33 ribu per paket.
”Kalau berapa kira-kira gambarannya per paket yang dikorup, dugaannya dari hitung-hitunganku adalah Rp 28 ribu ditambah Rp 5.000 adalah Rp 33 ribu,” kata Boyamin kepada wartawan, Kamis (10/12).
Boyamin pun menjelaskan rincian dana yang dianggarkan semula Rp 300 ribu per paket bansos hingga diduga dikorupsi lebih dari Rp 10 ribu.
Menurutnya, dugaan itu dia dapatkan dari survei harga barang yang beredar di pasaran.
”Jadi anggaran kan Rp 300 ribu, terus dipotong Rp 15 ribu untuk transpor, Rp 15 ribu untuk tas goody bag. Jadi seakan-akan pemborong mendapatkan Rp 270 ribu.
Kalau berdasarkan barang yang ada di lapangan yang diterima masyarakat senilai Rp 188 ribu. Jadi artinya dugaan yang dikorupsi adalah 82 ribu," ujar Boyamin.
Ia menyebut harga Rp 88 ribu itu didapat setelah menyelidiki isi bansos dengan membeli bantuan yang diterima tetangganya.
Pertama-tama, harga tasnya di bawah Rp7.000. Lalu, ada dua kaleng sarden dengan harga satuan Rp 6.000.
"Dan ini pun isinya, adalah lebih banyak air. Jadi, ikannya cuma sedikit, dan sausnya juga sedikit, diisi air paling banyak," tutur Boyamin.
Selanjutnya, ada minyak seharga Rp22.000 dan susu bubuk kotak seharga Rp44.160.
