Kasus Rizieq Shihab
KETUM GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas Heran Aktivis Ormas Miliki Senjata Api, Minta Polisi Usut Tuntas
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas heran aktivis ormas miliki senjata api, minta polisi usut tuntas kepemilikan senjata api.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas heran aktivis ormas miliki senjata api, minta polisi usut tuntas kepemilikan senjata api.
Yaqut Cholil Qoumas meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kepemilikan senjata api milik aktivis ormas FPI.
"Jadi mengherankan jika aktivis ormas bisa memiliki senpi, penting untuk dilacak asal usul kepemilikan-nya," kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, menanggapi aksi baku tembak polisi dan pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Video: Km 50 Tol Jakarta-Cikampek, Penampakan Lokasi Baku Tembak Polisi dan Laskar FPI
Pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini mengaku tak abis pikir ormas bisa memiliki senjata api karena ada aturan ketat kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil.
"Kepemilikan senpi selain TNI dan Polri setahu saya ada aturan yang ketat sampai pada tes psikologis. Harga senpi pun pasti juga mahal," uacap dia.
Baca juga: SAKSI dan Korban yang Khawatir Ada Ancaman Terkait Kasus Penembakan Laskar FPI, LPSK Siap Lindungi
Baca juga: Bendera Kuning Sudah Terpasang di Petamburan, FPI Belum Dapat Kabar Kondisi Jenazah
Dia juga menyoroti kepemilikan senjata tajam yang diduga dipakai kelompok Rizieq. Bahkan, tak ada urgensi-nya ormas mempunyai senjata tajam. "Senjata tajam untuk apa? tidak ada urgensi-nya," ujar anggota DPR ini.
Peristiwa yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 ini bermula ketika enam orang anggota Polri sedang menyelidiki terkait rencana pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan pada Senin (7/12).
Dari informasi yang diterima kepolisian, akan terjadi pengerahan massa pada saat Rizieq dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya. Terkait itu kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Baca juga: Usaha Mengambil Enam Jenazah Laskar FPI di RS Kramat Jati, Ternyata Belum Bisa Dibawa Pulang
Fadil menerangkan, kepolisian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol.
Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti.
Mobil itu memepet dan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur.
Baca juga: Warga Sebut Jumlah Tembakan Saat Penangkapan Laskar FPI Tak Terhitung, Dikira Penangkapan Teroris
Polri selidiki asal usul senjata api yang digunakan simpatisan Rizieq
Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan Polri akan menyelidiki asal usul senjata api yang digunakan oleh para simpatisan Rizieq Shihab dalam baku tembak dengan anggota Polri, di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.
"Mereka-mereka yang punya senpi dari mana. Nanti akan diselidiki lebih lanjut," kata Brigjen Awi, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, baku tembak itu terjadi ketika mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan ditembaki, lalu dibalas oleh aparat, sehingga mengakibatkan enam orang simpatisan Rizieq, meninggal dunia.
Baca juga: Komnas HAM Terjunkan Tim Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM, Fadli Zon Duga 6 Anggota FPI Dibantai
"Mereka melakukan penembakan, dan dibalas oleh anggota kami di lapangan dan dilakukan tindakan terukur," katanya.
Saat itu, polisi sedang menyelidiki informasi yang beredar di media sosial mengenai pengerahan massa yang hendak mengawal panggilan pemeriksaan Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya, Senin.
Polisi yang melakukan pengintaian mengklaim diserang dan dipepet oleh kelompok simpatisan Rizieq. Mereka akhirnya ditindak tegas oleh aparat, karena dinilai membahayakan keselamatan jiwa.
Sedangkan empat orang pelaku lainnya melarikan diri dan masih dikejar polisi.
Baca juga: Beredar Rekaman Suara Sejumlah Orang Pepet Mobil Polisi, Diduga Berujung Penembakan 6 Laskar FPI
Dalam kasus tersebut, selain senjata api, polisi juga menemukan barang bukti lainnya yakni samurai dan celurit.
Penjelasan Polri ini berbeda dari yang disampaikan oleh pihak FPI. FPI mengklaim mereka diserang oleh orang tak dikenal (OTK) saat sedang mengawal kegiatan Rizieq. (Antaranews)